03435 2200241 4500001002100000005001500021035002000036008004100056245007600097100001600173260003400189300002200223084001800245520283900263082001103102650001903113863000603132990001103138990001103149990001103160990001103171990001103182INLIS00000000000699220211130103111 a0010-0721002251211130 0 ind 1 aSyarikat Islam Bukan Budi Utomo :bMeluruskan Sejarah Perjuangan Bangsa1 aFirdaus, AN aJakarta :bCV Datayasa,c1997 a94 hlm. ;c20 cm. a297.636 FIR s aSYARIKAT ISLAM BUKAN BUDI UTOMO Akhir-akhir ini masyarakat banyak berbicara tentang distorsi atau pemutarbalikan fakta sejarah, dan juga supaya historiografi, penulisan sejarah ditulis atau dikaji ulang kembali. Hal itu menandakan bahwa masyarakat kita telah bersikap kritis, selektif dan arif dalam membaca dan mewarisi sejarah. Sejarah memang suatu hal yang amat penting dalam langkah dan dinamika pembangunan suatu bangsa. Karena sejarah itu merupakan cermin diri bangsa yang bersangkutan. Apakah wajah penampilan bangsa yang bersangkutan mulus clan jernih ataukah penuh cacat dan korengan. Karena itu sejarah tidak boleh dipalsukan atau dimanipulasi, karena itu akan merupakan menipu diri sendiri dan generasi anak-cucu yang akan datang. Dari itu perlu koreksi dan kritik kalau ternyata memang apa yang tertulis tidak sesuai dengan fakta apa yang ada di lapangan. Salah satu yang perlu ditinjau kembali adalah penetapan peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang diadakan di Indonesia pada setiap tanggal 20 Mei, yaitu pada peringatan hari lahirnya Budi Utomo. Karena Bukanlah organisasi pertama yang merintis kemerdekaan Indonesia. Dan BU organisasi vang sempit, bersifat lokal dan ethnis, karena anggotanya terbatas kepada suku bangsa tertentu, vaitu Jawa dan Madura. Jadi yang lebih tepat kalau kita memperingati Hari Kebangkitan Nasional, pada tanggal 16 Oktober, bertolak dari hari jadinya partai Syarikat Islam (SI), karena SI bersifat Nasional untuk seluruh bangsa Indonesia, bukan lokal dan bukan pula bersifat ethnis yang terbatas kepada suku bangsa tertentu. Dia menveluruh sejak dari ujung Sumatera sampai ke Irian Barat. SI tiga tahun lebih dahulu lahir daripada BU. Dan lagi pula SI merintis dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan mengantarkan bangsa Indonesia sampai ke pintu gerbang Indonesia merdeka. Sedang Budi Utomo tidak memiliki andil sedikit pun untuk perjuangan kemerdekaan, karena mereka pegawai negeri yang digaji Belanda untuk mempertahankan penjajahan Belanda di Indonesia. Dan BU tidak turut serta mengantarkan bangsa Indonesia ke pintu gapura kemerdekaan, karena dia telah membubarkan diri pada bulan Desember 1935. Buku ini oleh pengarangnva terutama ditujukan kepada generasi penerus dan pelurus, suatu generasi yang masih suci dari debu-debu politik, agar mata mereka terbuka bahwa memang telah terjadi manipulasi baik dalam bidang politik maupun dalam bidang sejarah. Dan ini berbahaya bagi perkembangan bangsa Indonesia selanjutnya. Karena itu perlu diluruskan! Ya, umat Islam Indonesia perlu kearifan tersendiri dalam mewarisi sejarah bangsanya agar jangan mudah terkecoh! Semoga buku ini bermanfaat sebagai sumbangan bagi usaha penulisan ulang serta pelurusan sejarah pergerakan bangsa kita, terutama bagi sejarawan dan para penulis. dan semoga buku ini dapat bermanfaat bagi kita semua. a297636 4aPartai Politik a1 a001786 a001787 a001788 a001789 a001790