03702 2200193 4500001002100000005001500021035002000036008004100056245006900097110001700166260003600183300002500219020001800244084001700262520319400279082001103473650001303484990001103497INLIS00000000000635920230227021706 a0010-0721001618230227 g 0 ind 1 aLatihan Psikotes :bPersiapan Masuk STT Telkom Dan Calon Pegawai2 aTim Psikolog aBandung :bPustaka Setia,c2003 a172 halaman ;c17 cm a979-730-074-9 a658.31 TIM l aLATIHAN PSIKOTES Dewasa ini untuk masuk Perguruan Tinggi, khususnya Perguruan Tinggi Negei (pTN) bukanlah merupakan hal yang gampang. Karena persaingan dari tahun ke tahun semakin ketat, yang merupakan akibat dari jumlah lulusan SLTA yang meningkat dari tahun ke tahun, sementara daya tampung PTN relatif tetap. Dalam keadaan demikian sudah barang tentu setiap PTN akan melakukan seleksi yang semakin ketat dengan berpedoman pada tingkat kecerdasan seorang calon mahasiswa. Persaingan yang demikian bukan hanya terjadi pada calon mahasiswa, akan tetapi terjadi pula pada calon pegawai. Masalahnya tidak berbeda dengan hal di atas, yaitu sebagai akibat dari tidak seimbangnya lapangan kerja yang tersedia dengan jumlah tenaga kerja yang ada. Dalam hal ini pun akan diseleksi tingkat kecerdasan seseorang. Buku LATIHAN PSIKOTES ini sebetulnya kami maksudkan sebagai pendamping dari buku Paket Soal dan Pembahasan Ujian masuk STT Telkom yang dikerjakan oleh Tim PSIKOTES, karena untuk masuk menjadi mahasiswa STT Telkom selain harus lulus seleksi ujian tertulis juga dilakukan Psikotes. Walaupun begitu buku ini juga akan sangat bermanfaat bagi calon mahasiswa terutama untuk mengukur tingkat kecerdasannya agar dapat memitih PTN dan Fakultas yang sesuai dengan kemampuan yang ia miliki. Demikian juga halnya bagi calon pegawai. Tingkat kecerdasan setiap orang berbeda-beda, oleh karena itu apabila diberikan sebuah pertanyaan yang mengandung logika kepada tiga orang, kemungkinan besar akan menghasilkan tiga jawaban yang berbeda. Sebagai contoh adalah sebagai berikut : Seorang kerdil (kate) tinggal di tingkat 20 dari sebuah gedung bertingkat tinggi. Setiap pagi ia berjualan menuju lift yang tersedia, menekan tombolnya dan tiba di lantai pertama. Kemudian ia pergi ke tempatnya bekerja. Ia baru kembali sore hari dari tempatnya bekerja. Masuk ke lift, menekan tombolnya dan naik sampai di lantai 10, kemudian ia meneruskannya ke lantai 20 melalui anak tangga yang ada . Pertanyaannya : Mengapa ia tidak langsung naik ke lantai 20 dengan lift itu? Jawaban yang mungkin diberikan oleh maging-masing dari ketiga orang itu adalih: 1. Ia harus berjalan karena ingin sedikit berolah-raga. 2. Karena ia ingin melangsingkan tubuhnya. 3. Karena ia harus mencari temannya terlebih dahulu di tingkat 10 itu. Ketiga jawaban di atas dapat saja dikatakan benar, akan tetapi ketiga jawaban di atas tidak ada sangkut paut dengan materi yang ditulis dalam pertanyaan. Dengan demikian, dalam hal ini ketiga jawaban benar itu ternyata masih salah apabila dihubungkan dengan materi soal yang ada. Sebab jawaban yang tepat harus benar-benar dinyatakan dengan terlebih dahulu memperhitungkan semua elemen yang dikandung dalam pertanyaan, dalam hal ini ada lah Orang kerdil (kate), lift dan tombol lantai ke-10. Dari sini akan tampak bahwa jawaban yang paling tepat adalah: Orang itu tranya dapat memiJit tombol lantai ke-10 dalam lifi, karena ia kerdil. Tombol yang lebih tinggi dari lantai ke-10 tentu tidak dapat diraihnya. Untuk mengukur tingkat kecerdasan anda dapat dilihat pada halaman 138 buku ini. Apa yang disajikan dalam buku ini adalah merupakan contoh bentuk Psikotes. Semoga bermanfaat bagi anda. a658.31 4aPsikotes a010601