02117 2200265 4500001002100000005001500021035002000036245003100056100003600087250000600123260003400129300002300163020001800186084001700204520149600221082001101717650000901728650001801737008004101755990001101796990001101807990001101818990001101829990001101840INLIS00000000000790120220108113943 a0010-07210031601 aSagu Harapan Dan Tantangan0 aLouhena Pessy .... [ Et...all } aI aJakarta :bBumi Aksara,c2010 a254 hlm. ;c23 cm. a979-010-518-5 a633.06 LOU s aSagu Harapan Dan Tantangan Tidak dapat disangkal bahwa sejak zaman dahulu sampai masa penjajahan Belanda dan sampai akhir tahun 60-an setelah kemerdekaan, sagu merupakan bagian utuh kehidupan masyarakat Maluku dan Papua serta beberapa suku lain di Indonesia seperti Nias, Mentawai, dan lain-lain yang hidup di lingkungan hutan sagu baik sebagai bahan pangan pokok, papan, pengendali lingkungan, dan budaya masyarakat. Setelah dekade 60-an peranan sagu sebagai pangan pokok makin menurun akibat kebijakan pemerintah yang lebih mengutamakan beras dalam pembangunan pangan, di mana akhirnya beras makin jauh masuk ke pedesaan daerah-daerah nonberas, terutama akhir-akhir ini dengan kebijakan beras raskin, akhirnya terjadi perubahan pola konsumsi dari non beras ke beras. Perhatian pemerintah dan masyarakat terhadap pengembangan sagu masih sangat kurang, seringkali sudah muncul tetapi lebih banyak dalam seminar dan lokakarya serta pernyataan-pernyataan yang menjanjikan tetapi tidak berlanjut dalam implementasi. Hal ini mungkin disebabkan karena baik pemerintah maupun masyarakat dalam berbagai profesi belum terlalu mengenal sagu lebih dekat dan lebih baik. Buku ini mengulas secara lengkap tumbuhan sagu, potensi, manfaat sagu baik terhadap lingkungan, manfaat pati dan limbah sagu, peranan sagu dalam ketahanan pangan, energi dan budaya, rehabilitasi lahan dan budi daya sagu, harapan dan tantangan dalam pengembangan sagu serta konsep "lokalisme " dalam pengembangan sagu di masyarakat. a633.06 4aSagu 4aTanaman Kebun220108 g 0 ind  a044140 a044139 a044141 a044142 a044143