
Judul | Gunungan : Nilai-Nilai Filsafat Jawa |
Pengarang | Purwoko, Agus |
EDISI | pertama |
Penerbitan | Yogyakarta : Graha Ilmu, 2013 |
Deskripsi Fisik | 130 hlm. ;23 cm. |
ISBN | 978-602-262-042-6 |
Subjek | Budaya Filsafat Jawa |
Abstrak | Gunungan Nilai-nilai Filsafat Jawa Gunungan wayang kulit purwa atau Kayon adalah simbol hidup, gambaran hidup alam semesta beserta isinya. Menjadi simbol hidup karena dalam pertunjukkan wayang kulit apabila kayon belum digerakkan oleh sang dalang maka berarti belum ada kehidupan, masih kosong, sepi, tak ada gerak, tidak ada dinamika. Bedhol kayon atau saat pertama kali gunungan dicabut dari panggung pakeliran kemudian digerakkan oleh dalang menjadi tanda awal mula kehidupan wayang, semua tokoh wayang akan hidup sesuai peran masing-masing. Gerak wayang gunungan layaknya detak jantung bagi kehidupan wayang. Gunungan merupakan gambaran alam semesta beserta isinya, di dalam sebuah wayang gunungan tergambar aneka kehidupan yakni kehidupan tumbuhan yang dilambangkan dengan gambar pohon besar yang teduh dan rindang, kehidupan hewan digambarkan dengan aneka macam binatang hutan seperti harimau, banteng, kera, burung dan sebagainya, kehidupan manusia/dewa terlukis pada pintu gerbang gapura berupa gambar Kamajaya-Kamar |
Bahasa | Indonesia |
Bentuk Karya | Bukan fiksi atau tidak didefinisikan |
Target Pembaca | Umum |
No Barcode | No. Panggil | Akses | Lokasi | Ketersediaan |
---|---|---|---|---|
055268 | 306.418 116 PUL g | Dapat dipinjam | DISPUSARDA Kota Metro - Ruang Koleksi Umum | Tersedia
pesan |
055269 | 306.418 116 PUL g | Dapat dipinjam | DISPUSARDA Kota Metro - Ruang Koleksi Umum | Tersedia
pesan |
055272 | 306.418 116 PUL g | Dapat dipinjam | DISPUSARDA Kota Metro - Ruang Koleksi Umum | Tersedia
pesan |
Tag | Ind1 | Ind2 | Isi |
001 | INLIS000000000011022 | ||
005 | 20220217033418 | ||
008 | 220217################g##########0#ind## | ||
020 | # | # | $a 978-602-262-042-6 |
035 | # | # | $a 0010-0721006281 |
082 | # | # | $a 306.418 116 |
084 | # | # | $a 306.418 116 PUL g |
100 | 1 | # | $a Purwoko, Agus |
245 | 1 | # | $a Gunungan : $b Nilai-Nilai Filsafat Jawa |
250 | # | # | $a pertama |
260 | # | # | $a Yogyakarta :$b Graha Ilmu,$c 2013 |
300 | # | # | $a 130 hlm. ; $c 23 cm. |
520 | # | # | $a Gunungan Nilai-nilai Filsafat Jawa Gunungan wayang kulit purwa atau Kayon adalah simbol hidup, gambaran hidup alam semesta beserta isinya. Menjadi simbol hidup karena dalam pertunjukkan wayang kulit apabila kayon belum digerakkan oleh sang dalang maka berarti belum ada kehidupan, masih kosong, sepi, tak ada gerak, tidak ada dinamika. Bedhol kayon atau saat pertama kali gunungan dicabut dari panggung pakeliran kemudian digerakkan oleh dalang menjadi tanda awal mula kehidupan wayang, semua tokoh wayang akan hidup sesuai peran masing-masing. Gerak wayang gunungan layaknya detak jantung bagi kehidupan wayang. Gunungan merupakan gambaran alam semesta beserta isinya, di dalam sebuah wayang gunungan tergambar aneka kehidupan yakni kehidupan tumbuhan yang dilambangkan dengan gambar pohon besar yang teduh dan rindang, kehidupan hewan digambarkan dengan aneka macam binatang hutan seperti harimau, banteng, kera, burung dan sebagainya, kehidupan manusia/dewa terlukis pada pintu gerbang gapura berupa gambar Kamajaya-Kamaratih. Peran gunungan dalam panggung pakeliran tak hanya sekedar penghias panggung pagelaran, tetapi menjadi tanda pergantian waktu pathet gendhing pengiring pertunjukkan wayang sekaligus sebagai tanda pergantian adegan. Fungsi lainnya adalah sebagai pengganti wayang yang tidak ada (tidak dapat divisualkan) misalnya: api, angin, air, debu, gapura kerajaan, istana, gunung, laut, daya kesaktian tokoh wayang dan masih banyak lagi.Sangat menarik bila mengulas tentang boneka pipih yang bentuknya mirip jantung ini sebab di dalamnya terkandung nilai-nilai filsafat Jawa yang adiluhung . Ditinjan secara keseluruhan baik dari segi nama/sebutan, bentuk dan ornamen wayang gunungan, maupun tata cara penancapannya dalam panggung pakeliran, Gunungan wayang kulit purwa merupakan lambang suatu konsep seni widya yakni filsafat dan pendidikan yang dapat dipakai sebagai pedoman hidup guna meningkatkan kesadaran budi, kedewasaan jiwa dan moralitas individu dalam hidup bermasyarakat. Buku ini hadir bagi Anda yang ingin mempelajari wayang secara mendalam utamanya tentang simbol-simbol filsafat dan pendidikan yang tersirat dalam wayang Gunungan.Agus Purwoko, Magelang 26 April 1974, lahir di lingkungan yang dekat dengan seni pedalangan. Menempuh pendidikan dasar dan menengah di Muntilan dan menyelesaikan studinya pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan program studi Pendidikan Seni Rupa tahun 4999. Sejak masih berstatus mahasiswa, selain aktif mengikuti beberapa pameran seni lukis di Solo, Yogyakarta, dan Jakarta juga aktif menulis beberapa "lakon carangan " untuk keperluan pementasan wayang bagi beberapa rekan yang berkecimpung dalam dunia seni pedalangan serta untuk keperluan apresiasi seni. Terhitungsejak bulan Juli 2000 hingga sekarang aktif mengajar di salah satu sekolah swasta terkemuka di Bumi Serpong Damai- Tangerang Selatan untuk bidang studi kerajinan tangan dan kesenian, keterampilan membatik dan seni kriya daur ulang. |
650 | # | 4 | $a Budaya |
650 | # | 4 | $a Filsafat Jawa |
990 | # | # | $a 055268 |
990 | # | # | $a 055272 |
990 | # | # | $a 055273 |
990 | # | # | $a 14209 |
Content Unduh katalog
Karya Terkait :