04337 2200193 4500001002100000005001500021035002000036008004100056245002900097100002300126260003400149300002300183084001400206520097400220520292001194082000804114650001104122990001004133INLIS00000000000445220220405092418 a0010-0621004052220405 0 1 aLogika Filsafat Berfikir aPoedjawijatna, I.R aJakarta :bBina Aksara,c1988 a127 hlm. ;c18 cm. a160 I.R l aLOGIKA FILSAFAT BERPIKIR. Logika kami Indonesiakan `filsafat berpikir`. Yang berpikir itu manusia dan berpikir merupakan tindakan manusia. Tindakan ini mempunyai tujuan, yaitu untuk tahu. Dalam pada itu manusia mempergunakan :a. alatb. aturan atau teknik untuk mempergunakan alat tersebutKedua hal ini merupakan obyek logika, dua hal itu pula merupakan bahan pembahasan buku ini. Semua judul yang terdapat pada buku ini berkisar dan harus berkisar pada dua hal tersebut. Bab-bab itu adalah sebagai berikut. :1. Logika dan manusia, karena yang berlogika itu manusia. Dalam tindakan manusia yang kami sebut berpikir itu, ia mempergunakan penjelmaan pikirnya itu dengan bahasa terutama dengan kata-katanya.II. Dasar berpikir itu tidak lepas dari dasar realitas, sebab yang dipikirkan ialah realitas : adalah hukum realitas yang selaras dengan hukum berpikir.III. Putusan dan pengertian, pikiran - Hasil berpikir itu - kami namai putusan sebab manusia dalaIV. Jalan pikiran amanusia yang berpikir itu mungkin mengadakan gerak dari suatu putusan kepada putusan baru, jadi seakan-akan berjalanlah pikiran itu. Berjalannya itu harus mentaati aturan, supaya jangan tersesat untuk mencapai tujuannya terakhir. Dalam bab IV yang kami utarakan di atas itu segera timbul tujuan terakhir dari tindakan manusia yang kami sebut berpikir itu. Tujuannya langsung - tujuan langsung dari logika - hanya menelaah hal-hal yang berkisar pada teknik berpil:ir yang menjadi milik manusia itu. Adapun tujuan berpikir lebih lanjut, kami utarakan sebagai tujuan terakhir, ialah mencapai kebenaran. Jadi bukanlah sebetulnya ..tahu` itu tujuan terakhir dari tindakan manusia yang berpikir. Manusia tidak mau tahu, asal tahu, manusia hendak tahu yang benar. Manusia berminat juga kepada hal-hal yang bersangkut-paut dengan kebenaran. Sebab kerapkali kita alatni, bahwa orang sudah berpikir logis - taat kepada semua aturan logika - tetapi tidak sampai kepada kebenaran. Soal-soal yang bersangkutan dengan kebenaran itu ada juga yang menyebut logika, tetapi dalam buku ini kami batasi, bahwa tugas logika hanya pada soal-soal teknik berpikir saja. Filsafat yang mengenai hal-hal tentang kebenaran kanu namai lain, kami cenderung mempergunakan istilah epistimologia. Mudah-mudahan kami diberi kesempatan menulis buku Epistimologia itu, Kalau ada hal-hal yang banyak sangkutnya dengan apa yang diterangkan pada Logika, tetapi tidak langsung merupakan bagian obyeknya, kami berikan ..catatan`, kami susun berturut dibelakang teks yang sebenarnya. Not dibawah halaman itu menerangkan hal atau kata yang segera harus dimiliki pembaca. Kami beri tanda bintang : *) Peristilahan sedapat mungkin Indonesia, dimana perlu kaini terangkan dan didampingi peristilahan tradisional dari bahasa Latin, yang kerapkali - dengan ucapannya masingmasing - dipakai juga oleh bahasa-bahasa lain. Peristilahan itu kanu sesuaikan dengan peristilahan pada buku-buku karni yang terbit sebeluninya. Mudah-mudahan usaha itu merupakan sumbangan barang sedikit bagi bahasa kita, untuk dapat dipakai dalam pengetahuan filsafat. Ada kernungkinan pada Perguruan Tinggi buku ini dipergunakan sebagai buku filsafat yang pertama, sehingga mahasiswa/mahasiswi mulai berkenalan dengan filsafat melalui buku ini. Adapun saran kami, janganlah orang mulai dengan buku ini. Jika orang hendak mengetahui filsafat barang sedikit, hendaklah membaca buku kami yang berjudul Tahu dan Pengetahuan : dengan buku itu dapat diketahui tentang filsafat, tahu dan pengetahuan pada umumnya. Memang buku itu dimaksudkan membimbing para penunat kepada pengertian pengetahuan sebagai hasil tahu serta filsafat pada khususnya. Harapan penulis, supaya orang yang sudah agak tahu tentang soal-soal tindakannya untuk tahu, lebih mendalam tahunya tentang soal yang amat penting bagi tindakan kita yang menyangkut ilmu dan usaha kita ilmiah yang terakhir, ialah mencapai kebenaran. a160 4aLogika a03572