02583 2200217 4500001002100000005001500021035002000036008004100056245007500097100002100172260004100193300002300234020001800257084001700275520201100292082001102303650001802314990001102332990001102343990001102354INLIS00000000000246220211125030250 a0010-0621002062211125 g 0 ind 1 aPemimpin Wanita Di Kancah Politik :bStudi Sejarah Pemerintahan Aisyah0 aSaid, Al Afghani aYogyakarta :bPustaka Pelajar,c2001 a301 hlm. ;c21 cm. a979-9483-93-x a297.09 SAI p aPEMIMPIN WANITA DI KANCAH POLITIK. A1 rijal qowamun ala al-nisa ( QS. 4: 34 ). Kaum lakiA laki itu adalah pemimpin bagi wanita. Penafsiran ayat A1 Quran yang satu ini, apabila dikaji dalam wilayah politik telah menjadi makhluk yang paling merana di muka bumi ini. Di penghujung tahun 1998 yang lalu di Indonesia telah terjadi polemik wacana pemimpin wanita oleh para cendikiawan, ilmuan dan ulama . Semisal Said Agil Sirodj, Chairil Anwar, Kholil Bisri dan Anwar Djailani.Di dalam dunia politik sebagai persoalan jihad tentu masalahnya sudah jelas dalam arti wanita mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan laki-laki.Kontek ini bisa kita lihat secara detail seperti peran model-model peran sang ibu Siti Khadijah anak Fatimah istri Nabi, Aisyah. Mestinya dipertanyakan, mengapa di negara-negara muslim saat ini tidak terlihat banyak perempuan seperti itu ?. Orang tidak mendengar banyak perempuan seperti itu. Mengapa kaum perempuan saat ini dipisahkan ? Mengapa perempuan menjadi bagian kontrol sosial ? Mengapa perempuan tidak diberi bagian yang menjadi haknya ? Semuanya itu tidak berkaitan dengan agama, tetapi sangat terkait dengan pertimbangan-pertimbangan yang dibuat oleh manusia. Sesungguhnya wanita tidak diciptakan hanya untuk masuk dan terjebak dalam pertentangan politik. Namun ia juga mempunyai kemampuan untuk memberikan solusi dan pandangan ditengah-tengah pertentangan politik itu sendiri. Sebagaimana peran itu dimainkan oleh Aisyah. Dalam pandangan Benazir Bhutto, Aisyah (istri Rasulullah, sekitar 614 - 678 H). Dalam versi Sunni dikedepankan sebagai politisi yang cerdik, yang sepeninggal Rasulullah bertanggung jawab atas banyak Hadits yang sampai di tangan kita. Dia menjadikan pandangannya dikenal luas, dia benar-benar seorang pemberani. Dia pergi ke medan pertempuran untuk berperang.Buku ini hadir dengan mengkaji sepak terjang politik yang dimainkan Aisyah. Karena itu terbitnya terjemahan buku Said A1 Afghani ini sangat tepat, karena mayoritas muslim kita beraliran Sunni. a297.09 4aSejarah Islam a026203 a026204 a026205