01983 2200277 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059020001800100082000800118084001400126100003300140245007100173250001500244300002500259520126500284600001001549264003901559336002101598337003001619338002301649990001101672990001101683990001101694INLIS00000000002070420230509085550 a0010-0523000043ta230509 e f ind  a979-99461-1-5 a813 a813 MUH t0 aMuhidin M. DahlanePengarang1 aTuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur! :bMemoar Luka Seorang Muslimah aCetakan 16 a269 halaman ;c19 cm aDia seorang Muslimah yang taat. Tubuhnya dihijabi jubah dan jilbab besar. Hampir semua waktunya dihabiskan untuk salat, baca kitab, dan berzikir. Dia memilih hidup yang sufistik. Demi laku kezuhudan itu dia kerap hanya mengonsumsi roti dalam jumlah sangat terbatas di sebuah pesantren mahasiswa. Cita-citanya hanya satu untuk menjadi Muslimah yang beragama secara total. Tapi, di tengah proses itu ia diterpa badai kekecewaan. Organisasi garis keras yang mengusung cita-cita tegaknya syariat Islam di Indonesia yang diidealkannya bisa mengantarkannya beragama secara total-penuh, ternyata malah merampas nalar kritis sekaligus imannya. Setiap tanya yang diajukannya dijawab dengan dogma tertutup yang melahirkan resah dan kehampaan. Dalam keadaan kosong itulah ia tersuruk dalam dunia hitam. Dia lampiaskan frustasinya dengan seks bebas dan mengonsumsi obat-obat terlarang. Tak ada rasa sesal kepada Tuhan usai ia bercinta dengan para aktivis sayap kiri dan kanan yang meniduri dan ditidurinya. Bahkan, dari petualangan itu dia berjumpa dengan seorang anggota DPRD dari partai "Islam" dan sekaligus dosen di sebuah kampus "Islam" yang menyediakan diri menjadi germonya dalam jual-beli jasa seks kepada para pejabat tinggi di Negara Kesatuan Republik Indonesia. 4aNovel aYogyakarta :bScriPtaManent,c2016 2rdacontentaTeks 2rdamediaaTanpa Perantara 2rdacarrieraLembar a072186 a072187 a072188