Judul | Pemasaran Stratejik : Jasa Pendidikan |
Pengarang | Alma, Buchari |
Penerbitan | Bandung : Alfabeta, 2005 |
Deskripsi Fisik | 196 hlm. ;24 cm. |
ISBN | 979-8433-78-2 |
Subjek | Pemasaran |
Abstrak | Pemasaran Strategic Ide menerbitkan buku Pemasaran Stratejik Jasa Pendidikan ini sudah sangat lama, 15 tahun yang lalu. Hanya pada waktu itu `timing` nya belum tepat. Peluang menggeluti mated ini bermula ketika penulis berkesempatan studi di OHIO STATE UNIVERSITY, USA, tahun 1988, dalam rangka penulisan desertasi. Pada saat itu banyak sekali jurnal, dan berbagai literatur mengeksplorasi masalah Marketing of Higher Education, bahkan sampai saat ini masih tetap menjadi masalah menarik, yang di negara kita belum tersentuh secara benar. Bentangan literatur yang penulis gunakan, mulai tahun 1970-an sampai tahun mutakhir 2003. Literatur lama ataupun literatur terbaru tidaklah merupakan masalah, mereka mengungkapkan konsep yang sama tentang pemasaran, hanya ada perbedaan penekanan bagaimana konsep pemasaran itu diterapkan. Pada waktu itu dikatakan saatnya belum tepat, karena idenya belum layak jual. Apel yang belum matang jika dijual, tidak akan diterima pasar, bahkan akan disepelekan. Ide ini akan `nyangkut` di ker |
Bahasa | Indonesia |
Bentuk Karya | Bukan fiksi atau tidak didefinisikan |
Target Pembaca | Umum |
Tag | Ind1 | Ind2 | Isi |
001 | INLIS000000000008244 | ||
005 | 20220301031301 | ||
008 | 220301################g##########0#ind## | ||
020 | # | # | $a 979-8433-78-2 |
035 | # | # | $a 0010-0721003503 |
082 | # | # | $a 380.01 |
084 | # | # | $a 380.01 ALM p |
100 | 1 | # | $a Alma, Buchari |
245 | 1 | # | $a Pemasaran Stratejik : $b Jasa Pendidikan |
260 | # | # | $a Bandung :$b Alfabeta,$c 2005 |
300 | # | # | $a 196 hlm. ; $c 24 cm. |
520 | # | # | $a Pemasaran Strategic Ide menerbitkan buku Pemasaran Stratejik Jasa Pendidikan ini sudah sangat lama, 15 tahun yang lalu. Hanya pada waktu itu `timing` nya belum tepat. Peluang menggeluti mated ini bermula ketika penulis berkesempatan studi di OHIO STATE UNIVERSITY, USA, tahun 1988, dalam rangka penulisan desertasi. Pada saat itu banyak sekali jurnal, dan berbagai literatur mengeksplorasi masalah Marketing of Higher Education, bahkan sampai saat ini masih tetap menjadi masalah menarik, yang di negara kita belum tersentuh secara benar. Bentangan literatur yang penulis gunakan, mulai tahun 1970-an sampai tahun mutakhir 2003. Literatur lama ataupun literatur terbaru tidaklah merupakan masalah, mereka mengungkapkan konsep yang sama tentang pemasaran, hanya ada perbedaan penekanan bagaimana konsep pemasaran itu diterapkan. Pada waktu itu dikatakan saatnya belum tepat, karena idenya belum layak jual. Apel yang belum matang jika dijual, tidak akan diterima pasar, bahkan akan disepelekan. Ide ini akan `nyangkut` di kerongkongan, belum bisa dicerna, banyak kegusaran, tidak puas, merasa terusik, tak senang konsep bisnis, dan marketing dibawa ke dalam dunia pendidikan yang selama ini dikelola dengan penuh pengabdian. Dekade yang lalu perguruan tinggi sebagai produsen jasa pendidikan, masih berada dalam kondisi seller`s market, calon mahasiswa berlomba mendaftar masuk PT. Memang ini adalah constitutional right warga negara, untuk mengenyam pendidikan lebih tinggi, dan PT meresponsnya. Kondisi demand and supply jasa pendidikan secara positif membuka, pendirian perguruan tinggi dalam berbagai bidang ilmu, di berbagai kota. Perguruan Tinggi mulai menjelma menjadi bisnis tersendiri, dengan tetap berpegang pada ideologi memajukan anak bangsa. Namun beberapa tahun terakhir ini mulai terasa kesulitan mencari calon mahasiswa, anak-anak muda mulai kritis, pendaftar mulai berkurang. Apalagi setelah direalisasikannya beberapa Perguruan Tinggi Negeri dijadikan BHMN = Badan Hukum Milik Negara, yang harus mandiri, dikelola sebagai unit yang self finance. Terasa ada suasana persaingan antar Perguruan Tinggi baik dengan perguruan tinggi di dalam negeri, maupun dari luar negeri. Kehidupan, kontinuitas Perguruan Tinggi mulai terganggu. Permasalahan utama yang dihadapi PT ialah bagaimana pimpinan harus merubah `image` layanan proses belajar mengajar, dengan menyediakan gedung, fasilitas, dosen yang bermutu, sehingga betul-betul memberikan kepuasan bagi mahasiswa dan mencegah munculnya gejala `konsumerisme` Gejala konsumerisme ialah suatu gerakan rasa tidak puas mahasiswa atau stakeholder, terhadap layanan pendidikan yang mereka terima karena tidak seimbang dengan `cost` yang mereka keluarkan, sewaktu-waktu mereka bisa mengajukan protes. Para mahasiswa sangat mengharapkan Customer Delivered Value (CDV= nilai yang diterima mahasiswa) berupa selisih antara Total Customer Value (TCV) dan Total Customer Cost (TCC) betul-betul memberi kepuasan. Mereka mengharapkan adanya nilai lebih. Sekarang ini semua rantai nilai, yang memproduksi jasa pendidikan mulai dari proses saringan intake, calon mahasiswa, dikelola di bawah koordinasi Rektor dengan seluruh jajaran administrator, Guru Besar dan Dosen serta segenap fasilitas yang menunjang harus memberikan layanan prima, fokus pada customer`s oriented sehingga mepimbulkan `satisfaction`. Sifat customer`s oriented#ini tidak hanya terbatas sampai mahasiswa tamat, tapi bahkan sampai mereka terjun ke masyarakat, harus selalu dipantau, selalu ada komunikasi dalam bentuk after sales services dari sebuah perguruan tinggi. Inilah masalah penting yang ingin diungkapkan oleh buku yang ada di tangan para pembaca. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak, yang telah membantu lancarnya penerbitan ini, terutama kepada para penulis yang buah pikirannya telah penulis kutip guna memperkuat argumentasi dan penjelasan uraian. Akhirnya kepada Allah SWT terpulang segala puji serta kebaikan, dan semoga semua kesalahan dan kekhilafan dimaafkan. Selanjutnya kritik serta saran dad pembaca dan para pakar, selalu terbuka dan akan penulis perhatikan sebaik-baiknya. |
650 | # | 4 | $a Pemasaran |
863 | # | # | $a 2 |
990 | # | # | $a 044765 |
990 | # | # | $a 044766 |
Content Unduh katalog
Karya Terkait :