Perempuan Terakhir Kumpulan Cerpen Anwar, M.Shoim text Jakarta Grasindo 2004 ind 160 hlm. ; 21 cm. Dalam peperangan, ranjau ditanam di mana-mana hidup dipertaruhkan dalam tiap detik dan jengkal. Tubuhkita meledak dan ringsek jadi serpihan-serpihan daging tatkala menginjaknya. Kesadaran selalu datang di titik jenuh: ingin melompat ke masa silam untuk memacu kembali usia dan waktu dari titik nol. Segalanya harus bergulat dengan rasa yang tak terlukiskan. Rekonstruksi ibarat menegakkan benang basah. Kisah-kisah yang saya tulis ini merupakan sebagian dari hasil perjalanan panjang dari sebuah proses kreatif. Berbagai pengalaman, kesaksian, renungan, dan imajinasi telah bersetubuh sehingga melahirkan bayi-bayi cerpen. Wajah- wajah cerpen itu barangkali ada yang telah kita kenal karena dalam keseharian kita juga bergelut dengan mereka, tetapi ada pula penampakan wajah asing, yang barangkali kita belum mengakrabinya. Bila dicermati, wajah cerpen di sini pada dasarnya juga merupakan bertaburnya sekian banyak perangkap dan jebakan meski sepintas lalu ada yang tampak sebagai dunia yang sangat menyenangkan Para tokoh memilih jalan hidupnya sendiri untuk menegakkan posisinya sebagai subjek. Sebagaimana dalam peperangan, mereka tidak sedikit yang menginjak ranjau Posisi subjek dapat terpeleset menjadi objek. Tarik-menarik antara dua kutub nyaris tidak pernah final karena hidup itu sendiri selalu dalam proses menjadi. Ketegangan-ketegang-an selalu muncul. Para tokoh Pun diuji. Ada di antara mereka yang meledak, terkapar, dan tak berdaya. Meskiada yang masih bertahan, mereka pada dasarnya juga menggembol ranjau. Sastra Kumpulan Cerpen 813.01 813.01 ANW p 979-732-896-1 220629 20220629104840 INLIS000000000005016 Converted from MARCXML to MODS version 3.5 using MARC21slim2MODS3-5.xsl (Revision 1.106 2014/12/19)