03026 2200265 4500001002100000005001500021035002000036008004100056245005800097100002800155260004100183300002300224020002000247084001700267520237900284082001102663650001002674650001102684990001002695990001102705990001102716990001102727990001102738990001102749INLIS00000000000508820220801120447 a0010-0721000347220801 g 0 ind 1 aAl-fawa-id :bMenuju Pribadi Takwa /cAbidin, Munirul aIbnu Qayyim Al-jauziyah aJakarta :bPustaka Al-kautsar,c2000 a240 hlm. ;c24 cm. aAbidin, Munirul a297.02 IBN a aAL FAWA-ID, MENUJU PRIBADI TAKWAa Barangsiapa yang mengenal dirinya, ia akan sibuk untuk memperbaiki dirinya daripada sibuk mencari-cari aib dan kesalahan orang lain. Barangsiapa yang mengenal Tuhannya, ia tidak sibuk mengumbar hawanafsunya. Amal yang paling bermanfaat adalah yang dikerjakan dengan ikhlas tanpa sepengetahuan orang lain maupun dirinya sendiri. Orang yang beriman adalah orang yang menumpahkan seluruh perhatiannya untuk menerima setiap yang dipertahankan Allah. Kehidupannya tidak tersita hanya untuk dunia karena ia berkeyakinan, bahwa selama ajal masih ada, rejeki pasti akan datang.Jika salah satu pintu rezki tertutup karena hikmah yang Allah inginkan, maka dengan rahmat-Nya, Allah akan membukakan jalan yang lebih baik lagi. Dalam perut ibunya seorang janin hanya mendapatkna rejeki lewat satu pintu saja, yaitu lewat pusarnya (plasenta), ketika janin itu lahir, pintu rezekinya tertutup, namun Allah membukakan baginya dua jalan rezki yang lain, yaitu dari dua sumber air susu. Ketika bayi itu disapih, langsung terbuka baginya empat jalan yang lebih sempurna, yaitu dua makanan yang berasal dari binatang dan tumbuhan dari dua minuman (air putih dan air susu). Ketika menininggal dunia terputuslah keempat jalan rezkinya, tetapi Allah membukakan baginya delapan jalan yang lebih baik dari semua yang telah disebutkan, yaitu delapan pintu surga yang bisa dia masuki dari mana saja menurut yang ia kehendaki. Namun yang terakhir ini adalah khusus untuk orang-orang yang bertaqwa yang sepenuh hatinya tertuju untuk mencintai Allah Subhanahu wa Ta-ala. Al-Fawa-id adalah kitab yang ditulis oleh Ibnu Qayyim dalam rangka mewujudkan pribadi takwa sebagaimana disinggung di atas. Al-Fawa-id sendiri artinya adalah kumpulan faidah, sehingga dalam buku ini beliau tidak terikat dengan metode penulisan tertentu. Beliau mendiskusikan berbagai masalah dan buku ini pun dapat dikatakan sebagai kapita selectanya lbnul Qayyim . Tema-tema yang dibahas dalam, buku ini cukup beragam di antaranya: Tafsir, Al-Qur-an, tafsir sunnah Nabi, penuturan para ahli ibadah, orang-orang zuhud poko-pokok pikiran tentang kehidupan dan kematian manusia, pokok-pokok ajaran tentang tempat kembali, cara-cara penyucian jiwa, hati, suluk, dan lain-lain. Yang semua itu merupakan hasil perpaduan antara pemikiran yang mendalam, perenungan yang kuat dan pandangan yang jauh.(libra) a297.02 aIslam aAkidah a05868 a021931 a021932 a021933 a021934 a021935