02011 2200241 4500001002100000005001500021035002000036008004100056245008300097100002400180260002900204300002300233020001800256084002100274520138900295082001501684650001301699650001401712990001001726990001101736990001101747990001101758INLIS00000000000738520220125114816 a0010-0721002644220125 g 0 ind 1 aFilsafat Dalam Masa Teror :bDialog Dengan Jurgen Habermas Dan Jacques Derrida1 aBorradori, Giovanna aJakarta :bKompas,c2005 a299 hlm. ;c21 cm. a979-709-171-6 a102.322 42 BOR f aFilsafat dalam masa teror Tentulah ketidakpastian tentang bahaya termasuk ke dalam esensi terorisme. Tetapi skenario-skenario perang biologis atau kimiawi yang digambarkan secara rinci oleh media Amerika selama berbulan bulan sesudah 11 September, spekulasi-spekulasi tentang berbagai macam terorisme, hanya menunjukkan ketidakmampuan pemerintah untuk sedikitnya menentukan besarnya bahaya. Orang tak pernah tahu kalau ada apa-apa yang mencurigakan. Lebih dari pada perusakan Twin Towers atau serangan atas Pentagon, lebih dari pada pembunuhan ribuan orang, "teror " yang sebenarnya terdiri dari dan, sesungguhnya, mulai dengan mengekspose dan mengeksploitasi, dengan telah mengekspose clan mengeksploitasi, imaji teror ini oleh sasarannya sendiri.Di dalam dialog-dialog ini, Habermas dan Derrida secara jelas menguraikan risiko-risiko yang diakibatkan oleh pendekatan pragmatis yang dengan sengaja emoh menghadapi kompleksitas konseptual yang menggarisbawahi konsep terorisme. Menghadapi bahaya-bahaya yang menghancurkan ini, baik Habermas maupun Derrida, mengimbau suatu tanggapan seluruh penghuni planet bumi yang melibatkan transisi dari hukum internasional klasik, yang masih berdasarkan model negara kebangsaan di abad ke-19, ke suatu tata dunia kosmopolitan baru, tempat institusi-institusi multilateral dan aliansi-aliansi kontinental akan menjadi pelaku-pelaku politik utama. a102.322 42 4aFilsafat 4aTerorisme a01640 a028527 a055238 a028528