02572 2200313 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059020002200100082000800122084001400130100003500144245001800179300003100197650001700228520183700245264003002082336002102112337003002133338002302163250000602186990001102192990001102203990001102214990001102225990001102236990001102247INLIS00000000002060620230522105236 a0010-0323000172ta230522 g 0 ind  a978-979-29-7377-8 a920 a920 DIB a0 aDiba Tesi ZalziyatiePengarang1 aAku Disleksia avii + 183 halaman ;c21 cm 4aAutobiografi aDisleksia merupakan gangguan belajar spesifik terbanyak di Dunia. Secara etimologi, gangguan ini disandang oleh 10% dari populasi. Dengan rata-rata jumlah penduduk 250.000.000 jiwa di Indonesia, berarti ada terdapat 25.000.000 jiwa penyandang disleksia. Sayangnya disleksia saat ini hanya dikenal sebagai gangguan yang mempengaruhi baca, tulis, dan hitung saja. Padahal gejalanya bisa sangat luas, dan karena sangat luas, karakteristik penyandangnya bisa bermacam-macam, sehingga susah diketahui. Mimpi-mimpi Disleksia adlah sebuah memoar, sebuah kisah nyata dari seorang penyandang disleksia dewasa bernama Diba yang mimpinya digantung bertahun-tahun lalu karena suatu kesalahpahaman. Seorang individu yang hidup di masa ilmu perkembangan dan pendidikan tidak berjaya seperti sekarang. Saat di mana anak tidak berprestasi dikatakan malas dan bodoh. Pendidikan yang tidak menghargai anak dari sisi kelebihannya... Disleksia merupakan gangguan belajar spesifik terbanyak di Dunia. Secara etimologi, gangguan ini disandang oleh 10% dari populasi. Dengan rata-rata jumlah penduduk 250.000.000 jiwa di Indonesia, berarti ada terdapat 25.000.000 jiwa penyandang disleksia. Sayangnya disleksia saat ini hanya dikenal sebagai gangguan yang mempengaruhi baca, tulis, dan hitung saja. Padahal gejalanya bisa sangat luas, dan karena sangat luas, karakteristik penyandangnya bisa bermacam-macam, sehingga susah diketahui. Mimpi-mimpi Disleksia adalah sebuah memoar, sebuah kisah nyata dari seorang penyandang disleksia dewasa bernama Diba yang mimpinya digantung bertahun- tahun lalu karena suatu kesalahpahaman. Seorang individu yang hidup di masa ilmu perkembangan dan pendidikan tidak berjaya seperti sekarang. Saat di mana anak tidak berprestasi dikatakan malas dan bodoh. Pendidikan yang tidak menghargai anak dari sisi kelebihannya aYogyakarta :bANDI,c2019 2rdacontentaTeks 2rdamediaaTanpa Perantara 2rdacarrieraLembar aI a070864 a070865 a070866 a074597 a074598 a074599