03672 2200229 4500001002100000005001500021035002000036008004100056245010800097100001900205260004100224300002300265020001800288084001400306520304700320082000803367650002403375990001003399990001103409990001103420990001103431INLIS00000000000274920220202024147 a0010-0621002349220202 g 0 ind 1 aDinamika Administrasi Publik :bAnalisis Empiris, Seputar Isu-Isu Kontemporer Dalam Administrasi Publik1 aUtomo, Warsito aYogyakarta :bPustaka Pelajar,c2003 a232 hlm. ;c21 cm. a979-3237-91-0 a350 UTO d aDINAMIKA ADMINISTRASI PUBLIK Sejak digulirkannya Reformasi pada tanggar 21 Mei 1998 maka sistem politik dan pemerintahan di Indonesia berubah paradigmanya dari monolitik sentralistik ke " demokrasl terutama demokrasi lokal atau desentralisasi atau otonomi. Selama lebih kurang 53 tahun di dalam kungkungan sentra-listik yang tontanan, kebebasan dirasakan sangat kurang, baik dalam kalangan masyarakat maupun daerah-daerah.Masyarakat dan daerah menjadi sangat tergantung, tidak saja kepada birokrasi pemerintah pusat (dalam hal ini Jakarta) ataupun propinsi, tetapi juga masyarakat dan daerah menjadi seakan-akan terbelenggu sehingga tidak memiliki inisiatif dan kreativitas sendiri Dengan bergulirnya demokratisasi, kebebasan menjadi dimiliki oleh daerah dan masyarakat, meskipun menampakkan terjadiny a eupltonayang terlalu berkelebihan. Dampaknya adalah sering terjadinya aktivitas-aktivitas, baik yang dilakukan oleh masyarakat maupun daerah yang keluar dari tatanan, kesepakatan, hukum, peraturan, pranata, maupun kebiasaan yang berlaku di dalam masyarakat dan daerah. Di dalam gejolak dampak reformasi ini maka yang di-maksudkan masyarakat, bukanl atr hany a mereka-mereka yang termasuk grass root, masyarakat biasa, tetapi lebih-lebih mereka yang memproklamirkan dirinya sebagai elit politik maupun elit penguasa. Di dalam alam kebebasan, kemandirian ini, masyarakat pada umumnya khususnya elit politik dan elit kekuasaan sering lepas kendali, disebabkan oleh belum diketemukannya wujud dan makna sesungguhnya dari reformasi maupun lebih-lebih demokrasi. Kebebasan, kemerdekaan, kemandirian yang diinginkan dan dirasakan belum memaknai kehidupan seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Maka tidaklah mengherankan apabila saat ini timbul centang perentang di dalam kehidupan sosial dan politik, ideologi maupun ekonomi. Arah kehidupan bangsa Indone sia, " mau kemana merupakan pertanyaan yang akhir-akhir ini menghinggapi segala segmen di dalam masyarakat. Kekuatiran demi kekuatiran meraut di wajah bangsa ini mungkinkah masih akan ada "NKRI? ". Diperlukan tidak saja pemikiran-pemikiran menera-wang jauh ke depan untuk mengkonsepkan bagaimana "Indonesia Baru " nantinya, tetapi juga diperlukan berbagai analisa yang komprehensif sebagai suatu wacana untuk memperoleh kebijakan yang dapat diterima oleh semua komponen. Buku kecil ini memuat tulisan-tulisan yang telah dipublikasikan di beberapa surat kabar Kompas, majalah Forum Keadilan, terutama surat kabar Harian Kedaulatan Rakyat Di dalam buku ini analisis-analisis dilakukan pada. Pimpinan Nasional Mas.a Depan yang tertulis pada Bagian I, Analisis mengenai Situasi dan Kondisi Politik di Indonesia termuat pada Bagian II. sedang analisis permasalahan yang berhubungan dengan otonomi atau Desentralisasi dimuat pada Bagian III dengan judul Pelaksanaan dan penerapan otonomi Daerah. Pemikiran, tuntutan dan pencarian makna yang sesungguhnya dari Keistimewaan DIY dimuat pada Bagian IV. Permasalahan-permasalahan lain yang berkaitan dengan dampak reformasi dapat dibaca pada Bagian V. a350 4aAdministrasi Negara a07997 a029132 a029133 a029134