01990 2200253 4500001002100000005001500021035002000036008004100056245004000097100003000137260003800167300002300205020001800228084001800246520136500264082001201629650002301641650001701664990001101681990001101692990001101703990001101714990001101725INLIS00000000000518020220615110220 a0010-0721000439220615 g 0 ind 1 aPekerja Anak Di Perkebunan Tembakau1 aTjandraningsih, Indrasari aBandung :bYayasan Akatiga,c2002 a176 hlm. ;c21 cm. a979-8589-39-4 a331.307 TJA p aPEKERJA ANAK DI PERKEBUNAN TEMBAKAU Keterlibatan anak-anak dalam kerja perkebunan, khususnya tembakau, memiliki sejarah yang panjang seiring dengan perkembangan industri perkebunan itu sendiri. Beberapa faktor saling terkait dan dalam prosesnya secara bersama-sama mendorong keterlibatan anak-anak dalam kerja tembakau,antara lain : (a) sistem/penerapan manajemen produksi perkebunan , (b) sistem kesejahteraan karyawan,serta (c) faktor sosial-kultural dalam lingkungan keluarga dan komunitas perkebunan.Secara sosio-kultural,anak-anak tumbuh dan berkembang di lingkungan masyarakat perkebunan tembakau yang relatif homogen dan terisolir.Dalam lingkungan demikian, kerja tembakau telah tersosialisasikan sejak dini karena sejak mereka lahir lingkungan kerja tembakau menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Anak -anak terlibat sebagai tenaga kerja individu upahan dijember.Sementara di Dei Serdang, sistem manajemen dan organisasi produksi yang diterapkan diperkebunan memaksa orang tua (karyawan) melibatkan anak-anak sebagai tenaga kerja keluarga yang tidak diupah.Dalam kasus ini ,keterlibatan anak memperlihatkan nuansa kerja paksa. Keterlibatan anak-anak dalam pekerjaan produksi tembakau berdampak secara signifikan terhadap kesejahteraan mereka. Dalam jangka panjang, keterlibatan ini berpotnsi membahayakan kesehatan danpendidikan anak-anak. By- Epy a331.307 4aEkonomi Perburuhan 4aPekerja Anak a020918 a020915 a020916 a020917 a020919