02119 2200301 4500001002100000005001500021007000300036008004100039020002200080035002000102082001100122084001700133100002400150245002600174250001400200264003600214300002100250336002100271337003000292338002300322520139700345650002001742990001101762990001101773990001101784990001101795990001101806INLIS00000000002275220250805090837ta250805 g 0 ind  a978-602-262-014-3 a0010-0825000034 a306.82 a306.82 SUT p0 aSutiyonoePengarang1 aPoros Kebudayaan Jawa aCetakan 1 aYogyakarta :bGraha Ilmu,c2013 a149 hlm. ;c26cm 2rdacontentaTeks 2rdamediaaTanpa Perantara 2rdacarrieraLembar aSalah satu upacara Jawa yang masih sering dilaksanakan masyarakat petani pedesaan adalah slametan. Slam elan merupakan bentuk aktivitas sosial berujud upacara yang dilakukan secara tradisional. upacara slametan masih dianggap sebagai aktivitas penting untuk mencari keselamatan, ketenangan, dan terjadinya keseimbangan kosmos atau terjaganya hubungan harmonis antara mikrokosmos dan makrokosmos. Sekarang, sinyalemen itu mulai bergeser, bahwa slametan itu mengharmoniskan hubungan antara ma nusia dan Tuhan Yang Maha Esa.Aspek terpenting dalam upacara slametan adalah mitos kepercayaan. Tanpa hadirnya mitos kepercayaan, tentu upacara ini tidak memiliki roh, yang berarti akan mudah ditinggalkan oleh masyarakat pendukungnya. Oleh karena itu, upacara slametan dianggap sebagai salah satu elemen kebudayaan Jawa yang paling sulit untuk berubah dibanding dengan elemen kebudayaan Jawa yang lain. Namun, demikian terdapat kecenderungan dari waktu ke waktu mengalami pergeseran, meskipun pada intinya dari upacara tersebut tetap sama. Semua aktivitas kebudayaan Jawa selalu diikutkan satu aktivitas penting yakni upacara slemetan, dan di sinilah upacara tersebut menjadi Poros Kebudayaan Jawa. Buku berjudul Toros Kebudayaan Jawa ini secara umum membicarakan tentang pemaparan kebudayaan Jawa yang dikonstruksi secara kultural melalui representasi gerakan siktretisme Jawa-Islam. Selamat membaca! 4aKebudayaan Jawa a055543 a055544 a055545 a055546 a055547