Cite This        Tampung        Export Record
Judul 2015 Kita Terkaya No. 5
Pengarang Sutanto, Ricky
Penerbitan Jakarta : Yayasan Nusa Sejahtera, 2004
Deskripsi Fisik 188 hlm. ;20 cm.
ISBN 979-984-560-2
Subjek Ekonomi
Keuangan
Abstrak 2015 KITA TERKAYA NO.5Sulit untuk dipungkiri bahwa dampak krisis yang terjadi dan dialami bangsa Indonesia sangat kompleks dan berat. Akibat krisis yang dimulai pertengahan 1997, seluruh sendi-sendi kehidupan bangsa ini menjadi stagnan, bahkan nyaris berantakan dan amburadul. Tatanan sosial, tatanan ekonomi, tatanan hukum, tatanan politik menjadi begitu ruwet dan semrawut seolah-olah tidak ada sistem yang mampu mengendalikannya. Jika disimak lebih jauh dari krisis yang bersifat multidimensi itu sebenarnya bisa di sederhanakan dalam tiga jenis krisis utama yakni krisis ekonomi, krisis budaya dan krisis politik. Selebihnya adalah pernik-pernik yang diakibatkan oleh tiga krisis tersebut. Kondisi seperti ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut karena akan menjadi benang kusut 2015 Kita Terkaya No- 5 yang semakin sulit diatasi. Untuk mengatasinya arus di lakukan melalui lngkah-langkah yang konseptual, terencana dan terarah. Berangkat dari keprihatinan rnelihat nasib bangsa yang semakin miris itu, saya sebagai anak
Bahasa Indonesia
Bentuk Karya Bukan fiksi atau tidak didefinisikan
Target Pembaca Tidak diketahui / tidak ditentukan

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
017092 332.04 SUT 2 Dapat dipinjam DISPUSARDA Kota Metro - Ruang Koleksi Umum Tersedia
pesan
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000001568
005 20211207094729
008 211207###########################0#ind##
020 # # $a 979-984-560-2
035 # # $a 0010-0621001168
082 # # $a 332.04
084 # # $a 332.04 SUT 2
100 1 # $a Sutanto, Ricky
245 1 # $a 2015 Kita Terkaya No. 5
260 # # $a Jakarta :$b Yayasan Nusa Sejahtera,$c 2004
300 # # $a 188 hlm. ; $c 20 cm.
520 # # $a 2015 KITA TERKAYA NO.5Sulit untuk dipungkiri bahwa dampak krisis yang terjadi dan dialami bangsa Indonesia sangat kompleks dan berat. Akibat krisis yang dimulai pertengahan 1997, seluruh sendi-sendi kehidupan bangsa ini menjadi stagnan, bahkan nyaris berantakan dan amburadul. Tatanan sosial, tatanan ekonomi, tatanan hukum, tatanan politik menjadi begitu ruwet dan semrawut seolah-olah tidak ada sistem yang mampu mengendalikannya. Jika disimak lebih jauh dari krisis yang bersifat multidimensi itu sebenarnya bisa di sederhanakan dalam tiga jenis krisis utama yakni krisis ekonomi, krisis budaya dan krisis politik. Selebihnya adalah pernik-pernik yang diakibatkan oleh tiga krisis tersebut. Kondisi seperti ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut karena akan menjadi benang kusut 2015 Kita Terkaya No- 5 yang semakin sulit diatasi. Untuk mengatasinya arus di lakukan melalui lngkah-langkah yang konseptual, terencana dan terarah. Berangkat dari keprihatinan rnelihat nasib bangsa yang semakin miris itu, saya sebagai anak bangsa yang dilahirkan dan dibesarkan di negeri ini merasa ikut memiliki tanggung jawab untuk terlibat langsung dalam menangani krisis tadi. Atas ijin dan berkat Tuhan yang Maha Esa, saya mencoba mencarikan jalan keluar, solusi yang mampu mengantarkan masyarakat dan bangsa Indonesia menuju pintu kesejahteraan dan kemakmuran, lahir dan batin. Kunci untuk mengatasi ketiga krisis tadi sebenarnya sangat tergantung pada sikap rakyat Indonesia sendiri. Rakyat harus bersatu dan memilih seorang kepala negara yhng mampu menggiring bangsa ini keluar dari kemelut. Calon presiden pada Pemilu 2004 nanti tidak cukup hanya memiliki visi dan misi karenavisi dan misi ini masalah yang sudah usang, ketinggalan zaman karena hanya ada di bibir saja tapi tidak pernah diwujudkan. Oleh sebab itu calon presiden mendatang yang akan dipilih pada pemilu 2004 harus memiliki konsep yang jelas dan terarah untuk mengantarkan masyarakat mencapai kesejatrteraan, adil, makmur, gemah ripah lohjinawi. Pilihan rakyat akan jatuh kepada calon yang mempunyai solusi terbaik yang dapat diterima oleh masYarakat luas. Rakyat perlu diberikan sentakan kesejahteraan. Hanya dengan kesejahteraanlah kita baru bisa/bicara soal penegakan hukum. Tanpa adanya kesejahteraan hukum sulit ditegakkan karena setiap orang akan berusaha mencapai kesejahteraan dengan caranya sendiri-sendiri, tidak peduli cara yang ditempuh itu melanggar hukum atau tidak.Dus, kesejahteraan adalah pokok utama yang harus menjadi Prioritas Krisis yang selama ini telah merusak nilai- nilai luhur dan budaya bangsa harus segera diatasi. Budaya bangsa yang sudah mulai terjadi erosi perlu dikembalikan pada rel semula. Kita perlu melakukan gerakan rehabilitasi budaya, sehingga dalam menghadapi persaingan ekonomi dunia, bangsa ini telah memiliki bekal sebagai bangsa yang tangguh, disiplin, jujur, rajin, sopan dan rukun. Siapapun presiden yang terpilih dalam pemilu 2004 nanti harus punya konsep jelas yang mengarah pada kesejahteraan masyarakat dan penanganan krisis ekonomi, budaya dan politik. Tanpa berpretensi siapa yang akan terpilih sebagai presiden nanti, saya sebagai anak bangsa yang mencintai bangsanya, ingin memberikan sumbangan pemikiran, konsep dan langkah-langkah yang bisa ditempuh oleh pemimpin nasional. Melalui buku ini, dituangkan gagasan, ide, angan-angan dan cita-cita bagaimana membangun dan mewujudkan kesejahteraan bangsa. Semua konsep, gagasan, ide dan cita-cita tadi ditulis dengan tahapan-tahapan yang ingin dicapai, mulai dari tahun ini, 2004 hingga tahun 2015. Jika gagasan yang dituangkan dalam buku ini bisa dijalankan dengan baik dan benar, dapat diprediksikan bahwa pada 2015 rnendatang bangsa ini akan tampil sebagai negara nomor lima terkaya di dunia. Untuk memudahkan dan bisa dicerna oleh semua lapisan masyarakat, mulai rnasyarakat kelas bawah hingga masyarakat elite, tulisan dalam buku ini disajikan dalam bentuk cerita pendek yang berisi dialog-dialog tentang konsep pembangunan dengan latar belakang suasana yang relevan. By - Epy
650 # 4 $a Ekonomi
650 # 4 $a Keuangan
990 # # $a 017092
Content Unduh katalog