Cite This        Tampung        Export Record
Judul Perempuan Terakhir : Kumpulan Cerpen
Pengarang Anwar, M.Shoim
Penerbitan Jakarta : Grasindo, 2004
Deskripsi Fisik 160 hlm. ;21 cm.
ISBN 979-732-896-1
Subjek Sastra
Kumpulan Cerpen
Abstrak Dalam peperangan, ranjau ditanam di mana-mana hidup dipertaruhkan dalam tiap detik dan jengkal. Tubuhkita meledak dan ringsek jadi serpihan-serpihan daging tatkala menginjaknya. Kesadaran selalu datang di titik jenuh: ingin melompat ke masa silam untuk memacu kembali usia dan waktu dari titik nol. Segalanya harus bergulat dengan rasa yang tak terlukiskan. Rekonstruksi ibarat menegakkan benang basah. Kisah-kisah yang saya tulis ini merupakan sebagian dari hasil perjalanan panjang dari sebuah proses kreatif. Berbagai pengalaman, kesaksian, renungan, dan imajinasi telah bersetubuh sehingga melahirkan bayi-bayi cerpen. Wajah- wajah cerpen itu barangkali ada yang telah kita kenal karena dalam keseharian kita juga bergelut dengan mereka, tetapi ada pula penampakan wajah asing, yang barangkali kita belum mengakrabinya. Bila dicermati, wajah cerpen di sini pada dasarnya juga merupakan bertaburnya sekian banyak perangkap dan jebakan meski sepintas lalu ada yang tampak sebagai dunia yang sangat menyenangkan Para tokoh
Bahasa Indonesia
Bentuk Karya Bukan fiksi atau tidak didefinisikan
Target Pembaca Umum

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
021585 813.01 ANW p Dapat dipinjam PUSLING Kota Metro - Perpustakaan Keliling Tersedia
pesan
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000005016
005 20220629104840
008 220629################g##########0#ind##
020 # # $a 979-732-896-1
035 # # $a 0010-0721000275
082 # # $a 813.01
084 # # $a 813.01 ANW p
100 1 # $a Anwar, M.Shoim
245 1 # $a Perempuan Terakhir : $b Kumpulan Cerpen
260 # # $a Jakarta :$b Grasindo,$c 2004
300 # # $a 160 hlm. ; $c 21 cm.
520 # # $a Dalam peperangan, ranjau ditanam di mana-mana hidup dipertaruhkan dalam tiap detik dan jengkal. Tubuhkita meledak dan ringsek jadi serpihan-serpihan daging tatkala menginjaknya. Kesadaran selalu datang di titik jenuh: ingin melompat ke masa silam untuk memacu kembali usia dan waktu dari titik nol. Segalanya harus bergulat dengan rasa yang tak terlukiskan. Rekonstruksi ibarat menegakkan benang basah. Kisah-kisah yang saya tulis ini merupakan sebagian dari hasil perjalanan panjang dari sebuah proses kreatif. Berbagai pengalaman, kesaksian, renungan, dan imajinasi telah bersetubuh sehingga melahirkan bayi-bayi cerpen. Wajah- wajah cerpen itu barangkali ada yang telah kita kenal karena dalam keseharian kita juga bergelut dengan mereka, tetapi ada pula penampakan wajah asing, yang barangkali kita belum mengakrabinya. Bila dicermati, wajah cerpen di sini pada dasarnya juga merupakan bertaburnya sekian banyak perangkap dan jebakan meski sepintas lalu ada yang tampak sebagai dunia yang sangat menyenangkan Para tokoh memilih jalan hidupnya sendiri untuk menegakkan posisinya sebagai subjek. Sebagaimana dalam peperangan, mereka tidak sedikit yang menginjak ranjau Posisi subjek dapat terpeleset menjadi objek. Tarik-menarik antara dua kutub nyaris tidak pernah final karena hidup itu sendiri selalu dalam proses menjadi. Ketegangan-ketegang-an selalu muncul. Para tokoh Pun diuji. Ada di antara mereka yang meledak, terkapar, dan tak berdaya. Meskiada yang masih bertahan, mereka pada dasarnya juga menggembol ranjau.
650 # 4 $a Kumpulan Cerpen
650 # 4 $a Sastra
990 # # $a 021581
990 # # $a 021582
990 # # $a 021583
990 # # $a 021584
990 # # $a 021585
Content Unduh katalog