Cite This        Tampung        Export Record
Judul Sekelumit Suku-suku Pedalaman Di Indonesia : Suku Asmat
Pengarang Martosedono, Amir
EDISI Cetakan 1
Penerbitan Semarang : Aneka Ilmu, 1994
Deskripsi Fisik 73 hlm. :Ilustrasi ;21 cm.
Subjek Masyarakat Primitif
Suku Asmat
Abstrak Pulau lrian Jaya - pada zaman penjajahan sebelum Perang Dunia ke-II kurang mendapat perhatian dari Pemerintah Hindia-Belanda. Daerah Merauke/Tanah Merah merupakan tempat pembuangan para politisi (politisi: bentuk jamak dari politicus politicus : tokoh politik), di antaranya Bung Hatta Pada waktu itu para politisi banyak yang meninggal karena menderita sakit malaria dan terkenal sekali dengan namanya :Boven-Digul. Katau kita mendengar perkataan itu - kita sangat terkejut seolah-olah Boven-Digul merupakan momok bagi bangsa kita bangsa lndonesia memang hal ini dibuat oleh Pemerintah Hindia Belanda.Sekarang ini setelah lrian Jaya masuk wilayah kita, Pemerintah Republik lndonesia berhasrat besar untuk memajukan di segala bidang suku-suku yang tersebar luas di seluruh kepulauan Nusantara. ltulah sebabnya mengapa sekarang ini diadakan penelitiar:penetitian di sana. Malah baru-baru ini telah dikirim satu team survei,dibawah pimpinan Prof.Dr.Selo Soemardjan ke lrian Jaya untuk mengadakan penelitian, dibidang : sosial,
Catatan 73 halaman
Bahasa Indonesia
Bentuk Karya Bukan fiksi atau tidak didefinisikan
Target Pembaca Umum

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
014682 307.07 MAR s Dapat dipinjam DISPUSARDA Kota Metro - Ruang Koleksi Umum Tersedia
pesan
014684 307.07 MAR s Dapat dipinjam DISPUSARDA Kota Metro - Ruang Koleksi Umum Tersedia
pesan
014681 307.07 MAR s Dapat dipinjam DISPUSARDA Kota Metro - Ruang Koleksi Umum Tersedia
pesan
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000003888
005 20230201093710
008 230201################g##########0#ind##
035 # # $a 0010-0621003488
082 # # $a 307.07
084 # # $a 307.07 MAR s
100 1 # $a Martosedono, Amir
245 1 # $a Sekelumit Suku-suku Pedalaman Di Indonesia : $b Suku Asmat
250 # # $a Cetakan 1
260 # # $a Semarang :$b Aneka Ilmu,$c 1994
300 # # $a 73 hlm. : $b Ilustrasi ; $c 21 cm.
504 # # $a 73 halaman
520 # # $a Pulau lrian Jaya - pada zaman penjajahan sebelum Perang Dunia ke-II kurang mendapat perhatian dari Pemerintah Hindia-Belanda. Daerah Merauke/Tanah Merah merupakan tempat pembuangan para politisi (politisi: bentuk jamak dari politicus politicus : tokoh politik), di antaranya Bung Hatta Pada waktu itu para politisi banyak yang meninggal karena menderita sakit malaria dan terkenal sekali dengan namanya :Boven-Digul. Katau kita mendengar perkataan itu - kita sangat terkejut seolah-olah Boven-Digul merupakan momok bagi bangsa kita bangsa lndonesia memang hal ini dibuat oleh Pemerintah Hindia Belanda.Sekarang ini setelah lrian Jaya masuk wilayah kita, Pemerintah Republik lndonesia berhasrat besar untuk memajukan di segala bidang suku-suku yang tersebar luas di seluruh kepulauan Nusantara. ltulah sebabnya mengapa sekarang ini diadakan penelitiar:penetitian di sana. Malah baru-baru ini telah dikirim satu team survei,dibawah pimpinan Prof.Dr.Selo Soemardjan ke lrian Jaya untuk mengadakan penelitian, dibidang : sosial, ekonomi dan budaya. Penulis berniat sekali untuk menyajikan salah satu suku yang sejak dahulu sudah terkenal dengan karya seni ukirnya - ialah suku Asmat, kepada para pembaca/anak-anak. Sayang sekali karya seni ukir itu pada waktu sekarang ini hampir lenyap.Semoga pengetahuan penulis yang sangat sedikit ini bermanfaat bagi para pembaca/anak-anak.
650 # 4 $a Masyarakat Primitif
650 # 4 $a Suku Asmat
990 # # $a 014681
990 # # $a 014682
990 # # $a 014684
Content Unduh katalog