02120 2200253 4500001002100000005001500021035002000036008004100056245003800097100002200135260003400157300002200191020001800213084001700231520152800248082001101776650000901787650001501796990001101811990001101822990001101833990001101844990001101855INLIS00000000000053420220518024220 a0010-0621000134220518 g 0 ind 1 aPengawetan Kayu, Bahan Dan Metode1 aSuranto, Yustinus aYogyakarta :bKanisius,c2002 a98 hlm. ;c21 cm. a979-497-613-x a691.12 SUR p aPada pertengahan Januari 1995, Presiden RI pernah menyarankan agar bangsa Indonesia dapat mengembangkan pengawetan kayu. Pengembangan usaha pengawetan kayu ini berkaitan dengan usahapemanfaatan kayu yang lebih berdaya guna. Kita sadar bahwa Tuhan mengaruniakan kepada negara kita berbagai jenis hutan yang menghasilkan kayu yang sangat berlimpah, baik jenis maupun volumenya.Mengingat sebagian besar kayu itu mempunyai keawetan alami yang rendah dan hanya sebagian kecil saja yang berkualitas baik, maka usaha untuk meningkatkan umur pemakaian kayu-kayu tersebut perlu dilaku-kan. Usaha ini hanya mungkin dilakukan dengan pengawetan kayu. Dengan peningkatan kemampuan kita dalam mengawetkan kayu, kita dapat mengawetkan dan menggunakan kayu yang berkualitas rendah. Keadaan ini mendorong adanya penghematan dalam pemakaian kayu dan meningkatkan ekspor kayu, khususnya dari jenis yang laku dipasaran internasional. Peningkatan ekspor kayu saat ini sedang giatdiusahakan demi meningkatkan lagi penerimaan devisa dari sektor nonmigas bagi pembangunan negara.Penulisan ini dimaksudkan sebagai usaha untuk mendukung tujuan tersebut. Diharapkan, buku ini dapat dijadikan pegangan bagi masyarakat luas dalam usaha untuk melakukan pengawetan terhadap kayu. Olehkarena itu, penulis berusaha menyajikan aspek-aspek pengawetan kayu secara lengkap, baik dari segi kayu, bahan pengawet, maupun metode pengawetannya. Dengan mengikuti informasi yang tersaji dalam bukuini, diharapkan masyarakat lebih menyadari akan pentingnya pengawetan. a691.12 4aKayu 4aPengawetan a019914 a019913 a019915 a019916 a019917