Judul | Jati Diri Arsitektur Indonesia |
Pengarang | Budihardjo, Eko |
Penerbitan | Bandung : Alumni, 1996 |
Deskripsi Fisik | 232 hlm. ;21 cm. |
ISBN | 979-414-156-9 |
Subjek | Arsitektur |
Abstrak | JATI DIRI ARSITEKTUR INDONESIA Jati diri dalam bidang arsitektur bukanlah merupakan objek mati atau sasaran yang statis, melainkan lebih berupa proses yang dinamis dengan sasaran yang selalu bergerak. Menggali dan mengungkap jati diri arsitektur Indonesia serupa saja halnya dengan menjelajahi perjalanan budaya dan peradaban masyarakat sepanjang sejarah. Sebagai suatu proses yang menerus, jati diri arsitektur tidak bisa sekadar direncanaka, dirancang, dan dibuat dari luar, semata-mata dengan maksud membentuk identitas itu sendiri. Jati diri arsitektur lebih mungkin terbentuk dari dalam, seringkali secara tanpa sadar, dengan wawasan kontekstual untuk memecahkan masalah yang spesifik. Para undagi dari bali, misalnya menciptakan karya-karya arsitektur berlandaskan pada kaidah-kaidah yang sudah disepakati sesuai kepercayaan mereka, tanpa ada maksud khusus untuk menampilkan jati diri. Ternyata kemudian hasilnya diakui sebagai karya arsitektur yang unik, berkarakter, khas. Dengan perkataan lain, jati diri arsitektur |
Bahasa | Indonesia |
Bentuk Karya | Bukan fiksi atau tidak didefinisikan |
Target Pembaca | Umum |
Tag | Ind1 | Ind2 | Isi |
001 | INLIS000000000013349 | ||
005 | 20211115102705 | ||
008 | 211115################g##########0#ind## | ||
020 | # | # | $a 979-414-156-9 |
035 | # | # | $a 0010-0821000428 |
082 | # | # | $a 720.598 |
084 | # | # | $a 720.598 BUD j |
100 | 1 | # | $a Budihardjo, Eko |
245 | 1 | # | $a Jati Diri Arsitektur Indonesia |
260 | # | # | $a Bandung :$b Alumni,$c 1996 |
300 | # | # | $a 232 hlm. ; $c 21 cm. |
520 | # | # | $a JATI DIRI ARSITEKTUR INDONESIA Jati diri dalam bidang arsitektur bukanlah merupakan objek mati atau sasaran yang statis, melainkan lebih berupa proses yang dinamis dengan sasaran yang selalu bergerak. Menggali dan mengungkap jati diri arsitektur Indonesia serupa saja halnya dengan menjelajahi perjalanan budaya dan peradaban masyarakat sepanjang sejarah. Sebagai suatu proses yang menerus, jati diri arsitektur tidak bisa sekadar direncanaka, dirancang, dan dibuat dari luar, semata-mata dengan maksud membentuk identitas itu sendiri. Jati diri arsitektur lebih mungkin terbentuk dari dalam, seringkali secara tanpa sadar, dengan wawasan kontekstual untuk memecahkan masalah yang spesifik. Para undagi dari bali, misalnya menciptakan karya-karya arsitektur berlandaskan pada kaidah-kaidah yang sudah disepakati sesuai kepercayaan mereka, tanpa ada maksud khusus untuk menampilkan jati diri. Ternyata kemudian hasilnya diakui sebagai karya arsitektur yang unik, berkarakter, khas. Dengan perkataan lain, jati diri arsitektur akan muncul secara wajar sebagai produk samping hasil pemecahan masalah arsitektur setempat, dan bukan sebagai tujuan akhir yang harus dicapai. Faktor-faktor kunci yang dinilai sangat berpengaruh terhadap penciptaan jati diri arsitektur Indonesia, meliputi antara lain keunukan budaya dan arsitektur tradisional, perkembangan ilmu, seni, dan teknologi iklim setempat yang tropis lembab dan sudah barang tentu masyarakat Indonesia sendiri yang sarat dengan kekhasan prilaku, tata nilai, dan norma-norma yang dianut. |
650 | # | 4 | $a Arsitektur |
990 | # | # | $a 025413 |
990 | # | # | $a 025414 |
990 | # | # | $a 025415 |
990 | # | # | $a 025416 |
990 | # | # | $a 025417 |
990 | # | # | $a 034351 |
990 | # | # | $a 034352 |
990 | # | # | $a 034353 |
Content Unduh katalog
Karya Terkait :