02078 2200289 4500001002100000005001500021007000300036008004100039020002200080035002000102082001000122084001600132100002700148245012400175250001400299264004200313300002500355336002100380337003000401338002300431504002000454520123500474650002601709700003101735990001101766990001101777INLIS00000000002201920231121090903ta231121 g 0 ind  a978-623-244-669-4 a0010-1123000227 a153.4 a153.4 AST o0 aAsti MusmanePengarang1 aOrang Biasa Nggak Paham! :bInilah 40 Cara Berpikir dan Menyikapi Kegagalan Para Crazy Rich People yang Harus Kamu Tahu aCetakan 1 aYogyakarta :bPsikologi Corner,c2021 a242 halaman ;c20 cm 2rdacontentaTeks 2rdamediaaTanpa Perantara 2rdacarrieraLembar a240-241 halaman aApakah cara berpikir kita telah mengarah pada pemikiran para miliarder? Misalnya, apakah kita telah disiplin. Memanfaatkan waktu kita fleksibel saja terhadap waktu dalam arti tidak ada target-target tertentu? Ataukah kita justru memvonis diri sendiri bahwa kita tidak mampu kaya, sementara miliarder percaya bahwa dirinya layak menjadi kaya? Lalu bagaimana bisa kita mewujudkan impian kita sementara kita takut atau enggan untuk segera memulai, padahal miliarder berani mengambil risiko dan tidak terlalu panjang berpikir untuk merealisasikan gagasannya? Artinya, kita hanya lari-lari di tempat sementara miliarder telah meleset ke ujung bumi. Sikap pesimis dan keragu-raguan menjadi penyakit jiwa yang selalu dibawa-bawa orang biasa. Padahal hanya diri kita sendirilah yang mampu mengentaskan penyakit itu. Bukan orang lain yang kita salahkan karena kita belum mencapai kesuksesan. Sukses bukan hanya terlihat dari banyaknya uang atau limpahan kekayaan, akan tetapi juga pada “kekayaan” jiwa, misalnya semakin empati pada orang lain, lebih ikhlas dalam bederma, dan membangun lingkungan kehidupan kita menjadi lebih baik. Paduan kekayaan harta dan kekayaan batin akan menuntun kita pada kebahagiaan yang susungguhnya. 4aPikiran dan Pemikiran0 aHerman AdamsonePenyunting a076813 a076814