
Judul | Seni Mendengarkan : Mendengar yang Tak Terucap, Memahami yang Tak Tersampaikan |
Pengarang | Muthia Sayekti (Pengarang) Herman Adamson (Penyunting) |
EDISI | Cetakan 1 |
Penerbitan | Yogyakarta : Psikologi Corner, 2021 |
Deskripsi Fisik | 149 halaman :Ilustrasi ;20 cm |
Konten | Teks |
Media | Tanpa Perantara |
Penyimpan Media | Lembar |
ISBN | 978-623-244-556-7 |
Subjek | Komunikasi Pendengaran |
Abstrak | Yang saya ingin ajak kepada para pembaca adalah proses refleksi diri. Dari pengalaman orang lain, mungkin kita bisa bercermin untuk lebih mampu menguliti diri sendiri: sejauh mana telinga kita bisa bersikap kooperatif dengan pikiran dan hati kita untuk mendengarkan orang lain. Kira-kira sejauh apa diri kita menyangkal bahwa ego kita lebih ingin dimenangkan untuk menjadi manusia yang enggan memahami apa yang dikatakan orang lain. Oh, atau justru kita terlalu memenangkan ego orang lain, karena menghindari konflik, dan akhirnya malah berkonflik dengan diri sendiri lalu memendam dendam. Tidak ada yang tahu, kan? Saya menulis buku ini dengan sangat berhati-hati, berusaha supaya tidak ada poros sumbu positif atau negatif. Bukan bermaksud untuk menjadi (sok) bijaksana dengan memosisikan diri sebagai penengah, tetapi saya cenderung ingin mengajak untuk mempertimb angkan dua sisi orang yang sedang berkonflik untuk kemudian tidak memberatkan salah satu pihak saja. Saya ingin memberi sebuah premis bahwa dengan mendeng |
Catatan | 1. Arti Penting Mendengarkan 2. Ranah Personal Keluarga dan Profesional Kerja 3. Mendengarkan dan Konsep Pemikiran Transaksional 4. Memupuk Rasa Pengertian 5. Perempuan yang Tak Bisa Bicara |
Bahasa | Indonesia |
Bentuk Karya | Bukan fiksi atau tidak didefinisikan |
Target Pembaca | Umum |
Tag | Ind1 | Ind2 | Isi |
001 | INLIS000000000022032 | ||
005 | 20231122091224 | ||
007 | ta | ||
008 | 231122################g##########0#ind## | ||
020 | # | # | $a 978-623-244-556-7 |
035 | # | # | $a 0010-1123000240 |
082 | # | # | $a 153.68 |
084 | # | # | $a 153.68 MUT s |
100 | 0 | # | $a Muthia Sayekti$e Pengarang |
245 | 1 | # | $a Seni Mendengarkan : $b Mendengar yang Tak Terucap, Memahami yang Tak Tersampaikan |
250 | # | # | $a Cetakan 1 |
264 | # | # | $a Yogyakarta :$b Psikologi Corner,$c 2021 |
300 | # | # | $a 149 halaman : $b Ilustrasi ; $c 20 cm |
336 | # | # | $a Teks$2 rdacontent |
337 | # | # | $a Tanpa Perantara$2 rdamedia |
338 | # | # | $a Lembar$2 rdacarrier |
505 | # | # | $a 1. Arti Penting Mendengarkan 2. Ranah Personal Keluarga dan Profesional Kerja 3. Mendengarkan dan Konsep Pemikiran Transaksional 4. Memupuk Rasa Pengertian 5. Perempuan yang Tak Bisa Bicara |
520 | # | # | $a Yang saya ingin ajak kepada para pembaca adalah proses refleksi diri. Dari pengalaman orang lain, mungkin kita bisa bercermin untuk lebih mampu menguliti diri sendiri: sejauh mana telinga kita bisa bersikap kooperatif dengan pikiran dan hati kita untuk mendengarkan orang lain. Kira-kira sejauh apa diri kita menyangkal bahwa ego kita lebih ingin dimenangkan untuk menjadi manusia yang enggan memahami apa yang dikatakan orang lain. Oh, atau justru kita terlalu memenangkan ego orang lain, karena menghindari konflik, dan akhirnya malah berkonflik dengan diri sendiri lalu memendam dendam. Tidak ada yang tahu, kan? Saya menulis buku ini dengan sangat berhati-hati, berusaha supaya tidak ada poros sumbu positif atau negatif. Bukan bermaksud untuk menjadi (sok) bijaksana dengan memosisikan diri sebagai penengah, tetapi saya cenderung ingin mengajak untuk mempertimb angkan dua sisi orang yang sedang berkonflik untuk kemudian tidak memberatkan salah satu pihak saja. Saya ingin memberi sebuah premis bahwa dengan mendengarkan orang lain, kita bisa menjadi lebih bijak dalam bersikap. Dengan mendengarkan, kita menyelaraskan indra kita yang lain untuk diam sejenak, karena hanya dengan itu kita dapat memahami yang tak tersampaikan. |
650 | # | 4 | $a Komunikasi |
650 | # | 4 | $a Pendengaran |
700 | 0 | # | $a Herman Adamson$e Penyunting |
990 | # | # | $a 076807 |
990 | # | # | $a 076808 |
Content Unduh katalog
Karya Terkait :