02567 2200265 4500001002100000005001500021035002000036008004100056245005600097100002000153260003300173300002300206020001800229084002000247520193900267082001202206650001002218863000602228600001202234990001102246990001102257990001102268990001102279990001102290INLIS00000000000598620211108023642 a0010-0721001245211108 0 1 aKonteks Berteologi Di Indonesia :bPengalaman Islam aAzyumardi, Azra aJakarta :bParamadina,c1999 a252 hlm. ;c21 cm. a979-8321-35-9 a297.259.8 AZY k aKONTEKS BERTEOLOGI DI INDONESIA PENGALAMAN ISLAM lebih dari seribu tahun, kaum Muslim dan Kristiani telah mencoba mengembangkan gagasan kerukunan hidup antarumat beragama berdasarkan kepercayaan mereka. Tapi saling pengertian dan kerukunan timbal balik tidak berkembang karena adanya prasangka dari masing-masing pihak dan situasi politik yang tidak menguntungkan. Para teolog Muslim mempelajari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru untuk menyanggah ketuhanan Yesus dan, karena al-Qur an menolak bahwa Yesus disalib, mereka menuduh penganut Kristiani telah menyelewengkan kitab suci. Sebaliknya, para teolog Kristen mempelajari Islam untuk membuktikan bahwa Islam adalah agama bidat dan anti-Kristus. Buku ini membahas perspektif teologi Islam tentang kerukunan hidup beragama-dan konsekuensiaya, antara umat beragama-yang berkaitan erat dengan doktrin Islam tentang hubungan antara sesama manusia dan hubungan antara Islam dengan agama-agama lain. Perspektif Islam tersebut tidak hanya berangkat dari kerangka teologis Islam itu sendiri, tapi juga berpijak dari perspektif Islam mengenai pengalaman historis manusia sendiri, dalam hubungannya dengan agama agama yang dianut oleh umat manusia, Islam mengakai hak hidup agarna-agama lain dan membenarkan para pemeluk agama-agama lain tersebut untuk menjalankan ajaran-ajaran agama masing-masing.Dalam tiubungannya dengan agama-agama lain, Islam memberikan keistimewaan khusus kepada agama Yahudi dan Kristen. Kehormatan kepada ahl al-kitdb itu bukan sekedar basa-basi, tapi merupakan pengakuan terhadap kebenaran kedua agama tezsebut. Kedudukan sah kedua agama ini, bukan bersifat sosio-politis, kultural, ataupun peradaban, melainkan bersifat keagamaan. Islam betul-betul unik karena tidak ada agarna manapun di dunia yang menjadikan kepercayaan pada kebenaran agama lain sebagai syarat yang perlu bagi keirnanan agamanya sendiri. dan semoga buku ini dapat bermanfaat bagi kita semua. a2972598 4aIslam a1 4aTeologi a000556 a000557 a000558 a000559 a000560