Memutus Siklus Kekerasan Pencegahan Konflik Dalam Krisis Intranegara Leatherman, Janie [et.al.] text Yogyakarta Gadjah Mada University Press 2004 ind 319 hlm. ; 21 cm. Bisakah lndonesia hidup tanpa kekerasan,? Bagi mereka yang awam, tentu saja jawabannya sangat tegas: bisa. Tetapi, bagi mereka yang mengkaji soal konflik, jawabannya ragu-ragu: antara bisa dan tidak bisa. Sebab, perjalanan bangsa lndonesia penuh konflik berdarah. Ditingkat nasional begitu banyak kasus berdarah yang tidak terurus tuntas, misalnya Tragedi Madiun 1948 dan Peristiwa Pemberontakan PKI 1965. Ditingkat daerah ada peristiwa Tanjung Priok, kasus Warsidi di Lampung, kasus Semanggi I dan ll, tragedi Maluku, Poso, Kalimantan Barat, pemberontakan Gerakan Aceh Merdeka, pemberontakan Organisasi Papua Merdeka. lni memperlihatkan bahwa tanah lndonesia penuh dengan konflik berdarah antar golongan. Karena itu, diperlukan berbagai pembelajaran agar bangsa lndonesia bisa melakukan rekonsiliasi secepatnya. Dibutuhkan juga berbagai pembelajaran agar berbagai golongan di lndonesia segera melupakan kekerasan dan bersedia hidup berdampingan dengan damai bersama golongan lain. Dari kacamata ini, kehadiran buku ini sangat tepat. Buku ini, bahkan, sangat bermanfaat. Sebab, dari judulnya, sudah terungkap apa yang dikandung buku ini: cara-cara memutus mata rantai kekerasan. Sekalipun contoh-contoh kasus yang diceritakan buku ini menyangkut kejadian di luar lndonesia, cara-cara penyelesaiannya bisa ditiru oleh bangsa lndonesia. Lebih dari itu, buku ini juga menawarkan berbagai kebijakan untuk mencegah konflik(henslib106) Konflik Internasional 327.16 327.16 LEA m 979-420-544-3 220131 20220131024415 INLIS000000000002466 Converted from MARCXML to MODS version 3.5 using MARC21slim2MODS3-5.xsl (Revision 1.106 2014/12/19)