Judul | Tourism, Trade, Investment : Yogya Dalam Bingkai Otonomi |
Pengarang | Sugiantoro, Ronny |
Penerbitan | Yogyakarta : Bigraf Publishing, 2001 |
Deskripsi Fisik | 184 hlm. ;21 cm. |
ISBN | 979-8680-57-10 |
Subjek | Pariwisata Yogyakarta |
Abstrak | TOURISM,TRADE,INVESTMENT : yogya dalam bingkai otonomi.Ketika berbicara mengenai sebuah nama, dengan sendirinya kita teringat pada si pemilik nama, bagaimana rupanya, tingkah polahnya, karakteristiknya, keunikannya, karyanya, dan lain-lain. Nama seolah melekat erat, memberi identitas dan membedakan. Maka ada Pak Rejo tukang kayu yang tentu saja berbeda dengan Pak Guno yang guru, dan sebagainya. Nama kemudian menjadi semacam brand merek, yang mencirikan. Kalau kemudian Yogyakarta memiliki nama lain, itu tak lepas dari upaya mere-identify dirinya. Kita tahu, bahwa Yogyakarta memiliki banyak ciri khas dan predikat. Banyak pula keunikan yang rasanya sayang bila dilewatkan begitu saja. Keberadaannya sebagai bagian dari lingkup lndonesia kiranya menjadi kurang menguntungkan dalam kaitannya dengan aspek pemasaran di dunia pariwisata intemasional, seiring dengan mundurnya kondisi sosial-politik-ekonomi Indonesia. Apalagi kini diberlakukan otonomi Daerah yang mengharuskan daerah untuk mandiri. Oleh karena itu, dengan |
Bahasa | Indonesia |
Bentuk Karya | Bukan fiksi atau tidak didefinisikan |
Target Pembaca | Umum |
Tag | Ind1 | Ind2 | Isi |
001 | INLIS000000000003452 | ||
005 | 20211210092303 | ||
008 | 211210################g##########0#ind## | ||
020 | # | # | $a 979-8680-57-10 |
035 | # | # | $a 0010-0621003052 |
082 | # | # | $a 338.478 23 |
084 | # | # | $a 338.478 23 SUG t |
100 | 1 | # | $a Sugiantoro, Ronny |
245 | 1 | # | $a Tourism, Trade, Investment : $b Yogya Dalam Bingkai Otonomi |
260 | # | # | $a Yogyakarta :$b Bigraf Publishing,$c 2001 |
300 | # | # | $a 184 hlm. ; $c 21 cm. |
520 | # | # | $a TOURISM,TRADE,INVESTMENT : yogya dalam bingkai otonomi.Ketika berbicara mengenai sebuah nama, dengan sendirinya kita teringat pada si pemilik nama, bagaimana rupanya, tingkah polahnya, karakteristiknya, keunikannya, karyanya, dan lain-lain. Nama seolah melekat erat, memberi identitas dan membedakan. Maka ada Pak Rejo tukang kayu yang tentu saja berbeda dengan Pak Guno yang guru, dan sebagainya. Nama kemudian menjadi semacam brand merek, yang mencirikan. Kalau kemudian Yogyakarta memiliki nama lain, itu tak lepas dari upaya mere-identify dirinya. Kita tahu, bahwa Yogyakarta memiliki banyak ciri khas dan predikat. Banyak pula keunikan yang rasanya sayang bila dilewatkan begitu saja. Keberadaannya sebagai bagian dari lingkup lndonesia kiranya menjadi kurang menguntungkan dalam kaitannya dengan aspek pemasaran di dunia pariwisata intemasional, seiring dengan mundurnya kondisi sosial-politik-ekonomi Indonesia. Apalagi kini diberlakukan otonomi Daerah yang mengharuskan daerah untuk mandiri. Oleh karena itu, dengan memposisikan diri lebih luas - sebagai bagian dari Asia - maka potensi-potensi ini dapat dikembangkan lebih baik. Jogja : Neuer Ending Asia , agaknya rnenjadi momentum kelahiran kembali Yogyakarta. Seluruhnya, sesuai dengan judul bukunya, terkait dengan pariwisata, perdagangan dan investasi di Yogyakarta. Mulai dari makanan hingga penataan kota. Mulai dari industri kecil hingga menyentil pengusaha papan atas dan kalangan birokrat Yogya. Dengan gamblang,di sini disajikan permasalahan sekaligus gagasan pemecahannya. Bahkan di bagian lain, disajikan kisah-kisah sukses yang patut ditiru. Maka alangkah baik bila buku ini dibaca oleh berbagai kalangan. Baik pengusaha, investor, birokrat, pemerhati pariwisata, dosen, hingga masyarakat umum. Mungkin, kita bisa berharap akan tumbuh wirausahawan-wirausahawan baru di dunia pariwisata yang mampu menangkap peluang . By - Epy |
650 | # | 4 | $a Pariwisata |
650 | # | 4 | $a Yogyakarta |
990 | # | # | $a 023266 |
990 | # | # | $a 023266 |
990 | # | # | $a 023267 |
990 | # | # | $a 023268 |
990 | # | # | $a 023269 |
990 | # | # | $a 023270 |
990 | # | # | $a 06340 |
Content Unduh katalog
Karya Terkait :