01735 2200241 4500001002100000005001500021035002000036008004100056245003700097100001400134260003400148300002300182020001800205084001400223520117100237082000801408650002201416990001101438990001101449990001101460990001101471990001101482INLIS00000000000459220220718091617 a0010-0621004192220718 g 0 ind 1 aHari-hari Yang Panjang 1963-1966 aSulastomo aJakarta :bBuku Kompas,c2000 a220 hlm. ;c21 cm. a979-925-151-6 a908 SUL h aAhamdulillah buku Hari-Hari yang panjang dapat diterbitkan kembali. Memang , ada pertanyaan, masih relevankah kita mengenang sebuah peristiwa yang telah kita lampaui lebih 30 tahun yang lalu? Temyata, sejarah itu berulang kembali, kata orang. Di sinilah, rnungkin manfaat penerbitan ulang buku ini, sehingga pelajaran buruk yang terjadi lebih 30 tahun itu tidak akan terulang kembali di masa depan. Karena itu, di akhir buku ini, kami menambahkan sebuah bab tentang relevansi mengenang sejarah bangsa. Dengan judul Belajar dari Sejarah, mungkin kita dapat mencegah terulangnya pengalaman pahit, yang mestinyatidak boleh diulang oleh sebuah bangsa yarrg bijak. Semua itu, sudah tentu, kami persembahkan kepadagenerasi sekarang dan yang akan datang Kepada anak-anak HMI generasi sekarang dan yang akan datang, buku ini mungkin dapat mernbantu mempelajari sejarah organisasinya, dimana suatu saat orga-nisasinya pernah nienjadi fokus perhatian politik nasional, betapapun HMI telah meletakkan dasar-dasar organisasinya sebagai organisasi yang indeperunden non-praktis politik, kader umat dan bangsa Tantangan untuk memegang teguh cita-cita itu, bukan tugas yang ringan. a908 4aSejarah Indonesia a013983 a013985 a013981 a013982 a013984