04469 2200229 4500001002100000005001500021035002000036008004100056245004200097100002200139260005800161300002300219084001700242520389000259082001104149650002404160990001104184990001104195990001104206990001104217990001104228INLIS00000000000216120220923024252 a0010-0621001761220923 0 ind 1 aMenatap Masalah Pembangunan Indonesia0 aAnwar, M. Munawir aJakarta :bLembaga Kajian Masyarakat Indonesia,c1987 a182 hlm. ;c18 cm. a338.09 ANW m aMenatap Masalah Pembangunan IndonesiaBuku ini merupakan hasil dari serial kedua diskusi bulanan tentang Masalah Pembangunan lndonesia yang diadakan oleh Kelompok studi Proklamasi serial pertarna telah diierbitkan bekerjasama dengan senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat Driydrkara (1996) dengan judul lndonesia dan Masalah-Masalah Pembangunan, Dan buku Menatap Masalah Pembangunan lndonesia ini dapat diterbitkan berkat kerjasama teknis dengan Badan pelaksana Kegiatan Mahasiswa institut Agama Islam Negeri Jakarta (BPKMI lAlN Jakarta). Kerjasama ini berlangsung sejak Oktober 1986 sampai Pebruari 1987 yang lalu. Apa sebenarnya yang ingin dicapai oteh kegiatan semacam ini? Tradisi kegiatan diskusi masatah pembangunan Kelompok Studi Proklamasi ini sebenarnya hanya ingin memberi sumbangan berupa aksi informasi, Di tengah debat yang terus menerus tentang masalah pembangunan, tampak dibutuhkan sebuah wadah yang secara terus menerus dapat memberi tahu kita tentang perkembangan pemikiran masalah pembangunan lndonesia dari segala sudut. Aksi semacam inilah yang ingin terus dikerjakan oleh Kelompok Studi Proklamasi. Di tengah-tengah debat yang berkepanjangan dalam teori-teori pembangunan dan di tengah serangkaian perubahan masyarakat yang sedemikian cepat, kerjasama semacam ini tidak lebih sebagai langkah awal dari idealismeyang terendap dalam hati nu.rani untuk-menggalang politisi kaum muda bagi keterlibatannya dalam proses pendewasaan tanpa, melalui keterlibatan yang dapat menumbuhkan kesadaran kita agar tidak menutupi kenyataan yang muncul dalam realitas kebangsaan dan kemasyarakatan yang semakin memperlihatkan tanda-tanda mencemaskan, seperti ditunjukkan oleh beberapa tulisan dalam buku ini. Dewasa ini terdapat kegelisahan yang meluas terutama di kalangan cendekiawan kita terhadap perkembangan lndonesia di masa yang akan datang. Di bidang ekonomi, strategi pembangunan telah memunculkan ketimpangan yang (makin) menyolok antara yang kaya dan miskin, dan dalam skala global antara bangsa kaya dan bangsa miskin. Walaupun sebenarnya ilmu ekonomi pembangunan yang muncul sebagai akibat adanya kesadaran baru di kalangan cendekiawan Barat tentang kenyataan perbedaan standar hidup yang muncul begitu menyolok - bertujuan mempersempit jurang perbedaan tersebut dengan mempercepat pendapatan perkapita, tetapi ternyata ia belum dapat merubah distribusi pendapatan yang berarti di antara kedua kelompok tersebut. Dalam bidang politik, pengalaman memiliki stabilitas nasional yang mantap, seperti yang terlihat dalamdua dasawarsa terakhir ini, menumbuhkan rasa optimis kita dalam menatap masa depan banpa ini. Akan tetapi ironisnya pencapaian perkembangan tersebut muncul bukan karena meningkatnya kesadaran politik masyaraka! dan bukan pula karena kuatnya ikatan kebangsaan, tetapi karena penekananyang berlebihan kepida kebebasan. Jadi proses pembangunan bangsa secara keseluruhan belum menampakkan (atau lebih tepat, sedang dalam proses pencarian) arah dan kecenderungan yang diharapkan bersama. Masa kini merupakan `masa transisi`, yang akan menentukan bentuk lndonesia di masa depan. Disebut `transisi`, karena beberapa persoalan asasi masih menggumul dalam proses pembangunan kita yang sedang berlangsung, misalnya apakah kita semakin lama semakin menuju pada tekanan atau represi terhadap pengembangan hak-hak masyarakat, yang juga berarti pengurangan terhadap hak-hak individual juga pada persoalan lain,yang punya kaitan terhadap etika politik kita, dimanaideologi Pancasila, hanya tinggal menjadi sumber legitimasi melulu bagi usaha-usaha mempertahankan status quo. Ke terasingan kita satu dari yang lain terasa, karena terjadi distorsi konsep yang dipakai, yang pada gilirannya mengakibatkan semakin meluasnya penyalahgunaan wewenang semua pihak. Dan buku ini hadir untuk sekedar mengingatkan kita terhadap semua situasi yang telah berjalan seperti itu. by:of a338.09 4aEkonomi Pembangunan a016793 a016792 a016794 a016795 a016796