Judul | Haji Pasca Perang Teluk |
Pengarang | Tebba, Sudirman |
EDISI | 1 |
Penerbitan | Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1999 |
Deskripsi Fisik | 125 hlm. ;18 cm. |
ISBN | 979-421-716-6 |
Subjek | Islam Haji |
Abstrak | Haji Pasca Perang Teluk Buku ini merupakan laporan perjalanan haji yang pernah dimuat di Harian Pelita tahun 1991. Saat itu penulis sebagai wartawan Harian Pelita menunaikan ibadah haji bersama istri, Ita, lalu menuliskannya secara bersambung di harian tersebut. Meskipun perjalanan haji itu sudah berlangsung beberapa tahun yang lalu dan ibadah haji merupakan kegiatan ibadah yang rutin dilakukan oleh unIat Islam dari seluruh dunia setiap tahun, tetapi kegiatan ibadah haji tahun 1991 memiliki makna sendiri yang belum tentu terdapat dalam perjalanan haji yang lain, sebelum atau sesudahnya. Ada beberapa faktor penting yang menandai perjalanan ibadah haji tahun 1991 yang membedakan dengan haji di tahtin yang lain, di antaranya:1. Ibadah haji itu dilakukan setelah berlangsung perang antara Irak melawan gabungan sejumlah negara, termasuk Arab Saudi, di bawah komando Amerika Serikat.2. Kegiatan ibadah haji itu masih dibayangi oleh tragedi Mina yang terjadi tahun sebelumnya.3. Haji tahun itu mempunyai makna politis, k |
Bahasa | Indonesia |
Bentuk Karya | Bukan fiksi atau tidak didefinisikan |
Target Pembaca | Tidak diketahui / tidak ditentukan |
Tag | Ind1 | Ind2 | Isi |
001 | INLIS000000000000960 | ||
005 | 20211227020628 | ||
008 | 211227###########################0#ind## | ||
020 | # | # | $a 979-421-716-6 |
035 | # | # | $a 0010-0621000560 |
082 | # | # | $a 297.35 |
084 | # | # | $a 297.35 TEB h |
100 | 1 | # | $a Tebba, Sudirman |
245 | 1 | # | $a Haji Pasca Perang Teluk |
250 | # | # | $a 1 |
260 | # | # | $a Jakarta :$b Raja Grafindo Persada,$c 1999 |
300 | # | # | $a 125 hlm. ; $c 18 cm. |
520 | # | # | $a Haji Pasca Perang Teluk Buku ini merupakan laporan perjalanan haji yang pernah dimuat di Harian Pelita tahun 1991. Saat itu penulis sebagai wartawan Harian Pelita menunaikan ibadah haji bersama istri, Ita, lalu menuliskannya secara bersambung di harian tersebut. Meskipun perjalanan haji itu sudah berlangsung beberapa tahun yang lalu dan ibadah haji merupakan kegiatan ibadah yang rutin dilakukan oleh unIat Islam dari seluruh dunia setiap tahun, tetapi kegiatan ibadah haji tahun 1991 memiliki makna sendiri yang belum tentu terdapat dalam perjalanan haji yang lain, sebelum atau sesudahnya. Ada beberapa faktor penting yang menandai perjalanan ibadah haji tahun 1991 yang membedakan dengan haji di tahtin yang lain, di antaranya:1. Ibadah haji itu dilakukan setelah berlangsung perang antara Irak melawan gabungan sejumlah negara, termasuk Arab Saudi, di bawah komando Amerika Serikat.2. Kegiatan ibadah haji itu masih dibayangi oleh tragedi Mina yang terjadi tahun sebelumnya.3. Haji tahun itu mempunyai makna politis, khususnya perkembangan politik Islam pada masa Orde Baru, karena saat itu Presiden Soeharto dan keluarganya turut menunaikan ibadah haji.4. Haji pada tahun itu merupakan haji akbar yang banyak ditunggu oleh umat Islam.Perang antara Irak melawan koalisi sejumlah negara di bawah komando Amerika Serikat dipicu oleh invasi Irak ke Kuwait pada 2 Agustus 1990. Irak mengklaim Kuwait sebagai bagian dari wilayahnya. Lalu masyarakat internasional mendesak Irak untuk mundur dari Kuwait. Namun Irak tidak menggubris desakan itu, sehingga kemudian sejumlah negara vang dikomandoi olch Amerika Serikat menggempur Irak yang dimulai 17 Januari 1991. Perang itu berakhir satu bulan keniudian setelah Irak bersedia menarik pasukannya dari Kuwait. Dalarn Perang Teluk yang berlangsung singkat itu Arab Saudi menyediakan fasilitas pangkalan bagi pasukan Amerika Serikat dan sekutunva. Arab Saudi sangat berkepentingan untuk mengusir Irak dari Kuwait. Sebab Kuwait bertetangga dengan Arab Saudi, sehingga invasi Irak ke Kuwait merupakan ancaman bagi Arab Saudi. Seandainya perang ini berlangsung hingga musim haji tiba, maka mungkin sekali tidak akan ada negara vang mengirim jemaahnya ke Arab Saudi tahun itu, karena alasan keamanan. Meskipun perang sudah usai beberapa bulan sebelum calon jemaah haji berdatangan ke Arab Saudi, namun akibatnya masih terasa selama musim haji. Misalnya bus yang dipakai untuk mengangkut jemaah banyak yang sudah tua, karena bus baru masih banyak yang tertahan di wilayah Arab Saudi yang dipakai sebagai pangkalan militer Amerika Serikat dan sekutunya. Kegiatan haji tahun 1991 juga masih dibayangi oleh tragedi Mina. Yakni peristiwa tabrakan antara rombongan jemaah haji yang hendak melontar jumrah dengan rombongan yang baru pulang dari melontar. Tabrakan terjadi di Terowongan Al-Mu ashim Mina tahun 1990. Pada waktu itu ratusan jemaah tewas, sebagian besar dari Indonesia. Antara perkemahan jemaah haji Indonesia di Mina dengan tempat melontar jumrah dipisah dengan gunung. Untuk mempermudah jemaah lalu dibuat terowongan. Tetapi sampai tahun 1990 terowongan yang ada hanya sebuah, sehingga pada jemaah padat berdesakan antara yang berangkat dan yang pulang dari melontar jumrah bisa bertabrakan, seperti yang terjadi pada musim haji tahun 1990. Akibat kejadian yang mengenaskan itu pemerintah Arab Saudi menambah satu lagi terowongan, sehingga terowongan bagi jemaah yang berangkat dan yang pulang dari melontar jumrah terpisah. Ada terowongan khusus bagi jemaah yang berangkat dan satunya lagi khusus bagi jemaah yang pulang dari melempar jumroh. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi yang belum pernah menunaikan ibadah haji untuk memperoleh gambaran tentang pelaksanaan rukun islam yang kelima itu. by :of |
650 | # | 4 | $a Haji |
650 | # | 4 | $a Islam |
990 | # | # | $a 015328 |
990 | # | # | $a 015328 |
990 | # | # | $a 015329 |
990 | # | # | $a 015329 |
990 | # | # | $a 015330 |
990 | # | # | $a 015330 |
990 | # | # | $a 015331 |
990 | # | # | $a 015331 |
Content Unduh katalog
Karya Terkait :