Mencari Bentuk Otonomi Daerah Suatu Solusi Dalam Menjawab Kebutuhan Lokal Dan Tantangan Global Kaloh, S text Jakarta Rineka Cipta 2002 1 ind 185 hlm. ; 20,5 cm. MENCARI BENTUK OTOONOMI DAERAH Reformasi telah membawa perubahan yang sangat mendasar, suatu perubahan yang dipandang tidak mungkin, ternyata tetah menjadi kenyataan. Rezim Soeharto yang dianggap tidak pernah berakhir, ternyata berakhir dengan cara yang sangat menyakitkan. Reformasi yang dianggap telah mampu melakukan perubahan, tanpa disadari mulai menuntut korban. Otoritarianisme yang diterapkan selama tiga dekade oleh Orde Baru telah memendam rasa kecewa, karena ketidakadilan dan pemasungan semangat pemeri ntahan lokal. Hal ini diartikulasikan dalam frase Pusat-Daerah, . Jawa-Luar Jawa, dan berbagai stereotip yang kedengarannya tidak adil, mewakili antara yang menang-kalah, kaya-miskin, pintar-bodoh, dan stereotip lainnya. Sejarah menunjukkan bahwa ketidakadilan yang dicerminkan dengan ketidakpuasan rakyat di daerah, cenderung terjadi secara fluktuatif. Tuntutan Otonomi Daerah beserta segata implikasi yang ditimbulkannya dikarenakan salah satu ,pihak (Pusat) cenderung memformulasikan posisinya yang dominan. Daerah mengalami stagnasi dalam mengembangkan kreativitasnya dan menjadi sub-ordinasi yang kaku, iambat, kurang kreatif, dan inovatif. Reformasi di bidang politik dan pemerintahan saat ini telah melahirkan agenda dan kesepakatan nasional baru dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Yakni Pemerintahan Daerah yang memberikan kewenangan luas kepada Daerah. Otonomi Daerah memberikan suatu harapan bagi terciptanya dan terlaksananya keadilan, demokratisasi, dan transparansi kehidupan sektor publik. Otonomi Daerah 352 352 KAL m 979-518-874-7 220117 20220117084316 INLIS000000000004411 Converted from MARCXML to MODS version 3.5 using MARC21slim2MODS3-5.xsl (Revision 1.106 2014/12/19)