520
|
#
|
#
|
$a STUDI LAJU RESAPAN AIR HUJAN KE DALAM LAPISAN TANAH DI WILAYAH KOTA METRO Kota Metro mempunyai luas wilayah 68,74 km dan terletak pada posisi 5 "20 " LS_ 105°
20 " BT, dengan permukaan relatif datar, yaitu kemiringan antara (0 - 3%) atau (0°
- 2,7 " ), berada pada ketinggian 40-62 meter di atas permukaan air laut, jenis batuan Kota Metro aluvium dan jenis tanahnya podsolik. Kota Metro beriklim humid tropis, dengan kecepatan angin sekitar 5,83 km
jam, temperatur udaranya 26°
C-30 "C dengan kelembaban 80 - 88%, serta curah hujan antara 1.700 - 3.000 mm/tahun. Notensi sumber daya air (SDA) Kota Metro terdiri dari air sungai, air hujan dan air tanah yang dipengaruhi oleh musim, pada muslin penghujan kuantitas air cukup tinggi, dan pada musim kemarau kuantitas air menurun. Penggunaan air di Kota Metro adalah untuk pertanian, rurnah tangga dan industri, pada musim kemarau hanya air tanah yang masih cukup, sehingga beberapa kegiatan pertanian dan perikanan terhenti. Perkembangan Kota Metro, baik pertumbuhan penduduk, perumahan dan industri, akan berdampak meningkatnya kebutuhan air, sedangkan pesatnya pembangunan fisik berdarnpak menurunnya lahan resapan air. Hal ini akan menimbulkan krisis air pada masa mendatang dan akan menjadi masalah serius bagi masyarakat Kota Metro. Konsep pembangunan Kota Metro hendaklah memperhatikan kuaiitas lingkungan hidup dengan mengendalikan pemanfaatan ruang guna melakukan pembangunan berkelanjutan. Air tanah merupakan SDA yang tahan terhadap musim, karena itu perlu langkah-langkah pengelolaan guna memanfaatkan dan menjaga kelestariannya baik kuantitas maupun kualitasnya. Hujan adalah komponen penting yang mempengaruhi cadangan SDA tanah. Guna pengelolaan SDA tersebut, penelitian ini mempeiajari seberapa besar laju resapan air hujan ke dalam lapisan tanah di Kota Metro, sampai mendapatkan besaran seberapa luas daerah yang harus disediakan untuk lahan resapan air di Kota Metro, sehingga hasil penelitian ini dapat memberikan informasi yang tepat terhadap kehijakan pembangunan di Kota Metro, terutama dalam penyusunan Rencana Tata Ruang Kota Metro. Metode peneiitian ini dilakukanan melalui pengukuran secara in-situ dengan membuat model permukaan berukuran 1x1,5m yang sesuai kemiringan rata-rata Kota Metro. Kemudian air dengan debit tertentu dilewatkan di atas model dan diukur waktu dan volume air yang tergelincir untuk mendapatkan kecepatan luncur air dan volume resapan air. Pengujian diiakukan berulang dalam selang waktu yang sama, sehingga mencapai volume resapan tertentu yang konstan. Data ini digunakan untuk menghitung koefisien laju resapan air ke dalam lapisan tanah tiap satuan luas tiap satuan waktu yang kemudian digunakan untuk memperkirakan volume cadangan air tanah dan perubahannya terhadap laju pertumbuhan pembangunan fisik di wilayah Kota Metro. of
|