05431 2200229 4500001002100000005001500021035002000036008004100056245004300097100002700140260003100167300002200198084001800220520487600238082001205114650002005126990001105146990001105157990001105168990001105179990001105190INLIS00000000000599020211108031343 a0010-0721001249211108 g 0 ind 1 aTertib Hukum Dalam Masyarakat Terasing aMalinoswski, Bronislaw aJakarta :bErlangga,c1988 a95 hlm. ;c18 cm. a340.115 MAL t aTertib Hukum Dalam Masyarakat TerasingDalam pembangunan di negara berkembang seperti di Indonesia ditanamkanlah konsep-konsep baru, seperti birokrasi, efektivitas dan diajarkan teknik-teknik baru di segala bidang kehidupaan. Semua itu dikerjakan dalam masyarakat yang belum atau baru sedikit mengenal konsep dan teknik modern tersebut, yang sedikit atau banyak masih dalam keadaan "terasing ", dan yang untuk keperluan yang sama menggunakan konsep-konsep dan teknik-teknik yang berbeda berdasarkan nilai-nilai budaya yang berlainan pula. Bagaimana pembaharuan-pembaharuan itu akan di-terima oleh para partisipan dalam kebudayaan yang ingin diperbaharui itu? Akan lunturlah konsep gotong-royong karena diterimanya konsep efektivitas? Akan terdesakkah nilai spiritual yang dominan dalam masya-rakat oleh nilai ekonomis? Mungkin pembaharuan-pembaharuan itu diterima sebagai suatu usaha untuk merusak kebudayaan pera partisipan, sehingga menimbulkan perlawanan? Masalah-masalah itu dan seribu satu macam masalah yang semacam hanya akan dapat diperhitungkan oleh orang yang memahami kebudayaan asli yang ingin diperbaharui. Pengetahuan tentang kebudayaan asli atau aspek-aspek tertentu dari kebudayaan asli akan bermanfaat sekali untuk menghindarkan salah langkah dan ketegangan-ketegangan sosial, seperti yang terjadi di Irian Barat dalam hubungan dengan transmigrasi, atau yang berupa perkampungan yang tetap kosong yang sebenarnya didirikan. untuk masyarakat terasing yang masih berpindah-pindah tempat, dan sebagainya. Di sinilah letak kepentingan buku-buku seperti Crime and Custom ini. Khususnya untuk Indonesia yang terdiri atas bermacam-macam suku bangsa, dengan bermacam-macam kebudayaan pula. Adalah suatu ironi bahwa atrli-ahli antropologi di Indonesia dewasa ini masih tidak atau kurang sekali diikutsertakan dalam pembangunan, sedang kaum penjajah seperti Pemerintah Belanda dan Inggris dahulu selalu menggunakan jasa-jasa ahli antropologi, dan sejak sebelum Perarig Dunia II Pemerintah Amerika juga sudah memanfaatkan mereka dalam hubungannya dengan masalah-masalah suku-suku bangsa Indian. Dalam Perang Dunia II Pemerintah Amerika menggunakan bantuan ahli-ahli antropologi dalam tentaranya dalam hubungan dengan kontak anggota-angggota tentaranya dengan penduduk di daerah-daerah yang hendak diserbunya. Juga badan-badan internasional seperti World Bank dengan teratur menggunakan ahli-ahli antropologi. Boleh dikatakan bahwa untuk pembangunan negara berkembang, pembangunan dan antropologi itu sehamsnya merupakan sebuah "tandem ". Ini semua tidak untuk mengurangi pentingnya ilmu sosiologi untuk pembangunan. Menentukan arah dan tujuan pembangunan serta meramalkan hasil yang dapat diharapkan dari pembangunan adalah tugas ilmu sosiologi. Sementara ihr umur buku yang lebih dari setengah abad itu membawa masalah. Ada istilah-istilah yang pada waktu ihr lazim digunakan, yang sekarang ditolak, misalnya kata "savage " yang kalau diindonesiakan secara harafiah akan berarti buas atau biadab. Dalam hal itu kita menggunakan kata-kata yang dapat diterima pada waktu sekarang. Di samping itu penunjuk waktu seperti "dewasa ini ", "modern ", "baru " dan sebagainya harus dihubungkan dengan tahun L925, tahun waktu Malinowski mengadakan ceramahnya.Buku Crime and Custom bukan buku yang enak dibaca, khususnya bagian yang pertama. Ini karena sebagian buku ini adalah ceramah yang dibukukan. Bahasanya adalah bahasa lisan, untuk diucapkan. Nuansa hubungan antarkalimat dalam bahasa lisan begitu beragam, sehingga tidak selalu dapat ditulis secara memadai dengan menggunakan tanda-tanda baca yang biasa. Ini menyebabkan makna kalimat kadang-kadang agak sulit ditangkap atau kurang enak untuk dibaca. Dalam hal itu kami mengambil kebebasan untuk mengganti tanda-tanda baca dengan tanda-tanda baca yang lazim dalam bahasa tertulis. Selanjutnya diceritakannya bahwa naskah buku itu semula adalah suatu paper ceramah yang kemudian dibukukan dengan tambahan bahan- bahan lain dengan bantuan beberapa pihak. Dalam INTRODUCTION Malinowski menceritakan bahwa antropologi untuk kaum awam dan sarjana menarik karena berisi cerita-cerita yang ganjil dan ajaib: kanibalisme, bermacam-macam takhayul, pengayauan dan sebagainya. Akan tetapi antropologi mengandung sifat-sifat yang sungguh- sungguh ilmiah, studi tentang ekonomi, psikologi, perdagangan di antara orang terasing, yang melalui metode komparatif telah memperdalam pemahaman kita tentang masalah-masalah tersebut. Mengenai studi antropologi mengenai bidang hukum disebutnya karya-karya lain yang telah dihasilkan oleh sarjana-sarjana lain, di antaranya hanya sahr atau dua yang penting. Karena kekurangan data faktual dan dasarnya asumsi-asumsihasil rekaan, yang mengatakan bahwa orang terasing memiliki naluri untuk tunduk kepada peraturan sebagai budak, maka studi tentang hukum pada masyarakat terasing itu diabaikan. a340.115 4aSosiologi Hukum a000583 a000581 a000582 a000584 a000585