03741 2200241 4500001002100000005001500021035002000036008004100056245010400097100001700201260003700218300002300255020001800278084001400296520310000310082000803410650002603418990001103444990001103455990001103466990001103477990001103488INLIS00000000000341920220525020508 a0010-0621003019220525 0 ind 1 aHubungan Internasional Kontemporer Dan Masalah - Masalah Global :bIsu, Konsep, Teori Dan Paradigma1 aRudi, T. May aBandung :bRefika Aditama,c2003 a116 hlm. ;c24 cm. a979-96055-3-9 a327 RUD h aHubungan Internasional Kontemporer masalah - masalah GlobalHubungan Internasional berlangsung dinamis, berkembang sesuai dengan perkembangan kehidupan sosial manusia dan juga dipengaruhi oleh perubahan kondisi lingkungan (alam). Oleh karena itu ilmu hubungan internasional pun perlu berkembang secara dinarnis pula. Tujuan ilmu pengetahuan atau hakikat substansial ilmu-ilmu yang dipelajari manusia adalah untuk metnahami kehidupan (manusia) dan lingkungan (alam) di sekitarnya, untuk kemudian berusaha memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dengan menggunakan ilmu (pemahaman) itu. Tak terkecuali pula ilmu hubungan internasional, dan untuk itulah para penstudi hubungan internasional perlu terus mengikuti perkembangan jaman, perubahan fenomena dan pola interaksi, pergeseran paradigma dan penajaman konsep, perluasan ruang lingkup kajian, sampai upaya membangun teori (theory building) dan upaya pemecahan masalah (problem soloing). Perubahan kurikulum adakalanya diperlukan untuk terus menata dan meningkatkan kehandalan atau reliabilitas keilmuan pada FISIP Jurusan [llmu] Hubungan Internasional, tetapi yang lebih penting lagi adalah penyesuaian materi yang dialarkan. Bisa jadi jumlah serta nama rnatakuliah-matakuliah tidak perlu mengalami perubahan, rerapi pokok-pokok bahasan dan sub-sub pokok bahasan yang rerus dilengkapi, diperbarui, ditata lebih kornprehensif, dan disampaikan secara lebih sistematis.Perubahan besar yang nyata dapat dilihat (tangible) pada dasawarsa terakhir abad ke-20 memang adalah berakhirnya perang dingin (cold war), runtuhnya imperium komunis (Uni Soviet), maraknya globalisasi, dan ancang-ancang liberalisasi perdagangan. Namun tidak bisa kita abaikan beberapa perubahan besar lainnya dalam kehidupan manusia dan masyarakat internasional, pola interaksi negara-negara (state actors) dan kesatuan-kesatuan (endties) yang bukan negara (non state actors), pengelompokan kerjasama-regional dengan ciri-ciri yang bervariasi, yang tampaknya tergolong intangibl "e (sukar untuk dilihat/diukur). Lalu ada perubahan global atau perkembangan rnasalah global yang perlu ditanggulangi dan (seharusnya) merupakan kepentingan serta tanggung jawab bersama, yaitu rnasalah lingkungar-r hidup, kelangkaan sumber daya alam, pencemaran udara, demokratisasi daiam kehidupan bernegara dan bermasyarakat (aspek politik, ekonomi, sosial, budaya, agama), maraknya persenjataan pemr-rsnah massal, dan hak-hak asasi manusia (HAM). Singkatnya bahwa proses pernbelajaran ilmu hubungan internasional perlu secara komprensif (terpadu dan rnenyeluruh) serta berkesinambungan menyesuaikan ruanglingkup kajian ilmu ini dengan gejala, kondisi, dan realita pada bidang-bidang yang merupakan "subject matter " keilmuannya. "Kesinambungan dan Perubahan " (Continuity and Change) serta "Kecenderungan dan Tiansformasi " (Tr ends and Tr ansf ormations ) perlu dicermati secara arif dan diladikan perspektif utama. Tentunya termasuk mengenai di mana dan bagaimana posisi negara dan bangsa Indonesia dalam tatanan dunia masa kini (kontemporer) serta upaya apa yang bisa dan perlu kita tempuh. yl a327 4aHubungn Internasional a030745 a030741 a030742 a030743 a030744