01920 2200265 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059020001800100082001000118084001600128100002300144245000900167250001400176300006500190650001800255520123800273520002001511264003801531336002101569337003001590338002301620990001101643INLIS00000000001989420230118113527 a0010-0123000777ta230118 g 0 ind  a979-002-596-3 a633.8 a633.8 SUW l0 aSuwartoePengarang1 aLada aCetakan 1 aiv + 140 halaman :bIlustrasi (Berwarna) dan Grafis ;c23 cm 4aBudidaya Lada aSaat ini, lada bukan hanya sekadar bumbu dalam aneka makanan. Sang raja rempah-rempah ini juga sudah dimanfaatkan dalam industri parfum dan wewangian karena aroma harumnya yang khas. Tak heran, bila kebutuhan lada kian meningkat setiap tahun. Harganya pun terbilang relatif stabil dan tinggi Dengan kata lain, prospek budi daya lada masih terbilang bagus untuk diusahakan. Berdasarkan karakteristiknya, tanaman lada dibedakan menjadi dua macam yaitu lada panjat dan lada perdu. Keduanya telah sejak lama dibudidayakan di Indonesia, baik secara monokultur dan polikultur. Bahkan, tak sedikit yang menanamnya dalam pot. Sayangnya, produktivitas dan mutu produk yang rendah masih menjadi kendala utama dalam budi daya lada. Rata-rata produktivitas lada di Indonesia hanya 0,64 ton/ha/tahun. Padahal dengan penerapan budi daya yang tepat dan sesuai dengan good agricultural practices (GAP), produktivitasnya bisa ditingkatkan hingga tiga kali lipatnya yaitu 1,5-2 ton/ha/tahun. Salah satu tekniknya adalah dengan melakukan pemangkasan secara teratur. Nah, ingin tahu bagaimana caranya? Semuanya diulas tuntas dalam buku ini. Tak hanya sekadar untuk meningkatkan produksi, buku ini juga dilengkapi dengan tips agar produk bermutu tinggi. a137-139 halaman aJakarta :bPenebar Swadaya,c2013 2rdacontentaTeks 2rdamediaaTanpa Perantara 2rdacarrieraLembar a068626