03448 2200241 4500001002100000005001500021035002000036008004100056245005900097100001700156260003100173300002300204020001800227084001700245520285800262082001103120650002003131990001103151990001103162990001103173990001103184990001103195INLIS00000000000069620211110110146 a0010-0621000296211110 0 ind 1 aJakarta Pagi Ini Dari Udara Menebar Berita /cFadli, R1 aManuju, Jodi aJakarta :bGrasindo,c1999 a340 hlm. ;c21 cm. a979-669-670-3 a302.02 MAN j aPenggal waktu di pagi hari kini tak lagi hambar. Tepat setelah berita RRI pukul 06.00 WIB berakhir (khususnya yang di-relay pada frekuensi 105.1 Mhz FM), pendengar siap menanti sapaan `Selamat Pagi Mitra Pro2...`, pertanda JPI segera mengudara membacakan dan mengomentari topik-topik aktual dari beragam media cetak: Dari Udara Menebar Berita. Satu jam berikutnya, selama pembacaan berita RRI pukul 07.00 WIB, feedback pun dijaring untuk menyadap rasa ingin tahu pendengar atas sesuatu topik. Begitu pentingnya feedback ini-sebagaimana kata Wilbur Schramm,`feedback tell us how our messages are being interpreted. An experienced communicator is attentive to feedback and constantly modifying his messages in light of what he observes in or hears from his audience.`karena menyadari bahwa fakta yang ada di luar tentu tidak harus sama dengan yang di dalam. Alhasil, disadari atau tidak, diskusi udara ini melahirkan suatu komunitas (aktif maupun pasif), komunitas Pro2 FM, yang bersekutu dan berinteraksi di udara Jakarta, setiap pagi, dari Senin sampai Sabtu. Meski demikian, banyak di antara mereka yang sama sekali belum pernah berjumpa dengan host JPI-Jodi, Fadli, (selalu ditambah seorang host tamu) yang harus diakui sebagai pengikat komunitas itu.Untuk itulah, Penerbit Grasindo bekerjasama dengan RRI Pro2FM mencoba mengolah kembali diskusi JPI dan mengemasnya dalam Wujud buku. Maklum, isu-isu yang diangkat bukan lagi kelas lokal tetapi kelas nasional sehingga patut disimak secara nasional pula. Memang, buku ini-sebut saja JPI on page tidak akan pernah bersuara, sebagaimana JPI on air. Namun, setidaknya ciri kalimat lisan pada JPI on air masih dapat ditemui dalam olahan ini. Di samping itu, dengan JPI on page komunitas JPI boleh merasa bangga dan menjadikannya sebagai suatu icon yang mencirikan kebersamaan. Pun, buku ini hadir guna menggenapi satu wisdom tua: Verbum ruat, Scriptura manet (kesaksian lewat kata-kata akan hilang, tetapi yang tertulis akan tetap tinggal). Diskusi yang diolah dalam buku ini dipilih dari topik yang pernah sangat merangsang rasa ingin tahu pendengar, untuk disajikan kembali dalam rupa dialog dan narasi. Topik dipilah ke dalam dua bagian: Hukum dan. Ekonomi-Politik. Memang, tidak semua topik bisa berakhir mulus ada yang masih mengambang, bahkan bisa jadi ada data baru yang belum sempat diolah. Namun, sebagai bagian dari sejarah, catatan-catatan ini menjadi bukti bahwa suatu pergulatan opini pernah terjadi di bumi ini. Sejumlah narasumber yang pernah `ditodong` JPI juga diberi ruang untuk mengomentari ataupun blak-blakan menyampaikan pengalamannya saat on air. Dan, di bagian akhir buku ditampilkan apa, siapa, dan bagaimana host JPI berkutat setiap pagi, termasuk risiko yang pernah dialaminya-sesuatu yang barangkali selamaini sengaja dibiarkan menjadi rahasia di balik `bilik siaran`.henslib106 a302.02 4aKomunikasi Masa a011025 a011022 a011023 a011024 a011026