Cite This        Tampung        Export Record
Judul Bahasa Perempuan : Sebuah Potret Ideologi Perjuangan
Pengarang Santoso, Anang
Penerbitan Jakarta : Bumi Aksara, 2009
Deskripsi Fisik 184 hlm. ;21 cm.
ISBN 978-979-010-552-2
Subjek Bahasa
Perempuan
Abstrak Bahasa Perempuan Bahasa perempuan dapat disikapi sebagai wacana, yakni cara membahasakan peristiwa, pengalaman, pandangan, dan kenyataan hidup tertentu. Bahasa perempuan selalu merepreseritasikan model pandangan hidup tertentu, yakni gambaran sebuah konstiuksi dunia yang bulat dan utuh,rentang ide hidup dan kehidupan yang stidah ditafsirkan dan diolah oleh perempuan. Bahasa perernpuan adalah representasi gaya tutur kooperatif, yang membedakannya dengan kompetitifnya bahasa laki-laki. Bahasa perempuan juga dapat dipandang sebagai pcrjuangan simbol wacana subordinatif. Setiap interaksi sosial lintas-gender selalu menggunakan simbol-simbol yang menyediakan pelbagai perangkat tanda untuk melakukan perjuangan, penggugatan, atau pertarungan terhadap wacana hegemonik. Dalam kenyataannya, makhluk perempuan banyak mengalami kekerasan simbolik. Sebutan, predikat, stereotipe, jargon, moto, semboyan, olok-olok, plesetan, bahkan syair lagu pun menjadi tempat kekerasan simbolik itu. Kekerasan simbolik bekerja dengan menyem
Bahasa Indonesia
Bentuk Karya Bukan fiksi atau tidak didefinisikan
Target Pembaca Umum

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
044129 305.04 SAN b Dapat dipinjam DISPUSARDA Kota Metro - Ruang Koleksi Umum Tersedia
pesan
044130 305.04 SAN b Dapat dipinjam DISPUSARDA Kota Metro - Ruang Koleksi Umum Tersedia
pesan
044131 305.04 SAN b Dapat dipinjam DISPUSARDA Kota Metro - Ruang Koleksi Umum Tersedia
pesan
044132 305.04 SAN b Dapat dipinjam PUSLING Kota Metro - Perpustakaan Keliling Tersedia
pesan
044133 305.04 SAN b Dapat dipinjam PUSLING Kota Metro - Perpustakaan Keliling Tersedia
pesan
044811 305.04 SAN b Dapat dipinjam DISPUSARDA Kota Metro - Ruang Koleksi Umum Tersedia
pesan
044812 305.04 SAN b Dapat dipinjam PUSLING Kota Metro - Perpustakaan Keliling Tersedia
pesan
044813 305.04 SAN b Dapat dipinjam PUSLING Kota Metro - Perpustakaan Keliling Tersedia
pesan
044815 305.04 SAN b Dapat dipinjam PUSLING Kota Metro - Perpustakaan Keliling Tersedia
pesan
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000008280
005 20220108111946
008 220108################g##########0#ind##
020 # # $a 978-979-010-552-2
035 # # $a 0010-0721003539
082 # # $a 305.04
084 # # $a 305.04 SAN b
100 1 # $a Santoso, Anang
245 1 # $a Bahasa Perempuan : $b Sebuah Potret Ideologi Perjuangan
260 # # $a Jakarta :$b Bumi Aksara,$c 2009
300 # # $a 184 hlm. ; $c 21 cm.
520 # # $a Bahasa Perempuan Bahasa perempuan dapat disikapi sebagai wacana, yakni cara membahasakan peristiwa, pengalaman, pandangan, dan kenyataan hidup tertentu. Bahasa perempuan selalu merepreseritasikan model pandangan hidup tertentu, yakni gambaran sebuah konstiuksi dunia yang bulat dan utuh,rentang ide hidup dan kehidupan yang stidah ditafsirkan dan diolah oleh perempuan. Bahasa perernpuan adalah representasi gaya tutur kooperatif, yang membedakannya dengan kompetitifnya bahasa laki-laki. Bahasa perempuan juga dapat dipandang sebagai pcrjuangan simbol wacana subordinatif. Setiap interaksi sosial lintas-gender selalu menggunakan simbol-simbol yang menyediakan pelbagai perangkat tanda untuk melakukan perjuangan, penggugatan, atau pertarungan terhadap wacana hegemonik. Dalam kenyataannya, makhluk perempuan banyak mengalami kekerasan simbolik. Sebutan, predikat, stereotipe, jargon, moto, semboyan, olok-olok, plesetan, bahkan syair lagu pun menjadi tempat kekerasan simbolik itu. Kekerasan simbolik bekerja dengan menyembunyikan pemaksaan dominasi yang akhirnya diterimaa begitu saja oleh kelompok subordinatif sebagai sesuam `yang memang seharusnya demikian`. Mereka yang terdominasi menjadi ikhlas untuk dikuasai dan berada dalam cengkeraman dominasi tanpa sikap Ms. Wacana-wacana yang muncul dari budaya patriarki telah menciptakan male-gaze, yakni sebuaah cara pandang yang selama ini berlaku begitu saja pada laki-laki, dan cara pandang ini bisa saja tidak sama, berbeda, bertolak belakang, berlawanan dengan cara pandang perempuan. salh satu agenda pokok yang harus dilaukan oleh perempuan adlah `bertarung` dalam pembentukan dan penafsiran wacana publik ( public discourse ). setiap ranah dimana pun dan kapan pun akan selalu terdapat pertarungan antar `yang mendominasi` dan `yang didomonasi`, antara self dan others. dengan menggunakan modal yang dimilikinya mesalnya kepandaian, kekuasaan, dan kemashuran perempuan sudah seharusnya terlibat secara aktif-kreatif dalam pembentukan dan penafsiran wacana publik yang lebih berwqaah perempuan atau paling tidak tidak resisten pada perempuan.
650 # 4 $a Bahasa
650 # 4 $a Perempuan
990 # # $a 044129
990 # # $a 044130
990 # # $a 044131
990 # # $a 044132
990 # # $a 044133
990 # # $a 044811
990 # # $a 044812
990 # # $a 044813
990 # # $a 044814
990 # # $a 044815
Content Unduh katalog