Cite This        Tampung        Export Record
Judul Kontruksi Dan Reproduksi Kebudayaan
Pengarang Irwan Abdullah
EDISI Cetakan 4
Penerbitan Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2010
Deskripsi Fisik 276 hlm. ;24 cm.
ISBN 979-2458-63-8
Subjek Ilmu Budaya
Abstrak Kontruksi dan Reproduksi Kebudayaan Kebudayaan bukan saja merupakan istilah yang rumit, tetapi juga menyesatkan. Keyakinan bahwa kebudayaan merupakan pengetahuan yang diwariskan melalui simbol dari satu generasi ke generasi berikutnya, tidak selalu bisa dibuktikan. Kebudayaan sebagai sebuah konstruk justru keabsahannya mengalami gugatan sejalan dengan bergantinya generasi atau munculnya diferensiasi dalam masyarakat yang terus berubah. Tidak jarang kebudayaan menjadi alat bagi penegasan dan pembenaran suatu praktik. la tidak lagi diterima begitu saja dan diacu dalam sikap dan tingkah laku sebaliknya dipertanyakan, diubah, dan dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan kelompok dalam usaha membangun sub-sub kebudayaan dalam sebuah kultur universal. Pergeseran konteks struktural, sejalan dengan globalisasi yang meluas dan intensif, menyebabkan kebudayaan menjadi komoditi yang dikonsumsi melalui simbol-simbol untuk menegaskan autentisitas dan batas-batas kelompok dalam rangka membedakan satu kelompok dengan yang lain. Rua
Bahasa Indonesia
Bentuk Karya Bukan fiksi atau tidak didefinisikan
Target Pembaca Umum

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000011028
005 20250722084047
008 250722################g##########0#ind##
020 # # $a 979-2458-63-8
035 # # $a 0010-0721006287
082 # # $a 306
084 # # $a 306 IRW k
100 1 # $a Irwan Abdullah
245 1 # $a Kontruksi Dan Reproduksi Kebudayaan
250 # # $a Cetakan 4
260 # # $a Yogyakarta :$b Pustaka Pelajar,$c 2010
300 # # $a 276 hlm. ; $c 24 cm.
520 # # $a Kontruksi dan Reproduksi Kebudayaan Kebudayaan bukan saja merupakan istilah yang rumit, tetapi juga menyesatkan. Keyakinan bahwa kebudayaan merupakan pengetahuan yang diwariskan melalui simbol dari satu generasi ke generasi berikutnya, tidak selalu bisa dibuktikan. Kebudayaan sebagai sebuah konstruk justru keabsahannya mengalami gugatan sejalan dengan bergantinya generasi atau munculnya diferensiasi dalam masyarakat yang terus berubah. Tidak jarang kebudayaan menjadi alat bagi penegasan dan pembenaran suatu praktik. la tidak lagi diterima begitu saja dan diacu dalam sikap dan tingkah laku sebaliknya dipertanyakan, diubah, dan dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan kelompok dalam usaha membangun sub-sub kebudayaan dalam sebuah kultur universal. Pergeseran konteks struktural, sejalan dengan globalisasi yang meluas dan intensif, menyebabkan kebudayaan menjadi komoditi yang dikonsumsi melalui simbol-simbol untuk menegaskan autentisitas dan batas-batas kelompok dalam rangka membedakan satu kelompok dengan yang lain. Ruang kebudayaan kemudian berisi nilai yang saling bertentangan. Di satu sisi, ia berpotensi memberikan kontribusi bagi Iahirnya keterbukaan dan demokrasi di dalam sikap dan tingkah laku. Di lain sisi, ia mengancam usaha-usaha konvensional bagi pelestarian budaya general. Perubahan konteks lokal ke global yang terjadi secara sistematis mensyaratkan perubahan perspektif ilmu sosial dalam melihat bagaimana makna mengalami kontruksi dan reproduksi dalam berbagai subkultur. Penelitian ke depan mensyaratkan suatu keterbukaan dalam memberi ruang pada ketidakteraturan, perbedaan, pertentangan, atau sesuatu yang nonsense dan nihillistik.
650 # 4 $a Ilmu Budaya
863 # # $a 3
990 # # $a 055473
990 # # $a 055474
990 # # $a 055476
990 # # $a 055477
Content Unduh katalog