Cite This        Tampung        Export Record
Judul Jiwa - Jiwa Bermesin : Memoar Para Pasien Cuci Darah
Pengarang Petrus Hariyanto (Pengarang)
EDISI Cetakan 1
Penerbitan Yogyakarta : Istana Media, 2021
Deskripsi Fisik 186 Halaman ;14 x 20 cm
Konten Teks
Media Tanpa Perantara
Penyimpan Media Lembar
ISBN 978-602-0763-46-0
Subjek Memoar
Abstrak Hardono Arivianto hanya bisa termenung dan pasrah saat dokter memvonis dirinya harus cuci darah. Manakala mimpi dan harapan masih jauh terbentang, ia dihadapkan pada mimpi buruk masa depannya. Sempat selama tiga bulan bapak beranak dua ini mengurung diri dan larut dengan penyakitnya. Apalagi saat tahu bahwa dirinya harus menjalani cuci darah seumur hidup. Namun ujian hidup yang dialaminya tak membuat Pak Hardono terus-menerus meratapi nasib. Beruntung ia memiliki istri yang begitu setia, selalu mensuportnya di saat suka maupun duka, dan bahkan rela menawarkan ginjalnya untuk sang suami. Yang rusak kan ginjal kita. Organ yang lain masih berfungsi. Mari kita jaga dengan berolahraga. Gagal Ginjal bukan berarti gagal hidup, demikian kata-kata yang selalu ia ucapkan. Kisah di atas hanyalah sepenggal dari jurai kisah para pasien hemodialisis yang mampu membangkitkan asa. Melalui buku yang sengaja ditulis untuk membangkitkan semangat pasien cuci darah ini, penulis menyelipkan weling bahwa penyakit gagal ginjal da
Bahasa Indonesia
Bentuk Karya Bukan fiksi atau tidak didefinisikan
Target Pembaca Umum

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
078098 809.382 PET j Dapat dipinjam DISPUSARDA Kota Metro - Ruang Koleksi Umum Tersedia
pesan
078099 809.382 PET j Dapat dipinjam DISPUSARDA Kota Metro - Ruang Koleksi Umum Tersedia
pesan
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000022584
005 20250314102847
007 ta
008 250314################g##########0#ind##
020 # # $a 978-602-0763-46-0
035 # # $a 0010-0325000003
082 # # $a 809.382
084 # # $a 809.382 PET j
100 0 # $a Petrus Hariyanto$e Pengarang
245 1 # $a Jiwa - Jiwa Bermesin : $b Memoar Para Pasien Cuci Darah
250 # # $a Cetakan 1
264 # # $a Yogyakarta :$b Istana Media,$c 2021
300 # # $a 186 Halaman ; $c 14 x 20 cm
336 # # $a Teks$2 rdacontent
337 # # $a Tanpa Perantara$2 rdamedia
338 # # $a Lembar$2 rdacarrier
520 # # $a Hardono Arivianto hanya bisa termenung dan pasrah saat dokter memvonis dirinya harus cuci darah. Manakala mimpi dan harapan masih jauh terbentang, ia dihadapkan pada mimpi buruk masa depannya. Sempat selama tiga bulan bapak beranak dua ini mengurung diri dan larut dengan penyakitnya. Apalagi saat tahu bahwa dirinya harus menjalani cuci darah seumur hidup. Namun ujian hidup yang dialaminya tak membuat Pak Hardono terus-menerus meratapi nasib. Beruntung ia memiliki istri yang begitu setia, selalu mensuportnya di saat suka maupun duka, dan bahkan rela menawarkan ginjalnya untuk sang suami. Yang rusak kan ginjal kita. Organ yang lain masih berfungsi. Mari kita jaga dengan berolahraga. Gagal Ginjal bukan berarti gagal hidup, demikian kata-kata yang selalu ia ucapkan. Kisah di atas hanyalah sepenggal dari jurai kisah para pasien hemodialisis yang mampu membangkitkan asa. Melalui buku yang sengaja ditulis untuk membangkitkan semangat pasien cuci darah ini, penulis menyelipkan weling bahwa penyakit gagal ginjal dan vonis cuci darah bukanlah bom atom yang akan memporak-porandakan hidup atau meruntuhkan semua mimpi, harapan, dan cita-cita. Dari korpus kisah ginjal soak para pasien cuci darah ini, kita yang masih dianugerahi kesehatan bisa belajar dari para ibu, suami, istri, dan pribadi-pribadi perkasa bahwa dibalik air mata duka cita dan keputusasaan, masih ada sejumput harapan yang bisa diperjuangkan dan tawa bahagia yang bisa dibagikan kepada orang lain. Semoga kehadiran memoar Jiwa-jiwa Bermesin ini mampu menyulut motivasi, membakar semangat, membangkitkan asa, dan mengikis rasa putus asa para pasien hemodialisis lainnya.
650 # 4 $a Memoar
990 # # $a 078098
990 # # $a 078099
Content Unduh katalog