Cite This        Tampung        Export Record
Judul Semar Gugat : Kosmologi Jawa Dalam Bingkai Simbolisme Pewayangan
Pengarang Sarjono, Wasis
Penerbitan Solo : Kuntul Press, 2006
Deskripsi Fisik 274 hlm. ;20 cm.
ISBN 979-97629-0-3
Subjek Pewayangan
Simbolis
Abstrak Semar Gugat sebutlah kisah Semar Gugat, yang hendak menegakkan prinsip-prinsip kebenaran dan keadilan Sudah menjadi rahasia umum bahwa Batara Guru terlalu mendominasi Kahyangan Jonggring Saloka. Sistem yang dibangun oleh Batara Guru sungguh membuat dewata lain tidak bisa berkutik, takut kehilangan posisi di Kahyangan. Struktur politik kahyangan yang sangat otoriter disalahgunakan oleh Dewi Durga yang berkedudukan sebagai permaisuri Batara Guru. Bersama dengan wadyabala jin priprayangan Batari Durga membuat onar mayapada Para ksatria berbudi luhur yang suka akan kedamaian tak berdaya menghadapi kesaktian Batari Durga. Mereka takut dan secara rill kalah dalam kekuasaan. Mana mungkin seorang manusia biasa melawan supremasi kekuasaan elit dewa? Modal apakah yang mampu menggulingkan angkara murka Dewi Durga yang sudah begitu mapan dan dibungkus mitos-mitos kekuasaan? Dari sinilah muncul sang Pamomong Agung. Dia adalah Kyai Lurah Semar. Dalam mitologi Jawa sesungguhnya, Semar adalah penjelmaan Sang Hyang Ismoyo, se
Bahasa Indonesia
Bentuk Karya Bukan fiksi atau tidak didefinisikan
Target Pembaca Umum

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
044851 181.198 22 SAR s Dapat dipinjam DISPUSARDA Kota Metro - Ruang Koleksi Umum Tersedia
pesan
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000008289
005 20220208112943
008 220208################g##########0#ind##
020 # # $a 979-97629-0-3
035 # # $a 0010-0721003548
082 # # $a 181.198 22
084 # # $a 181.198 22 SAR s
100 1 # $a Sarjono, Wasis
245 1 # $a Semar Gugat : $b Kosmologi Jawa Dalam Bingkai Simbolisme Pewayangan
260 # # $a Solo :$b Kuntul Press,$c 2006
300 # # $a 274 hlm. ; $c 20 cm.
520 # # $a Semar Gugat sebutlah kisah Semar Gugat, yang hendak menegakkan prinsip-prinsip kebenaran dan keadilan Sudah menjadi rahasia umum bahwa Batara Guru terlalu mendominasi Kahyangan Jonggring Saloka. Sistem yang dibangun oleh Batara Guru sungguh membuat dewata lain tidak bisa berkutik, takut kehilangan posisi di Kahyangan. Struktur politik kahyangan yang sangat otoriter disalahgunakan oleh Dewi Durga yang berkedudukan sebagai permaisuri Batara Guru. Bersama dengan wadyabala jin priprayangan Batari Durga membuat onar mayapada Para ksatria berbudi luhur yang suka akan kedamaian tak berdaya menghadapi kesaktian Batari Durga. Mereka takut dan secara rill kalah dalam kekuasaan. Mana mungkin seorang manusia biasa melawan supremasi kekuasaan elit dewa? Modal apakah yang mampu menggulingkan angkara murka Dewi Durga yang sudah begitu mapan dan dibungkus mitos-mitos kekuasaan? Dari sinilah muncul sang Pamomong Agung. Dia adalah Kyai Lurah Semar. Dalam mitologi Jawa sesungguhnya, Semar adalah penjelmaan Sang Hyang Ismoyo, seorang dewa yang bertugas menjaga keselarasan alam. Secara geneologis Sang Hyang Ismoyo adalah kakak Batara Guru. Jadi, kesaktian Semar jauh lebih tinggi daripada Batara Guru. Maka untuk melenyapkan nafsu jahat Batara Durga hanya Semar sajalah yang mampu mengatasi.
650 # 4 $a Pewayangan
650 # 4 $a Simbolis
990 # # $a 04298
990 # # $a 044851
Content Unduh katalog