01997 2200241 4500001002100000005001500021035002000036008004100056245003800097100001700135260004300152300002300195084001700218520142700235082001101662650001301673650001401686990001101700990001101711990001101722990001101733990001101744INLIS00000000000440920220117085916 a0010-0621004009220117 0 ind 1 aIslam, Pancasila Dan Asas Tunggal1 aNoer, Deliar aJakarta :bYayasan Perkhidmatan,c1983 a149 hlm. ;c19 cm. a320.5P NOE i aISLAM,PANCASILA DAN ASAS TUNGGAL Pancasila telah semakin diuji, bukan saja karena isi dan perkataan sila-silanya berlainan dalam berbagai konstitusi Republik, melainkan juga karena kata pancasila itu (sebelumnya ditulis Panca Sila) telah dipakai dalam berbagai fungsi dan penekanannya. Di zaman menjelang kemerdekaan Pancasila dianggap sebagai rumusan dan ramuan dasar untuk lndonesia merdeka. Di zaman Soekarno ia merupakan tabu untuk diperkatakan - entah karena mitos yang ingin dibangun berdasarkan Pancasila itu, entah karena khawatir akan merusak kembali citra - historis tentang penggatinya. Di zaman "Orde Baru " ia diharuskan menjadi satu-satunya azas yang dipakai semua organisasi sosial - politik. Demikianlah Pancasila seakan sebuah jimat yang punya kisah perjalanannya sendiri. Dalam buku ini Deliar Noer memang tidak mengisahkan liku-liku perjalanan Pancasila secara tuntas. Akan tetapi ia hanya memperbandingkan corak pengejewantahannya didalam masyarakat dengan nilai-nilai dan cita-cita politik yang lebih langgeng dan ajek. Bagi Noer, bukan nilai jimat itu yahg menjadi masalah melainkan bagaimana jimat itu diperlakukan dan direfleksikan melalui berbagai kebijaksanaan politik dan difungsikan oleh berbagai rezim dan kekuasaan penunjangnya. Karena itu Noer menghimbau kepada kita semua untuk tetap sadar dari ,ke- mungkinan keterlenaan dan ketakberdayaan akibat hempasan politik yang dihadapi kini.By-Epy a320.5P 4aIdeologi 4aPancasila a014244 a014240 a014241 a014242 a014243