Cite This        Tampung        Export Record
Judul Kronik TNI 1945-1946
Pengarang Aan Rahmanto (Pengarang)
Mapa (Penyunting)
Penerbitan Yogyakarta : Mata Padi Presindo, 2020
Deskripsi Fisik x +162 halaman :Ilustrasi ;23,5 cm
Konten Teks
Media Tanpa Perantara
Penyimpan Media Lembar
ISBN 978-602-19218-7-6
Subjek Tentara Nasional Indonesia
Abstrak "Tentara hanya mempunyai kewajiban satu, ialah mempertahankan kedaulatan negara dan menjaga keselamatannya, sudah cukup kalau tentara teguh memegang kewajiban ini, lagi pula sebagai tentara, disiplin harus dipegang teguh. Tunduk kepada pimpinan atasannya dengan ikhlas mengerjakan kewajibannya, tunduk kepada perintah pimpinan itulah yang merupakan kekuatan dari suatu tentara. Bahwa negara Indonesia tidak cukup dipertahankan oleh tentara saja, maka perlu sekali mengadakan kerjasama yang seerat-eratnya dengan golongan serta badan-badan diluar tentara. Tentara tidak boleh menjadi alat suatu golongan atau orang siapapun juga." Amanat jenderal Soedirman dihadapan Konferensi TKR dan merupakan amanat pertama kali sejak menjabat Panglima Besar TKR. Yogyakarta,12 November 1945. Berbagai fakta ringan, namun menarik, yang lazimnya luput dari buku-buku sejarah disajikan dalam buku ini. Fakta-fakta seperti salam "merdeka" yang ternyata merupakan salam resmi yang ditetapkan melalui maklumat pemerintah; tenta
Catatan 159-162 Halaman
Bahasa Indonesia
Bentuk Karya Bukan fiksi atau tidak didefinisikan
Target Pembaca Dewasa

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
077240 355.3 AAN k Dapat dipinjam PUSLING Kota Metro - Perpustakaan Keliling Tersedia
pesan
077241 355.3 AAN k Dapat dipinjam PUSLING Kota Metro - Perpustakaan Keliling Tersedia
pesan
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000022540
005 20250206105329
007 ta
008 250206################e##########0#ind##
020 # # $a 978-602-19218-7-6
035 # # $a 0010-0225000021
082 # # $a 355.3
084 # # $a 355.3 AAN k
100 0 # $a Aan Rahmanto$e Pengarang
245 1 # $a Kronik TNI 1945-1946
264 # # $a Yogyakarta :$b Mata Padi Presindo,$c 2020
300 # # $a x +162 halaman : $b Ilustrasi ; $c 23,5 cm
336 # # $a Teks$2 rdacontent
337 # # $a Tanpa Perantara$2 rdamedia
338 # # $a Lembar$2 rdacarrier
504 # # $a 159-162 Halaman
520 # # $a "Tentara hanya mempunyai kewajiban satu, ialah mempertahankan kedaulatan negara dan menjaga keselamatannya, sudah cukup kalau tentara teguh memegang kewajiban ini, lagi pula sebagai tentara, disiplin harus dipegang teguh. Tunduk kepada pimpinan atasannya dengan ikhlas mengerjakan kewajibannya, tunduk kepada perintah pimpinan itulah yang merupakan kekuatan dari suatu tentara. Bahwa negara Indonesia tidak cukup dipertahankan oleh tentara saja, maka perlu sekali mengadakan kerjasama yang seerat-eratnya dengan golongan serta badan-badan diluar tentara. Tentara tidak boleh menjadi alat suatu golongan atau orang siapapun juga." Amanat jenderal Soedirman dihadapan Konferensi TKR dan merupakan amanat pertama kali sejak menjabat Panglima Besar TKR. Yogyakarta,12 November 1945. Berbagai fakta ringan, namun menarik, yang lazimnya luput dari buku-buku sejarah disajikan dalam buku ini. Fakta-fakta seperti salam "merdeka" yang ternyata merupakan salam resmi yang ditetapkan melalui maklumat pemerintah; tentang tentara Indonesia yang ternyata pada awalnya bermarkas di sebuah kamar hotel; tentang pendirian maskapai penerbangan nasional yang modal awalnya berasal dari iuran rakyat; tentang pertempuran Surabaya yang menjadi satu-satunya medan pertempuran di dunia yang menewaskan seorang jenderal Inggris; tentang adanya "Proklamasi Kedua" dari pemerintah Indonesia, disajikan dalam urutan kronologis, bahasa yang mudah dipahami, dan dilengkapi dengan gambar mengenai berbagai peristiwa bersejarah tersebut. Harus dicatat bahwa "fakta-fakta ringan" yang disajikan dalam buku ini bukannya tidak memiliki nilai historis. Fakta-fakta tersebut tetap memiliki nilai dan otentisitas sebagai sebuah fakta sejarah. Hanya saja, penulisan sejarah yang selama ini cenderung hanya menyoroti peristiwa-peristiwa besar membuat fakta-fakta tersebut seolah hanya menjadi fakta remeh dan tidak penting. Oleh karena itu, penyajian fakta-fakta tersebut diharapkan dapat melengkapi penulisan sejarah yang lazim selama ini. Bukankah dalam setiap peristiwa besar tersimpan berbagai fakta-fakta kecil? Bukankah peristiwa besar itu sendiri tersusun dan beragam peristiwa kecil? Dengan ketelitian seorang pencatat, dan akurasi seorang sejarawan, penulis buku ini menyajikan kepada kita fakta-fakta, baik besar maupun kecil, berkaitan dengan sejarah dan perkembangan tentara kita.
650 # 4 $a Tentara Nasional Indonesia
700 0 # $a Mapa$e Penyunting
990 # # $a 077240
990 # # $a 077241
Content Unduh katalog