Cite This        Tampung        Export Record
Judul Jurnalisme Kontemporer
Pengarang Septiawan Santana K
EDISI 1
Penerbitan Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 2005
Deskripsi Fisik 257 hlm. ;24 cm.
ISBN 979-461-545-5
Subjek Jurnalisme
Abstrak Jurnalisme Kontemporer Dengan segala kepentingannya yang beragam, bahkan termasuk yang saling bertentangan. Itu sebabnya media modern, yang dalam buku ini disebut sebagai pers, tak dapat dilihat sebagai sebuah entitas yang homogen. Kepentingan sebuah organisasi pers dipengaruhi oleh banyak hal, antara lain kepemilikannya, tujuan mendirikan dan komunitas tempat media itu berkiprah. Buku `Jurnalisme Kontemporer` tampaknya ditulis dalam semangat menyebarluaskan pengetahuan tentang media massa modern itu. Keragaman bentuk dan sifat berbagai media ditulis secara sistematis. Alasan mengapa pers yang bebas menjadi kebutuhan masyarakat modern diuraikan secara menarik dan mudah dicerna. Kode etik di bidang jurnalistik pun diulas luas dengan bumbu penyedap berupa contoh-contoh pemberitaan yang diambil dari dunia nyata. Berbagai contoh itu kemudian dibedah dengan pisau analisa dan dipilah-pilah berdasarkan kategori yang berlaku. Pembaca diajak mendedah mengapa sebuah berita koran ditulis dengan metoda piramida terbalik,
Bahasa Indonesia
Bentuk Karya Bukan fiksi atau tidak didefinisikan
Target Pembaca Umum

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
043130 070.1 SEP j Dapat dipinjam PUSLING Kota Metro - Perpustakaan Keliling Tersedia
pesan
043131 070.1 SEP j Dapat dipinjam DISPUSARDA Kota Metro - Ruang Koleksi Umum Tersedia
pesan
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000007635
005 20220103103749
008 220103################g##########0#ind##
020 # # $a 979-461-545-5
035 # # $a 0010-0721002894
082 # # $a 070.1
084 # # $a 070.1 SEP j
100 0 # $a Septiawan Santana K
245 1 # $a Jurnalisme Kontemporer
250 # # $a 1
260 # # $a Jakarta :$b Yayasan Obor Indonesia,$c 2005
300 # # $a 257 hlm. ; $c 24 cm.
520 # # $a Jurnalisme Kontemporer Dengan segala kepentingannya yang beragam, bahkan termasuk yang saling bertentangan. Itu sebabnya media modern, yang dalam buku ini disebut sebagai pers, tak dapat dilihat sebagai sebuah entitas yang homogen. Kepentingan sebuah organisasi pers dipengaruhi oleh banyak hal, antara lain kepemilikannya, tujuan mendirikan dan komunitas tempat media itu berkiprah. Buku `Jurnalisme Kontemporer` tampaknya ditulis dalam semangat menyebarluaskan pengetahuan tentang media massa modern itu. Keragaman bentuk dan sifat berbagai media ditulis secara sistematis. Alasan mengapa pers yang bebas menjadi kebutuhan masyarakat modern diuraikan secara menarik dan mudah dicerna. Kode etik di bidang jurnalistik pun diulas luas dengan bumbu penyedap berupa contoh-contoh pemberitaan yang diambil dari dunia nyata. Berbagai contoh itu kemudian dibedah dengan pisau analisa dan dipilah-pilah berdasarkan kategori yang berlaku. Pembaca diajak mendedah mengapa sebuah berita koran ditulis dengan metoda piramida terbalik, dengan bagian paling penting ditaruh di atas dan yang kurang penting mengekor di belakang. Penulisan artikel di majalah, yang dikenal dengan sebutan feature juga dibahas. Berbagai bentuk kalimat pembuka tulisan, atau biasa disebut lead, dianalisis lengkap dengan contoh-contohnya. Penulisan tajuk pun tak lepas dari ulasan. Semua pendadaran itu pada ujungnya dimaksudkan untuk memberi pencerahan kepada pembaca mengapa suatu peristiwa ditulis atau diberitakan clan mengapa terdapat keragaman dalam sudut pandang dan cara penyebarluasan berita itu. Pencerahan seperti ini memang dibutuhkan dalam upaya meningkatkan mutu demokrasi di sebuah negara. Soalnya masyarakat tak hanya dituntut bersikap kritis terhadap penguasa, tapi juga terhadap pers. Kepedulian clan daya kritis ini dibutuhkan untuk membentuk pers yang sehat, yaitu yang mampu berfungsi sebagai bursa Miring informasi publik. Sebuah wahana yang kredibel dalam menyebarluaskan informasi yang relevan dengan kepentingan orang banyak, disampaikan secara tepat waktu clan dibingkai dalam konteks yang aktual. Setidaknya pembaca buku ini menjadi faham tentang seluk beluk dunia pers, termasuk keragamannya. Pemahaman ini terasa penting di Indonesia, sebuah bangsa yang sedang bertransisi ke era demokrasi. Soalnya hanya masyarakat yang sadar tentang keragaman pers akan mempunyai kemampuan lebih baik untuk menyaring informasi yang diterima dari media. Bahkan, secara pelan tapi pasti, pemahaman ini akan membantu terbangunnya proses seleksi alamiah yang diharapkan, yaitu yang membuat pers berkualitas tumbuh subur dan yang semata-mata bertujuan komersial sulit bertahan. Bila suasana ini tercapai, berarti perkembangan demokrasi telah memasuki tahap spiral positif, yakni menjadi semakin baik dengan bergulirnya sang waktu. Dalam kerangka berpikir seperti ini, buku `Jurnalisme Kontemporer` dapat ditamsilkan sebagai salah satu dari banyak mercusuar di tengah samudera kebutuhan masyarakat atas informasi. la menjadi panduan bagi para nakhoda dan warga untuk melayari bahtera kehidupan modem dengan aman karena dapat menghindari tumbukan dengan berbagai karang, badai maupun hambatanhambatan berbahaya lainnya. Era informasi memang hanya akan dinikmati oleh kalangan yang tak hanya mempunyai akses pada informasi, melainkan juga mampu mengelolanya secara benar. Sedangkan mereka yang tak siap akan tergulung dan termarjinalkan oleh zaman. Buku ini layak dibaca tak hanya oleh para pelaku pers, melainkan semua warga. Penerbitan `Jurnalisme Kontemporer` dapat dikatakan sebagai bagian dari upaya meningkatkan kemampuan setiap orang sebagai warga yang peduli (commited citizen). Maka izinkan saya mengucapkan selamat kepada saudara Septiawan Santana K. yang telah menyelesaikan karya yang dibutuhkan masyarakat ini secara tepat waktu. Juga kepada da penerbit Yayasan Obor Indonesia yang telah melakukan misinya dengan prima, menyalakan obor penerang sebanyak mungkin untuk menerangi perjalanan bangsa menuju Indonesia yang lebih baik.
650 # 4 $a Jurnalisme
990 # # $a 043130
990 # # $a 043131
Content Unduh katalog