Cite This        Tampung        Export Record
Judul Seri 365 Hari bersama Rasulullah : Kebanyakan Manusia Tertipu
Pengarang Nurdin, Ali
Penerbitan Jakarta : Erlangga, 2004
Deskripsi Fisik 63 hlm. ;18 cm.
ISBN 979-688-958-7
Subjek Islam
Akidah
Abstrak KEBANYAKAN MANUSIA TERTIPU Beberapa perawi hadis menuturkan saat-saat Nabi Muhammad SAW wafat dan juga bagaimana reaksi para sahabat. Tidak sedikit sahabat Nabi Muhammad SAW yang tadinya tegar menghadapi kematian tetapi kini mereka tak kuasa menahan diri. Ada yang percaya berita wafatnya Nabi SAW tersebut dan ada juga yang menduga sebagai isu, bahkan Umar bin Khattab - kita sudah tahu siapa beliau ini - mengancam akan memotong tangan dan kaki siapa saja yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW sudah wafat. "Nabi hanya pergi menemui Allah sebagaimana Nabi Musa a.s. pergi selama empat puluh hari, lalu kembali lagi menemui kaumnya. Rasulullah SAW pun demikian. Beliau akan kembali. " Demikian ucapan Umar r.a. Abu Bakar r.a. yang sudah berada di dalam rumah Nabi Muhammad SAW kemudian keluar dan mendapati manusia sudah penuh sesak. Suara Umar r.a. yang tidak percaya masih terdengar jelas. Dengan penuh kearifan, Abu Bakar menghampiri Umar r.a. memintanya tenang. Kemudian Abu Bakar r.a. menghadapkan wajah kepada hadir
Bahasa Indonesia
Bentuk Karya Bukan fiksi atau tidak didefinisikan
Target Pembaca Tidak diketahui / tidak ditentukan

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
022807 297.02 NUR k Dapat dipinjam DISPUSARDA Kota Metro - Ruang Koleksi Umum Tersedia
pesan
022803 297.02 NUR k Dapat dipinjam PUSLING Kota Metro - Perpustakaan Keliling Tersedia
pesan
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000004850
005 20221019033350
008 221019###########################0#ind##
020 # # $a 979-688-958-7
035 # # $a 0010-0721000109
082 # # $a 297.02
084 # # $a 297.02 NUR k
100 # # $a Nurdin, Ali
245 1 # $a Seri 365 Hari bersama Rasulullah : $b Kebanyakan Manusia Tertipu
260 # # $a Jakarta :$b Erlangga,$c 2004
300 # # $a 63 hlm. ; $c 18 cm.
520 # # $a KEBANYAKAN MANUSIA TERTIPU Beberapa perawi hadis menuturkan saat-saat Nabi Muhammad SAW wafat dan juga bagaimana reaksi para sahabat. Tidak sedikit sahabat Nabi Muhammad SAW yang tadinya tegar menghadapi kematian tetapi kini mereka tak kuasa menahan diri. Ada yang percaya berita wafatnya Nabi SAW tersebut dan ada juga yang menduga sebagai isu, bahkan Umar bin Khattab - kita sudah tahu siapa beliau ini - mengancam akan memotong tangan dan kaki siapa saja yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW sudah wafat. "Nabi hanya pergi menemui Allah sebagaimana Nabi Musa a.s. pergi selama empat puluh hari, lalu kembali lagi menemui kaumnya. Rasulullah SAW pun demikian. Beliau akan kembali. " Demikian ucapan Umar r.a. Abu Bakar r.a. yang sudah berada di dalam rumah Nabi Muhammad SAW kemudian keluar dan mendapati manusia sudah penuh sesak. Suara Umar r.a. yang tidak percaya masih terdengar jelas. Dengan penuh kearifan, Abu Bakar menghampiri Umar r.a. memintanya tenang. Kemudian Abu Bakar r.a. menghadapkan wajah kepada hadirin dan berkata: "Siapa yang menyembah Muhammad, maka sesungguhnya Muhammad telah wafat, dan siapa yang menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Hidup dan tidak akan mati. " Lalu, beliau membaca firman Allah: "Muhammad tidak lain hanyalah seorang rasul. Sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barang siapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan madharat kepada Allah sedikit pun dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. " (Q S. Ali Imran, 3: 144) Umar r.a. yang mendengar ayat tersebut lalu sadar, tetapi tak tahankan diri. Kedua kakinya tidak mampu menopang badannya, sehingga beliau terjatuh. Apa gerangan yang menjadikan Umar r.a. -salah seorang sahabat yang begitu tegar-tiba-tiba lemas ketika mendengar Nabi Muhammad SAW wafat. Jawaban yang paling mungkin adalah kecintaan Umar r.a. kepada Nabi Muhammad SAW. Begitu juga dengan sahabat-sahabat Nabi Muhammad SAW yang lain. Mengapa mereka begitu mendalam cintanya kepada Nabi Muhammad SAW bahkan melebihi cintanya terhadap diri mereka sendiri. Jawaban yang paling mungkin adalah karena ketinggian akhlak Nabi Muhammad SAW yang sangat membekas dalam kehidupan para sahabat tersebut. Dan itulah persoalan terbesar yang dihadapi umat Islam pada masa-masa belakangan, kelangkaan figur pemimpin yang berakhlak mulia. Jangankan menjadi contoh bagi orang lain bahkan bagi keluarganya sendiri tidak jarang para pemimpin tersebut gagal mempersembahkan akhlak yang baik. Tulisan ini hanyalah sekelumit dari akhlak Nabi Muhammad SAW yang begitu agung. Menjadi keharusan bagi setiap muslim untuk meneladani akhlak Nabi SAW tersebut sesuai dengan kemampuannya. Akhirnya, kepada Mas Singgih dan Mas Sayed dari Penerbit Erlangga, saya ingin menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya. Semoga tulisan sederhana ini dicatat oleh Allah SWT sebagai amal shalih kita bersama. semoga buku ini dapat bermanfaat bagi kita semua. ( ID )
650 # 4 $a Akidah
650 # 4 $a Islam
990 # # $a 022803
990 # # $a 022804
990 # # $a 022805
990 # # $a 022806
990 # # $a 022807
Content Unduh katalog