04057 2200241 4500001002100000005001500021035002000036008004100056245005300097100001100150260003100161300002300192084001700215520347100232082001103703650002103714650002503735990001103760990001103771990001103782990001103793990001103804INLIS00000000000426620220117095650 a0010-0621003866220117 0 ind 1 aApresiasi Satra Indonesia :bTeori Dan Bimbingan0 aSuroto aJakarta :bErlangga,c1989 a226 hlm. ;c21 cm. a800.07 SUR a aHadirnya suatu karya sastra tentunya agar dapat dinikmati oleh pembaca. Untuk dapat menikmati suatu karya sasta secara sungguh-sungguh dan baik diperlukan seperangkat pengetahuan akan karya sastra. Tanpa pengetahuan yang cukup, penikmatan akan sebuah karya sastra hanya bersifat dangkal dan sepintas karena kurangnya pemahaman yang tepat. Karya sastra itu sendiri memiliki ragam yang cukup beraneka, baik ragam, bentuk ragam isi maupun ragam bahasanya. Oleh karena itu, pengetahuan tentang ragam sastra ini akan membantu kita untuk memahami sebuah karya sastra dengnan berbagai bentuk dan variasinya, misalnya bentuk prosa baru, puisi masa angkatan 45 sudah tentu tidak sama dengan puisi muktakhir, demikian pula drama yang bersifat tradisional hendaknya tidak diukur dengan norma drama modern karena sifatnya berbeda sekali. bimbingan apiesiasi karya sastra. Disamping itu, pengetahuan kita akan unsur-unsur yang membentuk karya sastra pun sangat diperlukan untuk memahami isi karya sastra secara menyeleuruh. Tanpa pengetahuan akan unsur yang membangunkarya sastra, pemahaman kita akan dangkal dan hanya terkaan saja sifatnya . jika penikmatan karya sastra dengan cara demikian, maka maksud dan makana yang disampaikan oleh pengarangnya kemungkinan tidak akan tertangkap oleh pembaca . Unsur-unsur karya sastra tersebut adalah unsur eksentrik. Unsur intrinsik adalah unsur yang musikalitas, dialog, seting. Sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada diluar tubuh karya sastra , misalya adat istiadat, agama, politik, situasi zaman , umumnya meliputi segala kehidupan.Selain itu, diperlukan juga pengetahuan akan gaya bahasa dan aliran atau Faham dalarn seni,, khususnya seni sastra. Pengetahuan ini dibutuhkan untuk corak penyampaian pengarang dan paham yang dianutnya. Kita tahu bahwa perbedaan paham akan membawa pula perbedaan penghayatan terhadap kehidupan. Hal itu akan sangat berpengaruh terhadap penciptaan karya sastra.Hal-hal di atas akan diurailtan secara terinci dalam buku ini dengan urutan Bab I membicarakan bentuk-bentuk sastra yang ada dalam kesusastraan Indonesia. Bab ini merupakan landasan pertama agar kita mengetahui lebih dahulu bentuk yang mana yang akan kita pahami, karena perbedaan bentuk akan menentukan model pendekatan yang akan kita gunakan. Setelah kita -menentukan bentuk mana yang akan kita pahami. kita perlu mengetahui unsur apa saja yang membentuk karya sastra diuraikan pada Bab 2. ni merupakan langkah kedua agar obyektif . Untuk melangkapi pengetahuan tentang sastra, maka macam-macam aliran dikemukakan kemukakan pada Bab 3 agar kita mengetahui aliran yang diikuti oleh pengarang dalam suatu karya. Akhirnya bimbingan apresiasi karya sastra akan diuraikan pada bab terakhir, yaitu Bab 4. Dengan uraian tentang bimbingan ini, diharapkan siswa dapat menerapkan pengetahuan yang telah dipelajarinya pada bab-bab sebelumnya dengan mudah. Dua buah naskah drama yang disertakan dalam buku ini dimaksuclkan untuk melatih siswa menganalisis karya drama. Jarangnya naskah drama yang mudah dan cocok untuk siswa menjadi pertimbangan dilampirkannya dilampirkannya naskah tersebut dalam buku ini. Pengetahuan saja belum cukup untuk dapat memahami suatu karya sastra. Pengetahuan itu perlu diterapkan dalam kenyataan sastra agar kita mampu menyingkap tabir rahasia kehidupan yang tergambar dalam karya sastra. Dengan mengetahui rahasia kehidupan itu kita diharapkan menjadi arif. Inilah tujuan utama pengajaran apresiasi sastra. a800.07 4aSastra Indonesia 4aStudi Dan Pengajaran a014198 a014200 a014196 a014197 a014199