01821 2200253 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059020002200100082000800122084001400130100003200144245002700176250001400203300003800217650001900255520117000274264003801444336002101482337003001503338002301533990001101556INLIS00000000001996320230119023226 a0010-0123000846ta230119 g p ind  a978-623-7421-25-2 a811 a811 SUP k1 aSupriyanto, AgusePengarang1 aKala Yang Tak Kusangka aCetakan 1 a114 halaman :bIlustrasi ;c21 cm 4aKumpulan Puisi aala yang Tak Kusangka: Kumpulan Puisi Pandemi #2 adalah kumpulan puisi hasil refleksi para guru penulis dari berbagai pelosok daerah Nusantara. Selain guru, juga ada penulis dengan profesi lain. Ini adalah buku kedua sebagai hasil dari Proyek Penulisan Refleksi Corona yang diselenggarakan oleh Komunitas Guru Menulis. Sebelumnya sudah lahir dua buku dari proyek yang sama, satu kumpulan puisi dan satu kumpulan artikel. Selain kumpulan puisi ini, juga terbit kumpulan kisah refleksi corona berjudul Mengantepi Rasa Rambang: Kumpulan Kisah di Tengah Pandemi. Buku ini diberi judul Kala yang Tak Kusangka sebagai sebuah gambaran bahwa ternyata kita masih harus menunggu lagi. Sebelumnya kita berharap bahwa pandemi corona ini akan cepat berlalu. Kenyataannya tidak demikian. Kita bahkan tidak tahu sama sekali sampai kapan pandemi masih akan menemani keseharian kita. Namun, apa pun yang terjadi dan akan terjadi, tugas kita adalah memaknai setiap hidup dan peristiwa di dalamnya. Refleksi adalah salah satu caranya. Menulis puisi menjadikan refleksi itu tetap terpatri, suatu saat kita bisa membacanya kembali untuk melihat jejak-jejak langkah kehidupan kita. aSleman :bYedija Nusantara,c2020 2rdacontentaTeks 2rdamediaaTanpa Perantara 2rdacarrieraLembar a072031