Cite This        Tampung        Export Record
Judul Ellen Soebiantoro : Jaksa Agung Muda Perempuan Pertama Di Kejaksaan Agung Republik Indonesia
Pengarang Ellen Soebiantoro (Pengarang)
EDISI Cetakan 2
Penerbitan Jakarta : Gaung Persada, 2020
Deskripsi Fisik xxvi + 203 halaman ;24 cm
Konten Teks
Media Tanpa Perantara
Penyimpan Media Lembar
ISBN 978-602-1568-99-6
Subjek Autografi Ahli Hukum
Memoar
Abstrak Nama Harprileny Soebiantoro pastinya sangat melekat dalam ingatan seluruh insan Adhyaksa, baik yang sudah purna maupun yang masih menjabat. Sosok beliau dikenal sebagai jaksa perempuan yang menorehkan prestasi dengan puncak karir sebagai Jaksa Agung Muda. Sejumlah jabatan tinggi pernah dipegang di Kejaksaan. Mulai JAM Perdata dan Tata Usaha Negara (JAM Datun), Jaksa Agung Muda Pembinaan (Jambin), hingga Jaksa Agung Muda Pidana Umum (Jampidum). Ellen, nama yang biasa disapa ini mampu mencatatkan sejarah Kejaksaan RI, sebagai satu-satunya jaksa perempuan yang mencapai puncak karir sebagai Jaksa Agung Muda. Kejaksaan mampu menggeser penilaian sebagian kelompok masyarakat, puncak karir untuk Jaksa itu hanya milik jaksa pria.Harprileny Soebiantoro kini telah purna (pensiun), terhitung sejak Tahun 2007 lalu. Kesehariannya lebih banyak dihabiskan dengan bercengkerama dengan keluarga dan para cucunya. Ellen memiliki buah hati lima orang anak. Dari lima orang anaknya, ada 2 (dua) orang yang mengikuti jejaknya berkari
Bahasa Indonesia
Bentuk Karya Bukan fiksi atau tidak didefinisikan
Target Pembaca Tidak ada kode yang sesuai

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
077170 R.809.382 923 ELL e Dapat dipinjam DISPUSARDA Kota Metro - Ruang Koleksi Referensi Tersedia
pesan
077171 R.809.382 923 ELL e Dapat dipinjam DISPUSARDA Kota Metro - Ruang Koleksi Referensi Tersedia
pesan
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000022165
005 20240102024217
007 ta
008 240102################|##########0#ind##
020 # # $a 978-602-1568-99-6
035 # # $a 0010-0124000006
082 # # $a R.809.382 923
084 # # $a R.809.382 923 ELL e
100 0 # $a Ellen Soebiantoro$e Pengarang
245 1 # $a Ellen Soebiantoro : $b Jaksa Agung Muda Perempuan Pertama Di Kejaksaan Agung Republik Indonesia
250 # # $a Cetakan 2
264 # # $a Jakarta :$b Gaung Persada,$c 2020
300 # # $a xxvi + 203 halaman ; $c 24 cm
336 # # $a Teks$2 rdacontent
337 # # $a Tanpa Perantara$2 rdamedia
338 # # $a Lembar$2 rdacarrier
520 # # $a Nama Harprileny Soebiantoro pastinya sangat melekat dalam ingatan seluruh insan Adhyaksa, baik yang sudah purna maupun yang masih menjabat. Sosok beliau dikenal sebagai jaksa perempuan yang menorehkan prestasi dengan puncak karir sebagai Jaksa Agung Muda. Sejumlah jabatan tinggi pernah dipegang di Kejaksaan. Mulai JAM Perdata dan Tata Usaha Negara (JAM Datun), Jaksa Agung Muda Pembinaan (Jambin), hingga Jaksa Agung Muda Pidana Umum (Jampidum). Ellen, nama yang biasa disapa ini mampu mencatatkan sejarah Kejaksaan RI, sebagai satu-satunya jaksa perempuan yang mencapai puncak karir sebagai Jaksa Agung Muda. Kejaksaan mampu menggeser penilaian sebagian kelompok masyarakat, puncak karir untuk Jaksa itu hanya milik jaksa pria.Harprileny Soebiantoro kini telah purna (pensiun), terhitung sejak Tahun 2007 lalu. Kesehariannya lebih banyak dihabiskan dengan bercengkerama dengan keluarga dan para cucunya. Ellen memiliki buah hati lima orang anak. Dari lima orang anaknya, ada 2 (dua) orang yang mengikuti jejaknya berkarir sebagai aparat penegak hukum di Kejaksaan RI. Kedua orang buah hatinya itu ternyata perempuan, yakni Virginia Hariztavianne dan Helena Octaviane.Virginia Hariztavianne saat ini menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Metro di Provinsi Lampung. Sedangkan Helena Octaviane menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Pandeglang di Provinsi Banten. Media Adhyaksadigital pun berkesempatan bersilaturahmi dengan Helena Octavianne, salah satu anak Harprileny Soebiantoro, di Kantor Kejaksaan Negeri Pandeglang, Banten, Senin 6 Februari 2023.Kala bertemu dengan CEO ADHYAKSAdigital Felix Sidabutar, Helena Octavianne menegaskan kebanggaannya sebagai anak biologis Harprileny Soebiantoro. Sosok bunda, sebutan anak-anaknya terhadap ibu kandungnya itu adalah sosok inspiratif bagi dirinya, khususnya dalam memotivasi dirinya sebagai Aparat Penegak Hukum (APH) Jaksa perempuan. Helena menilai Bunda Ellen memiliki integritas yang baik dalam menjalankan tugas sebagai aparatur penegak hukum hingga menjadi pejabat di Kejaksaan. Kedua, Ellen telah memenuhi persyaratan kompetensi, yakni integritas maupun kompetensi. “Ada beban moral, saya sebagai anak biologis Bunda harus mampu merawat nama baik dan nama besar beliau sebagai mantan pejabat di Kejaksaan dan juga marwah institusi Kejaksaan,” kata Kepala Kejaksaan Negeri Pandeglang Helena didampingi Kasi Intel Wildan mengawali obrolan kami pagi itu di ruangan kerjanya. Helena mengaku menjadikannya Bunda Ellen sebagai figur jaksa yang inspiratif yang patut menjadi panutan. “Jiwa integritasnya,komitmen,konsistensi,dan ketegasannya dalam mengemban tugas dan menjadi tanggung jawab selaku penegak hukum,” katanya. Selain itu,dalam perjalanan karier Bunda Ellen Soebiantoro di institusi Kejaksaan dapat menunjukkan sosok Ibu satu-satunya Jaksa Perempuan yang menduduki jabatan-jabatan penting dan mendapat kepercayaan dari pimpinan mengemban jabatan tertinggi di Kejaksaan RI.“Saya pasti menjamin, Jaksa-jaksa perempuan yang berkarya sebagai APH Kejaksaan saat ini ingin mengikuti jejak Bunda Ellen. Kita bangga jaksa perempuan mampu menduduki jabatan sebagai Kepala Kejaksaan Negeri, Kepala Kejaksaan Tinggi, Direktur dan jabatan strategis lainnya,” tutur ibu dua orang anak ini. Berbicara tentang kepemimpinan sebagai Kajari Pandeglang, Helena menanamkan disiplin dan integritas bagi seluruh pegawai dan jaksa di Kejari Pandeglang. Dia memastikan, siapa pun pegawai dan jaksa tanpa memandang status sosial dan jabatannya, perempuan cantik ini selalu bersikap ramah dan menganyomi. “Saya perlakukan sama dan tegas agar melakoni pekerjaan di masing-masing bidang, agar mengedepankan pelayanan hukum kepada masyarakat demi tegaknya supremasi hukum di wilayah hukum Kabupaten Pandeglang,” ujar mantan Kajari Bangka Barat ini. Mantan jurnalis ini mengaku memiliki motto hidup mengalir apa adanya, khususnya capaian karier yang bersangkutan. “Saya selalu berusaha mengabdi sebagai pegawai kejaksaan yang profesional dan berintegritas. Amanah institusi dan pimpinan berusaha saya jaga dan rawat, khususnya dalam penempatan jabatan. Dimana pun di tempatkan, saya harus menjalaninya dengan sungguh-sungguh,”ucap peraih peringkat pertama PPPJ Tahun 2005 ini.
650 # 4 $a Autografi Ahli Hukum
650 # 4 $a Memoar
990 # # $a 077170
990 # # $a 077171
Content Unduh katalog