Cite This        Tampung        Export Record
Judul Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar
Pengarang Mulyana, Deddy
Penerbitan Bandung : Remaja Rosdakarya, 2007
Deskripsi Fisik 466 hlm. ;24 cm.
ISBN 979-514-993-8
Subjek Ilmu Komunikasi
Abstrak ILMU KOMUNIKASITerdapat bukti bahwa kekeliruan dalam menerjemahkan pesan yang dikirimkan pemerintah Jepang menjelang akhir Perang Dunia II boleh jadi telah memicu pengeboman Hiroshima. Kata mokusatsuyang digunakan Jepang dalam merespons ultimatum AS untuk menyerah diterjemahkan oleh Domei sebagai `mengabaikan,` alih-alih maknanya yang benar, `Jangan memberi komentar sampai keputusan diambil.` Versi lain mengatakan, Jenderal MacArthur memerintahkan stafnya untuk mencari makna kata itu. Semua kamus bahasa Jepang-bahasa Inggris diperiksa yang memberi padanan kata no conmment. MacArthur kemudian melapor kepada Presiden Thuman yang memutuskan untuk menjatuhkan bom atom.Padahal, makna kata mokusatsu itu adalah `Kami akan menaati ultimatum Tuan tanpa komentar. Sebuah pesawat skuadron angkatan laut Amerika Serikat membuat kontrak dengan sebuah toko mesin Jepang untuk membuat sebuah alat penopang bag, salah satu roda pesawat. Penopang yang asli retak di salah satu ujungnya, dengan retakan lurus setipis rambut. Orang-o
Bahasa Indonesia
Bentuk Karya Bukan fiksi atau tidak didefinisikan
Target Pembaca Umum

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
041398 303.02 MUL i Dapat dipinjam DISPUSARDA Kota Metro - Ruang Koleksi Umum Tersedia
pesan
041399 303.02 MUL i Dapat dipinjam PUSLING Kota Metro - Perpustakaan Keliling Tersedia
pesan
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000006825
005 20221104102808
008 221104################g##########0#ind##
020 # # $a 979-514-993-8
035 # # $a 0010-0721002084
082 # # $a 303.02
084 # # $a 303.02 MUL i
100 1 # $a Mulyana, Deddy
245 1 # $a Ilmu Komunikasi : $b Suatu Pengantar
260 # # $a Bandung :$b Remaja Rosdakarya,$c 2007
300 # # $a 466 hlm. ; $c 24 cm.
520 # # $a ILMU KOMUNIKASITerdapat bukti bahwa kekeliruan dalam menerjemahkan pesan yang dikirimkan pemerintah Jepang menjelang akhir Perang Dunia II boleh jadi telah memicu pengeboman Hiroshima. Kata mokusatsuyang digunakan Jepang dalam merespons ultimatum AS untuk menyerah diterjemahkan oleh Domei sebagai `mengabaikan,` alih-alih maknanya yang benar, `Jangan memberi komentar sampai keputusan diambil.` Versi lain mengatakan, Jenderal MacArthur memerintahkan stafnya untuk mencari makna kata itu. Semua kamus bahasa Jepang-bahasa Inggris diperiksa yang memberi padanan kata no conmment. MacArthur kemudian melapor kepada Presiden Thuman yang memutuskan untuk menjatuhkan bom atom.Padahal, makna kata mokusatsu itu adalah `Kami akan menaati ultimatum Tuan tanpa komentar. Sebuah pesawat skuadron angkatan laut Amerika Serikat membuat kontrak dengan sebuah toko mesin Jepang untuk membuat sebuah alat penopang bag, salah satu roda pesawat. Penopang yang asli retak di salah satu ujungnya, dengan retakan lurus setipis rambut. Orang-orang Amerika itu menekankan pentingnya mengganti penopang itu dengan tiruan yang sempurna. Ketika mereka kembali untuk mengambil penopang yang baru, mereka memperoleh tepat apa yang mereka minta suatu tiruan yang sempurna, termasuk keretakannya. Ahli-ahli mesin Jepang itu merasa bangga akan hasil kerja mereka dan menyatakan bahwa keretakan itu merupakan hal paling sulit untuk ditiru.Gara-gara membalas yel-yel pendukung Persib dengan mengacungkan jari kelingkingnya, Deny (19) sebut saja begitu diikeroyok para suporter. Peristiwa itu terjadi Minggu (7/11) sore, beberapa saat setelah Persib dipecundangi 0 - 1 oleh Persikota Kodya Tangerang. Kejadian itu bermula ketika para bobotoh (suporter) Persib meledek wasit Muslihat (Bekasi) yang dianggap berat sebelah ke tim tamu. Lalu dengan berombongan, mereka keluar stadion mengiringi mobil yang ditumpangi wasit. `Wasit goblok...! wasit goblok...!` begitu sorak-sorai mereka. Deny, remaja asal Jakarta yang sedang menikmati bakso di Jalan Aceh depan Stadion Siliwangi iseng-iseng ikut ramai dengan meng-acungkan salah satu jari kelingkingnya tinggi-tinggi. Kontan, anak-anak yang menjejali gerbang masuk stadion mengalihkan amarahnya ke Deny .... Deny berupaya berdalih bahwa maksud acungan jari kelingkingnya itu sebetulnya ditujukan kepada wasit yang tidak becus. `Jadi saya ini sependapat dengan Anda,`katanya. Pada akhir sebuah sidang usulan penelitian seorang mahasiswi Pascasarjana (S2) di sebuah universitas di Bandung memohon maaf kepada para penelaah (termasuk pembimbingnya) seraya menangis karena dalam forum akademis itu ia diprotes seorang penelaah setelah mahasiswi mengatakan, `Pertanyaan Bapak bagus sekali` kepada penelaah tersebut. Dalam presentasinya mahasiswi tersebut memang berbicara dengan cara yang terkesan informal, sehingga dianggap kurang menghormati sidang ilmiah tersebut. Dalam kasus lain, di universitas yang sama, seorang mahasiswa S2 tidak lulus ketika tesisnya diuji.Pasalnya, tesisnya memuat terlalu banyak kesalahan yang tidak perlu, terutama kesalahan ejaan. Ini memberi kesan bahwa kandidat tersebut sembrono dan ingin cepat lulus. Selain itu, kandidat menunjukkan kesan menggurui. Beberapa kali ia memotong pembicaraan penguji.Cerita-cerita di atas menunjukkan bahwa ternyata komunikasi tidak semudah yang kita duga. Kegagalan memahami pesan verbal dalam ilustrasi pertama bahkan mengakibatkan bencana. Memang banyak orang menganggap komunikasi itu mudah dilakukan, semudah bernapas, karena kita biasa melakukannya sejak lahir. Karena ada kesan enteng itu, tidak mengherankan bila sebagian orang enggan mempelajari bidang ini.Benarkah komunikasi itu mudah? Beberapa kekeliruan tentang komunikasi adalah sebagai berikut : Tidak ada yang sukar tentang komunikasi. Komunikasi adalah kemampuan alamiah setiap orang mengetahui apa komunikasi itu dan mampu melakukannya. Keterampilan berkomunikasi adalah bakat, sifat bawaan, bukan diperoleh karena usaha atau pendidikan. Saya berbicara, karena itu dengan sendirinya saya berkomunikasi. (Mengatakan sesuatu baru langkah pertama berkomunikasi yang ditafsirkan orang berdasarkan pengalaman orang tersebut). Komunikasi terjadi hanya jika saya menghendakinya. Komunikasi adalah proses verbal. (Padahal komunikasi juga proses nonverbal yang mempengaruhi orang lain). Kita membutuhkan lebih banyak komunikasi (anggapan kuantitas komunikasi berhubungan dengan kualitas hidup). Makna terdapat pada kata-kata. (Padahal oranglah yang memberi makna). Komunikasi adalah panasea universal. (Komunikasi bukan obat ajaib untuk mengatasi semua persoalan masyarakat. Komunikasi sekadar alat untuk mencapai tujuan mulia ataupun tujuan jahat
650 # 4 $a Ilmu Komunikasi
990 # # $a 041398
990 # # $a 041399
Content Unduh katalog