01296 2200241 4500001002100000005001500021035002000036008004100056245005900097100002300156260003000179300002300209020001700232084001700249520071300266082001100979650001500990863000601005990001001011990001101021990001101032990001101043INLIS00000000000834320220207083059 a0010-0721003602220207 g 0 ind 1 aDekonstruksi Kekuasaan Konsolidasi Semangat Kebangsaan1 aAnshory, Nasruddin aYogyakarta :bLkis,c2008 a208 hlm. ;c21 cm. a979-1283-664 a320.05 ANS d aDekonstruksi Kekuasaan Konsolidasi Semangat Kebangsaan Usia seratus tahun kebangkitan nasional, bagi sebuah bangsa bekas jajahan kolonial, memang bukan usia yang sudah tua. Tak ubahnya `bayi` yang perlu asuhan dalam setiap denyut nadinya, Indonesia baru pada tahap belajar `berjalan.` Namun ironisnya, Indonesia tidak diasuh ibu kandungnya sendiri, tetapi oleh ibu tiri, bahkan oleh `baby sitter` yang nota bene bukan ibu kandung yang melahirkannya. Lalu, Siapakah yang melahirkan Indonesia dan, dengan demikian, pantas rnengasuhnya? Founding fathers-kah? Partai Politik? Atau para leluhur yang sudah ribuan tahun meninggalkan bumi Indonesia? Buku ini hadir sebagai bagian dari pertanyaan-pertanyaan di atas. a320.05 4aKebangsaan a1 a04657 a044914 a044914 a044721