na INLIS000000000007225 20220627010848 0010-0721002484 220627 0 ind Al-Imam Al-Tirmidzi : Perannya Dalam Pengembangan Hadist Dan Fiqih Sutarmadi, Ahmad. H Jakarta : Logos, 1998 239 hlm. ; 18 cm. 979-626-04205 297.413 SUT a AL-IMAM AL-TIRMIDZI, PERANANNYA DALAM PENGEMBANGAN HIADITS FIQH Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa aliran islam bersumber pada al-Qur an dan hadits. Umat Islam tidak hanya diwajibkan untuk menerima ketetapan al-Qur an. Menerima ketetapan Rasulullah saw (hadits) dengan penuh kesadaran dan kerelaan tanpa sedikit pun rasa enggan dan pembangkangan, merupakan syarar keabsahan iman (Qs. An-Nisa:65). Namun, antara keduanya terdapat perbedaan yang menonjol dari segi redaksi dan cara penyampaian atau penerimaannya. Dari segi redaksi, diyakini bahwa wahyu al-Qur an disusun langsung oleh Allah SWT. malaikat Jibril hanya sekedar menyampaikan kepada Nabi Muhammad saw. dan beliau pun langsung menyampaikannya kepada umar, dan demikian seterusnya sampai al-Qur an dibukukan pada masa Utsman bin Affan r.a. Redaksi wahyu itu dapat dimasukan dan mengalami perubahan, karena sejak diterimanya oleh Nabi Muhammad saw., ia ditulis dan dihafal oleh sekian banyak sahabat dan kemudian disampaikan secara tadabur oleh sejumlah orang yang menurut adat mustahil akan sepakat berbohong. Atas dasar ini wahyu al-Qur an menjadi,qath iy almuurid. Sementara itu, hadits yang dinisbahkan kepada Rasulullah saw pada umumnya disampaikan oleh orang per orang dan itu pun sering kali dengan redaksi yang sedikit berbeda dengan redaksi yang diucapkan oleh Nabi Muhammad saw. Di samping itu, walaupun pada masa sahabat sudah ada teks-teks hadits yang dirulis, tetapi pada umumnya penyampaian atau penerimaan ke banyakan hadits yang ada sekarang hanya berdasarkan hafalan para sahabat dan ubi-in Ini menjadikan kedudukan hadits dari segi otentisitasnya adalah zhanniah. (libra) 297413 Islam - Fiqh 000229 000226 000227 000228 000230