06710 2200253 4500001002100000005001500021035002000036008004100056245003400097100002200131260003400153300002300187020001800210084001400228520612000242082000806362650001906370650001206389990001106401990001106412990001106423990001106434990001106445INLIS00000000000332020211112102542 a0010-0621002920211112 g 0 ind 1 aSari Sejarah Filsafat Barat I1 aHadiwijono, Harun aYogyakarta :bKanisius,c1980 a122 hlm. ;c21 cm. a979-413-146-6 a182 HAD s aSARI SEJARAH FILSAFAT BARAT I Harus diingat, bahwa di dalam hal ini bukan hanya asal tidak puas saja. Ketidakpuasan itu harus dilihat dari keyakinan orang, bahwa yang telah ditemukan orang lain tadi belum dapat dianggap sebagai kebenaran. Di dalam bersama-sama mencari kebenaran itu orang saling mengoreksi untuk menuju kepada kebenaran yang sejati. Apakah kebenaran sejati itu dapat dicapai dengan akal semata-mata, itu adalah soal lain. Di dalam sejarah filsafat akan tampak pergumulan para ahli pikir di dalam mencari kebenaran itu. Buku ini akan membicarakan sejarah filsafat Barat secara ringkas, oleh karena itu buku ini diberi judul: Sari Sejarah Filsafat Barat . Sejarah yang dimulai dari abad ke-6 sebelum Masehi hingga kini itu akan dibicarakan dalam 4 bab, yaitu: Bab I. Filsafat Kuno. Bab II. Filsafat Abad Pertengahan. Bab III. Filsafat Modern dalam Pembentukannya. Bab IV. Filsafat Abad ke-19 dan 20. Di dalam bab I akan dibicarakan filsafat yang meliputi zaman kirakira 10 abad lebih, yaitu sejak timbulnya filsafat di Yunani, kira-kira abad ke-6 SM, hingga awal abad pertengahan. Zaman yang panjang ini meliputi suatu perkembangan pemikiran yang dapat dibagi-bagi dalam 4 bagian, yaitu: 1) zaman filsafat pra Sokrates 2) zaman filsafat Sokrates, Plato dan Aristoteles 3) zaman filsafat Helenis-Romawi 4) zaman filsafat Patristik. Dalam arti yang luas seluruh zaman ini mewujudkan asal mula filsafat yang ada sekarang, sekalipun dalam arti yang lebih sempit awal zaman ini, yaitu zaman pra Sokrateslah yang menjadi asal-mula filsafat modern sekarang ini. Pemikiran pada zaman ini hampir seluruhnya adalah hasil roh Yunani, sebab pengaruh pemikiran Timur pada zaman Helenis-Romawi tidak dapat dipastikan, sedang sumbangan pemikiran Romawi hanya sedikit sekali. Memang, pada zaman ini telah timbul suatu unsur baru yang dimasukkan oleh agama Kristen, namun pada asasnya filsafat zaman ini adalah filsafat Yunani. Di dalam bab II akan dibicarakan filsafat abad pertengahan, yang disebut Skolastik. Di sini akan ditunjukkan, bahwa filsafat Skolastik mewujudkan suatu arah pemikiran yang berbeda sekali dengan filsafat kuna yang mendahuluinya. Hal ini disebabkan karena rumpun bangsa yang berfilsafat adalah berbeda sekali dengan rumpun bangsa pada zaman filsafat kuna.Perpindahan bangsa-bangsa yang terjadi secara besar-besaran pada zaman ini telah menimbulkan huru-hara di Eropa, yang mengakibatkan runtuhnya kekaisaran Romawi bagian Barat serta runtuhnya peradaban Kristen, yang pada waktu itu telah berkembang di Eropa Selatan dan di Afrika utara. Mulai sekarang suatu rumpun bangsa yang baru, yaitu bangsa Eropa Barat, mengembangkan pikirannya, sekalipun pemikirannya tidak dapat dilepaskan dari pemikiran filsafat kuna. Sifat filsafat pada zaman ini adalah demikian, bahwa orang mencoba mempersatukan secara harmonis apa yang diketahui dari akal dengan apa yang diketahui dari wahyu. Dengan demikian timbullah suatu sistim pandangan dunia Kristiani yang rangkap, di mana iman dan ilmu pengetahuan mendapatkan tempatnya masing-masing. Di dalam bab III akan dibicarakan filsafat modern, yang adalah filsafat Barat dalam arti yang sebenarnya. Hal ini disebabkan karena baru pada zaman setelah abad pertengahanlah muncul di segala bidang hidup syarat-syarat yang diperlukan bagi perkembangan suatu pemikiran yang bebas. Filsafat abad pertengahan masih bergerak dalam belenggu kekuasaan teologia dan iman Kristen. Baru pada zaman setelah abad pertengahan itulah filsafat Barat menjadi suatu kuasa rohani yang berdiri sendiri dengan wataknya sendiri. Hal ini disebabkan karena timbulnya Renaissance, di mana orang lebih memusatkan perhatiannya kepada manusia sendiri, bukan kepada Allah, kepada hidup sekarang ini, bukan kepada hidup di akhirat. Renaissance kemudian disusul oleh Pencerahan, yang menjadikan manusia merasa menjadi dewasa, makin percaya kepada diri sendiri dan berusaha membebaskan diri dari segala kuasa yang mengikatnya, yaitu tradisi gerejani. Demikianlah sejak timbulnya Renaissance manusia berusaha menegakkan suatu pandangan dunia secara sistematis serta mengembangkannya secara metodis, sehingga menjadi suatu bangunan pandangan dunia yang lengkap. Sekalipun para pemikir pada zaman ini berbeda-beda keadaannya, dan penyelidikan filsafati mereka mengarah kepada jurusan yang berbeda-beda juga, namun semua itu mewujudkan suatu kesatuan juga. Kesatuan itu terletak di sini, bahwa semuanya itu telah membantu dibentuknya kebudayaan Barat. Zaman ini menjadikan orang tahu dengan jelas segala apa yang hidup di dalam kesadaran manusia, segala apa yang dicari manusia pada suatu zaman tertentu dan segala apa yang telah menggerakkan hati nurani manusia yang terdalam itu. Jawaban mereka memang bermacam-macam, akan tetapi sekarang orang tahu, bahwa filsafat diperlukan sekali. Di dalam bab IV akan dibicarakan bagaimana mulai abad ke-19 filsafat menjadi terpecah-pecah menjadi filsafat Jerman, Perancis, Inggris, Amerika dan Rusia. Para bangsa mengikuti jalannya sendiri-sendiri dan masing-masing membennik kepribadiannya sendiri, dengan cara dan pengertian clasar sendiri-sendiri. Demikianlah para bangsa di Eropa tidak lagi mencerminkan satu roh, roh Eropa. Sekalipun demikian masih ada ke,amaan juga, sebab pemikiran yang bermacam-macam itu sebenarnya menampakkan aspek yang bermacam-macam dari satu kebudayaan. Sudah barang tentu tidak mungkin di dalam buku ini dibicarakan semua filsalat yang telah pernah ada atau yang masih ada secara terperinci. Etanni terpaksa harus membatasi diri dan mengadakan pemilihan, terlebihlebih yang mengenai filsafat abad ke-19 dan 20. Barangkali pemilihan kami iatuh justru kepada aliran-aliran yang bagi orang lain, karena sebab kepentingan masing-masing, tidak atau kurang berharga. Untuk itu kami minta dimaafkan. Buku ini akan diterbitkan dalam dua jilid. Jilid pertama meliputi bab I dan ll, yaitu Filsafat Kuna dan Filsafat Abad Pertengahan, sedang jilid kedua akan meliputi bab lll dan IV, yaitu Filsafat Modern dalam Perkembangannya dan Filsafat Abad ke-19 dan ke-20. Hal ini dimaksud supaya buku ini tidak menjadi terlalu tebal. (libra) a182 4aFilsafat Barat 4aSejarah a025329 a025328 a025330 a025331 a025332