01986 2200253 4500001002100000005001500021035002000036008004100056245007300097100001800170260004500188300002300233020002200256084001700278520134700295082001101642650001101653650001301664990001101677990001101688990001101699990001101710990001101721INLIS00000000000900920220711033406 a0010-0721004268220711 g 0 ind 1 aRuang Sosial Baru Perempuan Tionghoa :bSebuah Kajian Pasca Kolonial1 aLim Sing Meij aJakarta :bYayasan Obor Indonesia,c2009 a212 hlm. ;c24 cm. a978-979-461-727-4 a305.48 LIM r aRUANG SOSIAL BARU PEREMPUAN TIONGHOA : Sebuah kajian pascakolonial Pendidikan mampu membentuk identitas seseorang. Melalui jenjang pendidikan tinggi, telah lahir ruang sosial baru yang sebelumnya tidak terpikirkan oleh perempuan Tionghoa untuk ditapakinya.Transformasi identitas perempuan Tionghoa dilakukan oleh mereka dengan cara identifikasi secara terus-menerus terhadap berbagai kesempatan dalam segala himpitan budaya patriarki dan diskriminasi legal formal. Keperempuantionghoaan yang terwujud dalam kebijakan dan peraturan yang diskriminatif di masa Orba tidak menjadikan mereka sebagai korban yang pasif dan berserah pada nasib. Keperempuantionghoaan justru diwujudkan kembali secara sosiologis melalui kemampuan pemecahan persoalan keseharian yang berkaitan dengan isu gender, budaya, agama, etnisitas, dan kolonisasi pengetahuan. Melalui pendidikan, mereka mampu menjadi non-violent survivor dalam menjawab bebagai tantangan dan rintangan. Ketionghoaan dan keindonesiaan terkandung dalam diri perempuan Tionghoa. Kedua identitas tersebut telah saling melengkapi dan tak terpisahkan satu dari yang lainnya dalam melahirkan identitas hibrid yang unik. Kedua identitas tersebut telah menyejarah dan menjadi bagian dari mosaik Indonesia yang bhineka.Terbuka terhadap berbagai perubahan telah melahirkan perempuan Tionghoa yang otentik. a305.48 4aWanita 4aTionghoa a047801 a047802 a047803 a047804 a047805